Liputan6.com, Jakarta Untuk kali pertama partai final kejuaraan sepak bola Eropa digelar sehari sebelum akhir pekan. Inter Milan akan bertemu Sevilla pada partai puncak Liga Europa 2019/2020 di RheinEnergieStadion in Koln, Jerman, Jumat malam atau Sabtu dini hari WIB (22/8/2020).
Kedua tim harus melalui perjalanan yang tidak normal menyusul merebaknya pandemi virus Corona Covid-19 tahun ini. Ya, UEFA selaku penyelenggara terpaksa memodifikasi sistem pertandingan dan mengubah lokasi lanjutan pertandingan Liga Europa musim ini ke tempat netral sejak 8 besar.
Jerman akhirnya ditunjuk sebagai tuan rumah. Tim-tim yang bertanding di Liga Europa musim ini juga harus menjalani protokol kesehatan yang sangat ketat demi menghindari penularan virus asal kota Wuhan, China itu.
Advertisement
Namun di antara sederet ketidaknormalan ini, ternyata masih banyak hal menarik yang patut diketahui sebelum menyaksikan final Liga Europa dini hari nanti. Apalagi kedua tim sama-sama berambisi membawa pulang trofi sebagai kenang-kenangan untuk musim ini.
Inter Milan yang kini dijejali mantan-mantan jebolan Premier League tengah berusaha mencari gelar hiburan setelah gagal di Italia. Sementara Sevilla juga ingin mengulang kembali era kejayaannya di ajang Liga Europa.
Lalu apa hal menarik lainnya? Simak ulasannya pada halaman selanjutnya.
Â
Saksikan juga video menarik di bawah ini
1. Penantian Panjang Sevilla
Sepanjang sejarah, Sevilla telah lima kali menembus final Liga Europa. Tim asal Spanyol itu berhasil memenangkan seluruhnya, tahun 2006, 2007, 2014, 2015, dan 2016.
Namun seiring waktu, gelar bergengsi kedua di Benua Biru ini selalu berpaling dari Sevilla. Ini merupakan masa penantian terpanjang mereka setelah jeda terpanjang 2007 hingga 2014.
Apakah Sevilla bakal menemukan kembali kejayaannya di pentas Eropa? Atau sejarah ini justru menjadi beban kepada mereka? Jangan lewatkan pertandingan Sevilla vs Inter Milan yang akan disiarkan langsung oleh SCTV dan Live Streaming di Vidio.
Â
Advertisement
2. Lukaku Berpotensi Samai Rekor Ronaldo
Sejak bergabung dengan Inter Milan, performa mantan pemain Manchester United (MU), Romelu Lukaku terus meningkat. Tidak terkecuali di ajang Liga Europa musim ini.
Hingga saat ini, Lukaku tercatat sudah mengemas 7 gol dan hanya terpaut 2 gol dari top scorer sementara Bruno Fernandes (MU).
Sepanjang musim ini, Lukaku telah mengemas 33 gol bersama Inter Milan di seluruh kompetisi. Torehan ini terbilang fantastis dan hanya diraih oleh pemain-pemain ternama Inter Milan sebelumnya, seperti Christian Vieri, Adriano, Zlatan Ibrahimovic, Diego Milito, dan Mauro Icardi. Saat ini, Lukaku bahkan hanya terpaut 1 gol dari sang mega bintang Juventus, Cristiano Ronaldo.
Dengan mencetak satu gol di final Liga Europa nanti, Lukaku bakal menyamai torehan CR7. Sementara dua gol bakal menempatkannya di depan mantan pemain Real Madrid tersebut.
Namun tentu hal itu bukan pekerjaan mudah. Apalagi pertahanan Sevilla seperti tembok. Meski demikian, Lukaku cukup percaya diri di ajang Liga Europa. Tambahan dua gol ke gawang Shakhtar Donetsk melengkapi ketajamannya pada 10 laga Liga Europa terakhir.
Â
3. Jules Kounde vs Lautaro Martinez
Percaya atau tidak, pertarungan antara bek dan penyerang ini bukan semata-mata tentang bagaimana pemain bertahan menahan laju sang penyerang dan sebaliknya. Duel kedua pemain juga bakal diwarnai bagaimana sang striker menjaga pergerakan bek lawan.
Ya, meski berposisi sebagai pemain bertahan, Kounde merupakan alasan terbesar Sevilla bisa membangun serangan yang hebat. Statistik mencatat, Kounde telah mencatat 77,8 passing per game selama Liga Europa musim ini dan menyelesaikan 93.1 persen di antaranya.
Â
Advertisement
4. Ambisi Antonio Conte
Perjalanan karier Antonio Conte tidak perlu diragukan. Sebelum bergabung dengan Inter Milan, Conte sudah meraih lima gelar domestik, bersama Bari di Serie B, Juventus di Serie A, dan satu gelar bersama Chelsea di Premier League. Namun satu-satunya trofi yang belum singgah di lemarinya adalah gelar Eropa. Momen yang pernah dirasakannya saat masih pemain pada tahun 1996 itu (juara Liga Champions bersama Juventus) belum pernah menyapanya lagi semenjak menjadi pelatih.
Di final nanti, Conte tentu tidak ingin numpang lewat. Dia sangat berambisi membawa pulang trofi Liga Europa. Selain menambah koleksi gelarnya, kemenangan lawan Sevilla juga bukan tidak mungkin bisa menyelamatkan kursi panas yang ditempatinya. Inter bakal berterima kasih karena gelar ini terakhir kali diraih Inter pada tahun 2010 bersama pelatih Jose Mourinho.
Â
5. Jangan Berharap Skor Besar
Baik Sevilla maupun Inter Milan boleh dikatakan sama-sama punya mesin gol yang produktif. Di Inter Milan, peran Romelu Lukaku bersama Lautaro Martinez tidak perlu diragukan lagi. Lukaku bahkan menjadi kandidat terkuat yang bakal menggusur Bruno Fernandes dari puncak daftar top scorer.Â
Lukaku sudah mengemas 6 gol dan hanya terpaut 2 gol dari Fernandes.Â
Sementara Sevilla juga tak kalah tajam. Pemainnya, Munir juga hanya terpaut 1 gol dari Lukaku.Â
Meski demikian, jangan terlalu berharap duel bakal diwarnai pesta gol. Sebab kedua tim dikenal memiliki pertahanan yang sangat kokoh. Bahkan salah satu ciri permainan Sevilla dalam mengalahkan musuh adalah adalah kemampuan mereka dalam mencegah pemain lawan mencetak gol.
Sevilla baru kebobolan satu gol dalam enam pertandingan terakhir mereka. Sementara Inter juga tidak kalah rapat, dan baru kebobolan satu gol dalam tujuh pertandingan terakhir mereka.
Pertahanan kokoh bisa berarti masalah bagi kedua belah pihak dalam memasukkan bola ke gawang lawan. Jika tidak ada tim yang mampu menerobos secara taktis, maka kekalahan hanyaa akan menjadi milik tim yang lebih dulu kelelahan.
Advertisement