Usai Ikuti Rangkaian Turnamen, Tim Bulutangkis Indonesia Langsung Gelar Latihan

Tim bulutangkis Indonesia mulai latihan dari sisi teknik, fisik, mental, dan daya juang. Tidak ketinggalan faktor gizi dan sport science.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Feb 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2021, 08:00 WIB
PBSI
Kepala Sub Bidang Pengembangan Sport Science PP PBSI, Iwan Hermawan

Liputan6.com, Jakarta Tim bulutangkis Indonesia pekan ini sudah kembali menggelar latihan di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur. Padahal, mereka usai menjalani rangkaian turnamen Yonex Thailand Terbuka (12-17 Januari), Toyota Thailand Terbuka (19-24 Januari), dan BWF World Tour Finals (27-31 Januari), plus karantina mandiri sepulang dari Bangkok,

Tidak ada kata berleha-leha bagi Laskar Cipayung untuk kembali menggeber latihan, mengingat tur Eropa sudah menanti di awal Maret mendatang. Tiga turnamen di Swiss Terbuka, Jerman Terbuka, dan All England juga harus menjadi ajang pembuktian untuk kembali tampil maksimal.

Sejumlah persiapan langsung diberikan para pelatih bagi Ahsan/Hendra dkk, dari mulai sisi teknik, fisik, mental, dan daya juang. Tidak ketinggalan faktor gizi dan sport science.

Kepala Sub Bidang Pengembangan Sport Science PP PBSI, Iwan Hermawan, menjelaskan bahwa ia bersama Rionny Mainaky dan tim pelatih sudah melakukan rapat evaluasi atas hasil yang didapat di Thailand. Mereka juga mengidentifikasi kekurangan-kekurangan para atlet untuk diperbaiki jelang tur Eropa.

“Pertandingan di masa pandemi ini memang special case, karena banyak sekali tekanan. Dari mulai protokol kesehatan yang ketat, pembatasan ruang gerak hanya di hotel dan tempat pertandingan, juga pemeriksaan tes usap yang berkala menjadi kekhawatiran yang terus-menerus. Ini memang tantangan,” ujar Iwan kepada Tim Humas dan Media PP PBSI, Selasa (9/2/2021).

Simak Video Menarik Berikut Ini

Koordinasi

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan belum terbendung di Thailand Open 2021. (BWF-limited access)

“Saya sudah rapat dengan semua, hal non-teknis ini harus kita antisipasi dan saya menyarankan kita coba simulasi di lingkungan pelatnas dengan situasi yang sama seperti di dalam pertandingan yang akan kita hadapi. Saya juga akan berkoordinasi dengan pelatih untuk menambah volume latihan demi mempertahankan daya tahan yang baik untuk atlet kita,” tambahnya.

Selanjutnya Iwan mengatakan performance analysis juga sudah diterapkan pada setiap pertandingan. Sehingga bisa terlihat evaluasi kekurangan secara teknik untuk menjadi sasaran dan fokus perbaikan pada latihan. Selain itu, masalah fisik dan gizi juga menjadi perhatian khusus untuk ditingkatkan.

Kedodoran

Kalahkan Hendra / Ahsan, The Minions Kampiun Indonesia Masters 2020
Pebulutangkis Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamulio/Marcus Fernaldi Gideon saat melawan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada final ganda putra Indonesia Masters 2020 di Istora GBK, Jakarta, MInggu (19/1/2020). Kevin/Markus unggul 21-15 21-16. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

“Saya akui beberapa atlet kondisi fisiknya memang masih kedodoran, jadi secara khusus saya sudah berbicara dengan para pelatih fisik, di minggu ini kami akan melihat dulu apa saja yang kurang lalu minggu depan mencoba memenuhi kebutuhan program agar sesuai standarnya. Termasuk pemenuhan gizi dan suplemen dari tim medis,” kata Iwan.

“Untuk beberapa pemain yang overweight juga kami fokuskan kondisi fisiknya agar kembali ideal, karena kalau sudah overweight, kerja ototnya dan kerja untuk menggerakan tubuhnya butuh tenaga ekstra di samping geraknya menjadi lambat. Pada akhirnya ini mempengaruhi daya tahan yang menjadi pondasi dari semua,” tutup Iwan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya