Liputan6.com, Turin - Kapten Juventus, Giorgio Chiellini ikut berkomentar soal kasus rasisme yang menimpa George Floyd di Amerika Serikat (AS). Chiellini menegaskan, perilaku rasisme tidak dapat diterima.
"Saya telah melihat fotonya dan saya butuh waktu untuk berpikir. Saya butuh waktu untuk pulih dari kekerasan yang mengejutkan," kata Chiellini lewat akun twitternya, seperti dilansir Sportskeeda.
"Kehidupan telah diambil dari Floyd. Mengapa? Bagaimana itu bisa terjadi. Kenapa sejarah berulang," katanya menambahkan.
Advertisement
George Floyd meninggal dunia saat ditangkap polisi Minneapolis atas dugaan penggunaan uang palsu. Kematian Floyd ini telah memicu kerusuhan rasial hampir seantero Amerika Serikat.
Berdasarkan hasil autopsi independen yang dilakukan dua dokter terhadap jasad George Floyd, pria kulit hitam itu tewas akibat sesak napas karena cekikan di leher dan kematiannya merupakan pembunuhan.
"Bagaimana saya menjelaskannya kepada anak perempuan saya apa yang terjadi? Apa yangh arus saya katakan? Kenyataannya adalah, saya tidak memilikinya," kata Chiellini.
Â
Semua Berhak Hidup
Lebih lanjut, Chiellini juga mengaku mengamati perkembangan isu tersebut di media sosial. Ia sempat melihat tanda pagar (tagar) BlackLivesMatter, yang muncul sebagai bentuk protes.
Menurut Chiellini, tagar itu semestinya tidak muncul. Pasalnya, semua orang menurutnya berhak hidup.
"Karena setiap kehidupan berharga. Setiap manusia, anak-anak, laki-laki perempuan dan semua orang di dunia," katanya.
Advertisement
Unggahan Chiellini di Twitter
Solo una domanda, forte quanto la vita strappata a George Floyd: perché? Come è potuto succedere? Perché la storia si ripete? Leggo l'hashtag "le vite nere contano". Non dovrebbe nemmeno esserci bisogno di scriverlo. Perchè tutte le vite contano. Di ogni essere umano.
— Giorgio Chiellini (@chiellini) June 1, 2020