Liputan6.com, Jakarta - George Floyd meninggal dunia saat ditangkap polisi Minneapolis atas dugaan penggunaan uang palsu. Kematian Floyd ini telah memicu kerusuhan rasial hampir seantero Amerika Serikat.
Berdasarkan hasil autopsi independen yang dilakukan dua dokter terhadap jasad George Floyd, pria kulit hitam itu tewas akibat sesak napas karena cekikan di leher dan kematiannya merupakan pembunuhan.
Advertisement
Dokter juga menyebutkan George Floyd tidak memiliki kondisi medis mendasar yang berkontribusi dalam kematiannya.
Hal itu bertentangan dengan temuan awal autopsi resmi oleh Hennepin County Medical Examiner, yang menyebutkan tidak ada bukti pencekikan "traumatis" dan menurutnya, penyakit arteri koroner dan darah tinggi sepertinya berkontribusi pada kematian Floyd. Laporan autopsi penuh dari daerah setempat belum dirilis.
"Bukti tersebut konsisten dengan asfiksia mekanikal sebagai penyebab kematian dan pembunuhan sebagai cara kematian," kata Dr. Allecia Wilson, salah satu dari dua dokter yang melakukan autopsi independen, yang sekaligus direktur dinas forensik dan autopsi di Universitas Michigan.
Dr. Michael Baden, yang juga terlibat dalam autopsi atas perintah keluarga George Floyd, menyebutkan dirinya sepakat dengan temuan Wilson dan bahwa kematian itu merupakan pembunuhan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:Â
Bukan Hanya Tercekik Lutut
Baden menambahkan, "autopsi menunjukkan bahwa Floyd tidak memiliki masalah kesehatan mendasar yang menyebabkan atau berkontribusi atas kematiaannya," seperti dilansir Antara, Selasa (2/6/2020).
Baden pernah terlibat dalam penyelidikan sejumlah kasus besar, termasuk kematian pada 2014 Eric Garner, pria kulit hitam yang tewas setelah dicekik polisi di Kota New York.
Bukan hanya lutut ke leher Floyd yang menyebabkannya tewas, kata Baden, tetapi juga tekanan ke punggung Floyd yang dilakukan dua petugas lainnya, yang menghentikan aliran oksigen ke paru-paru Floyd.
Â
Advertisement
Kata Keluarga George Floyd
Pengacara Ben Crump, yang mewakili keluarga Floyd, mengatakan keluarga ingin tuntutan pembunuhan tingkat pertama diajukan kepada semua empat polisi yang berada di TKP. Keluarga juga ingin protes kekerasan yang marak di Amerika Serikat disudahi.
"George tewas karena ia butuh bernapas, menghirup udara," kata Crump.
"Saya meminta kalian semua bergabung dengan keluarganya untuk mengambil napas, mengambil napas untuk keadilan, mengambil napas untuk perdamaian, mengambil napas untuk negara kita dan yang lebih penting mengambil napas untuk George."