Liputan6.com, Madrid - Gelandang Real Madrid, Toni Kroos geram dengan perlakuan Qatar terhadap pekerja migran yang mengerjakan keperluan Piala Dunia 2022. Ia pun mengkritik keras tuan rumah tersebut.
"Pekerja imigran bekerja tanpa istirahat di tengah temperatur 50 derajat. Mereka menderita mal-nutrisi, tanpa air minum dan suhu yang gila," ujar Kroos seperti dilansir Football Espana.
Belakangan ini, Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 tengah disorot. Negara Teluk itu disebut tidak memperhatikan para pekerja imigrannya.
Advertisement
Dilansir Guardian bulan lalu, sebanyak kurang lebih enam ribu pekerja migran dari India, Pakistan, Nepal, Bangladesh, dan Sri Lanka tewas sejak Qatar ditunjuk menjadi tuan rumah.
Berita tersebut mengundan kritik pedas dari para pemain. Beberapa pemain dari Norwegia, Jerman, dan Belanda menyebut Qatar tidak menerapkan Hak Asasi Manusia (HAM).
Â
Saksikan Video Real Madrid di Bawah Ini
Tak Setuju Boikot
Kendati mengkritik, Kroos menyebut boikot bukanlah jalan yang tepat. Menurutnya, hal itu hanya akan sia-sia.
"Semua yang terjadi tidak dapat diterima. Apakah boikot bisa memperbaiki kondisi para pekerja? Saya kira tidak," kata Kroos.
"Sepak bola selalu memancing perhatian. Apakah sebelum turnamen, atau saat itu berlangsung," ujarnya mengakhiri.
Â
Advertisement
Berlangsung Musim Dingin
Di sisi lain, penyelenggaraan Piala Dunia 2022 berbeda dari edisi sebelumnya. Suhu ekstrim Qatar saat musim panas membuat Piala Dunia 2022 berlangsung di musim dingin.
Rencananya, Piala Dunia 2022 akan berlangsung pada 21 November 2022-18 Desember 2022.
Â