Kenali 5 Ciri Jamur Sudah Tidak Layak Dimakan

Jamur yang bisa dikonsumsi seperti jamur kancing, tiram, kuping, merang, shiitake, dan banyak lagi .

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 30 Jun 2020, 18:25 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2020, 18:25 WIB
Jamur
Ilustrasi Foto Jamur (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta- Jamur termasuuk jenis makanan yang bisa diolah menjadi berbagai makanan lezat. Selain itu jamur juga kaya protein, vitamin B, vitamin D, kalsium, dan nutrisi penting lainnya. Jamur emiliki berbagai bentuk, ukuran, dan warna.

Jamur yang bisa dikonsumsi seperti jamur kancing, tiram, kuping, merang, shiitake, dan banyak lagi menjadi santapan lezat yang digemari orang. Meski jenis-jenis jamur ini aman dikonsumsi, penting untuk mengenali kondisinya. Pada tahap tertentu, jamur bisa menjadi tidak layak konsumsi.

Jamur yang tidak layak konsumsi dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan. Kualitas jamur yang buruk bisa menyebabkan masalah pencernaan hingga infeksi bakteri berbahaya. Maka dari itu penting untuk mengetahui kualitas jamur sebelum dikonsumsi.

Ada sejumlah tanda jamur sudah tidak layak konsumsi. Jika menemukan tanda-tanda ini, segera buang jamur dan jangan mengonsumsinya. Berikut tanda jamur sudah tidak layak konsumsi, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(30/6/2020).

Berlendir

Jamur
Ilustrasi Foto Jamur (iStockphoto)

Tanda utama jamur sudah tidak layak konsumsi adalah adanya lapisan lendir pada permukaan jamur. Jamur yang sudah tidak layak konsumsi akan memiliki permukaan berlendir. Jamur yang berlendir kemungkinan besar akan segera mengembangkan jamur yang berbahaya.

Jamur yang berlendir bisa disebabkan karena sudah lama disimpan dalam kulkas atau tidak disimpan dengan benar. Jika mendapati jamur sudah berlendir, segera buang jamur dan hindari mengonsumsinya.

Berbau busuk

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Sama seperti makanan lainnya, bau busuk adalah tanda jamur sudah tidak layak konsumsi. Jamur memang sudah membawa aroma, tetapi ada perbedaan antara bau jamur segar dan jamur yang sudah tidak layak konsumsi. Jamur seharusnya tidak memiliki bau yang nyata atau kuat.

Aroma jamur segar biasanya tidak menyengat dan cenderung ringan. Jamur yang sudah tidak layak konsumsi biasanya memiliki aroma mirip amonia atau bau busuk yang kuat. Bau bahkan bisa tercium dalam ruangan, tanpa harus mendekatkan jamur ke hidung.

Berkerut

jamur
ilustrasi jamur/Photo by Waldemar Brandt on Unsplash

Jamur memang bisa menyerap air dan tinggi air, itu sebabnya jamur bisa berlendir ketika terlalu lama disimpan. Namun, terkadang, alih-alih berlendir, jamur yang sudah tidak layak konsumsi bisa berubah berkerut dan kering.

Pada jamur tertentu, jamur akan menjadi keriput dan mengerut saat mengalami dehidrasi. Jamur akan terlihat sangat layu dan tidak segar lagi. Segera buang jamur jika permukaan jamur memiliki banyak kerut dan kering.

Warna menghitam atau berbintik hitam

Jamur
Ilustrasi/copyright pexels.com

Warna jamur juga bisa terlihat lebih gelap jika sudah tidak layak konsumsi. Jamur akan menjadi lebih gelap seluruhnya atau mereka akan mengembangkan bintik gelap. Bintik-bintik gelap cenderung muncul di tutup atau kelopak jamur dan penggelapan cenderung terjadi pada batang.

Jika melihat salah satu dari tanda ini terjadi maka yang terbaik adalah membuang jamur segera. Tetap cek kondisi bentuk dan warna jamur sebelum mengonsumsinya.

Sudah disimpan lebih dari dua minggu

jamur
ilustrasi jamur/Photo by Peter Oslanec on Unsplash

Dengan daging yang rapuh dan kadar air yang tinggi, tanpa penyimpanan yang tepat, jamur dapat rusak dengan cepat. Jamur segar umumnya hanya tahan 1-2 hari dalam suhu ruang. Sementara jamur idealnya hanya bisa disimpan 4 sampai 7 hari dalam kulkas.

Jika jamur sudah disimpan lebih dari dua minggu, segera buang jamur. Jamur yang sudah disimpan lama dengan cara penyimpanan yang sembarangan tidak layak untuk dikonsumsi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya