Tidak Ingin Pemain Capek, Persita Kurangi Intensitas Latihan

Pelatih Persita, Widodo Cahyono Putro, mengurangi intensitas latihan untuk menghindari penyebaran Covid-19

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Sep 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2020, 14:00 WIB
Shopee Liga 1 : Persita Tangerang Vs PSM Makassar
Pelatih Persita Tangerang, Widodo Cahyono Putro, saat melawan PSM Makassar pada laga Shopee Liga 1 di Stadion Sport Center Tangerang, Jumat, (6/3/2020). Kedua tim bermain imbang 1-1. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Persita Tangerang, Widodo C Putro, memiliki cara unik untuk melatih anak asuhnya. Ia memilih mengurangi intensitas latihan dibanding meningkatkan porsi latihan jelang bergulirnya kompetisi.

Ia mengaku menerapkan konsep seperti ini agar imun penggawa Persita tetap terjaga. Ia tidak ingin Raphael Maitimo dan kawan-kawan terkena virus Covid-19 akibat kelelahan saat latihan.

“Waktu latihan yang biasanya 2 jam, kita pangkas menjadi 1,5 jam. Kemudian intensitas latihan juga tidak terlalu tinggi, kita tidak mau para pemain terlalu capek,” ujarnya dalam acara Talkshow Lawan Covid-19 dengan Lagu dan Olahraga, Sabtu (26/9/2020).

Untuk persiapan kompetisi, Widodo mengaku penggawa Persita sudah siap untuk menjalani lanjutan Shopee Liga 1 2020. Ia menilai sudah ada peningkatan dan telah melakukan beberapa kali uji coba untuk melatih mental bertanding.

Rencananya, Persita akan melakoni laga perdana kontra Borneo FC pada 3 Oktober 2020. Laga akan dihelat di Stadion Kelapa Dua Sport Center, Tangerang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Widodo C Putro Berikut Ini


Protokol Kesehatan

Persita Tangerang
Laga uji coba antara Persita Tangerang melawan tim Persita U-20 di Sport Center Kelapa Dua, Tangerang, Jumat (11/9/2020). (Dok. Persita)

Pelatih berusia 49 tahun itu mengungkap bahwa protokol kesehatan adalah hal yang utama dan wajib dipatuhi seluruh komponen. Baik itu pemain, pelatih dan ofisial yang ada di lapangan harus menerapkan hal tersebut.

“Setiap hari Persita selalu menerapkan protokol kesehatan, mulai dari cek suhu tubuh, tensi darah, kadar oksigen dan seminggu sekali melakukan rapid test,” ujarnya.

Widodo juga mewajibkan anak asuhnya untuk menggunakan masker, mencuci tangan ketika memasuki area latihan dan membagi ruang ganti menjadi dua. Ia tidak ingin dalam satu ruangan terdapat banyak pemain dan mencegah datangnya virus.

“Kami memiliki 26 pemain, kemudian kami bagi dua untuk memakai ruang ganti. Jadi disitu tidak ada penumpukan dalam satu tempat,” paparnya.


Tidak Ada Penonton

Suporter Persita Tangerang
Suporter Persita saat menyaksikan pertandingan Persita Tangeran melawan PSM Makassar pada laga Shopee Liga 1 di Stadion Sport Center, Tangerang, Jumat (6/3). Persita memiliki suporter setia dan fanatik seperti La Viola dan Southern Ultras Persita. (Bola.com/M. Iqbal Icshan)

Widodo mengaku kehilangan pemain Ke-12 bukanlah hal mudah, tetapi ia harus memaklumi karena keadaan yang tidak mumpuni. Ia juga telah menegaskan kepada pemain untuk tetap semangat menjalani lanjutan kompetisi.

“Setiap latihan dan uji coba kemarin tidak ada penonton, saya harap mereka sudah terbiasa dengan hal itu,” pungkasnya.

 

Penulis

Dzaky Nurcahyo

Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya