5 Poin Persebaya Surabaya Tanggapi Kembali Bergulirnya Shopee Liga 1 2020

Persebaya Surabaya berharap otoritas sepak bola Indonesia mempertimbangkan lima poin sebelum menggulirkan kembali kompetisi 2020

oleh Harley Ikhsan diperbarui 20 Jun 2020, 06:30 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2020, 06:30 WIB
Persebaya Surabaya
Logo Persebaya Surabaya. (Bola.com/Dody Iryawan)

Liputan6.com, Surabaya - Persebaya Surabaya berharap otoritas sepak bola Indonesia mempertimbangkan lima poin sebelum menggulirkan kembali kompetisi 2020 mulai September atau Oktober mendatang.

"Poin-poin ini disampaikan agar keputusan tersebut tidak dibuat secara gegabah dan menghasilkan risiko-risiko, baik jangka pendek maupun jangka panjang," kata Presiden Persebaya Azrul Ananda, dikutip situs resmi klub. 

Poin pertama adalah kesehatan dan keselamatan. Hal ini harus dipertimbangkan benar karena pandemi Covid-19 belum bisa diprediksi kapan berakhir.

"Dalam situasi yang belum bisa dipastikan ini, alangkah baiknya keputusan dibuat memperhitungkan situasi terburuk. Supaya tidak mengorbankan jangka panjang karena keputusan jangka pendek yang gegabah," ungkap presiden Persebaya sejak 2017 itu.

Azrul juga mempertanyakan kemungkinan terinfeksinya pemain dan personel yang bisa membayakan tim.

Dia juga ragu status pertandingan tanpa penonton bakal menghalangi kelompok suporter melakukan acara nonton bersama, sehingga penyebaran virus berpotensi terjadi

 

Dampak Sosioekonomi

Persebaya_Logo (Bola.com/Adreanus Titus)
Persebaya_Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Poin kedua yang disoroti Persebaya adalah dampak sosioekonomi dari pandemi Covid-19, sedangkan yang ketiga adalah dampak kompetisi secara jangka panjang.

Persebaya berharap dampak kepada musim-musim selanjutnya bisa diperhatikan, apalagi jika berkaitan dengan promosi dan degradasi.

"Jangan sampai penyesuaian musim 2020 ini mengakibatkan terjadinya pergeseran pada konsistensi dan jangan mengorbankan kepastian masa depan demi memperjuangkan jangka pendek yang tidak pasti," kata Azrul.

 

Dampak Lain

Poin keempat adalah dampak terhadap timnas. Azrul menilai masa pandemi membuat semua pihak bisa mencurahkan fokus kepada timnas, apalagi mengumpulkan pemain untuk keperluan TC timnas jauh lebih kecil risikonya daripada melanjutkan liga.

"Apabila pemain timnas harus ikut kompetisi yang dipaksakan, kemudian dia terinfeksi Covid-19 maka dampaknya menjadi bertambah lagi. Ini sangat buruk bagi klub maupun timnas, bahkan bisa mengancam pelaksanaan host (tuan rumah) Piala Dunia U-20 pada 2021," kata dia.

Poin terakhir adalah dampak melanjutkan kompetisi kepada kondisi keuangan liga dan klub-klub. Azrul menegaskan Persebaya menghormati keputusan melanjutkan kompetisi liga tapi pemangku kebijakan sepak bola Indonesia juga mempertimbangkan segala aspek dari keputusan itu.

Keputusan PSSI

PSSI resmi melanjutkan Shopee Liga 1 dan Liga 2 2020, yang berhenti sejak Maret, mulai September atau Oktober. Keputusan itu diambil dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang digelar virtual, Rabu 17 Juni.

Namun, PSSI belum menentukan soal-soal teknis seperti detail jadwal, regulasi dan lain-lain yang akan dibicarakan dengan PT LIB.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya