3 Hal Positif Liga Super Eropa : Panen Uang Hingga Pertandingan Berkualitas

Rencana menggelar Liga Super Eropa terus menuai polemik. UEFA dan FIFA menentang keras rencana tersebut.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 20 Apr 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2021, 13:00 WIB
12 Klub penggagas Liga Super Eropa
12 Klub penggagas Liga Super Eropa. (Bola.com/Dody Iryawan)

Liputan6.com, Madrid - Rencana menggelar Liga Super Eropa terus menuai polemik. UEFA dan FIFA menentang keras rencana tersebut.

Presiden UEFA, Aleksander Ceferin bahkan menyebut bakal menghukum 12 klub penggagas Liga Super Eropa. Ia juga mengancam tidak mengizinkan pemain-pemain dari 12 klub itu untuk main di kompetisi yang diasuh UEFA.

Sebelumnya, 12 klub besar dari Inggris, Italia, dan Spanyol berencana menggelar Liga Super Eropa. Dua belas klub itu adalah Manchester United, Manchester City, Arsenal, Chelsea, Tottenham, Liverpool, Juventus, Inter Milan, AC Milan, Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid.

Menurut rencana, pertandingan Liga Super Eropa akan berlangsung di tengah pekan. Hal itu mengancam kelangsungan Liga Champions.

Di tengah pro-kontra, beberapa pendapat menilai positif rencana Liga Super Eropa. Seperti dilansir Sportskeeda, berikut tiga di antaranya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Liga Super Eropa di Bawah Ini


1. Mengakhiri Monopoli UEFA

UEFA
Logo UEFA. (Dok. UEFA)

Selama ini, kompetisi di Eropa diatur di bawah regulasi UEFA. Kritikan terhadap monopoli tersebut pernah dilontarkan gelandang Real Madrid, Toni Kroos.

Gelandang asal Jerman itu menyebut UEFA kerap seenak hati mengatur. Liga Super Eropa? Kita hanya boneka FIFA dan UEFA," kata Kroos.

"Jika ada persatuan pemain, kita tidak akan bermain di UEFA Nations League, atau Piala Super Spanyol di Arab Saudi," ujarnya.

Hal tersebut membuat para pemain terkuras energinya. Akibatnya, pemain menjadi lebih rentan cedera.


2. Meningkatkan Kompetisi

FOTO: 5 Sosok Boss Besar di Balik Liga Super Eropa
Florentino Perez - Tak perlu dipungkiri presiden Real Madrid ini merupakan orang yang tak puas dengan kinerja UEFA. Sosok yang paling bersemangat atas terbentuknya Liga super Eropa ini pun akhirnya didapuk sebagai presidennya. (AFP/Frank Fife)

 Tidak dipungkiri, uang menjadi faktor penting sepak bola modern. Di tengah pandemi covid-19, banyak keuangan klub besar morat-marit karena kehilangan pemasukan.

Presiden Real Madrid, Florentino Perez menyebut Liga Super Eropa akan menyelamatkan keuangan klub-klub peserta.

"Klub terbesar di Inggris, Italia, dan Spanyol harus menemukan solusi untuk situasi buruk yang dihadapi saat ini," kata Perez.

"Asosiasi Klub Eropa mengatakan merekarugi lima milyar euro. Di Real Madrid, kami punya bujet 800 juta euro dan kami berakhir 700 juta euro," ujarnya.


3. Pertandingan Berkualitas

Liga Super Eropa
Ilustrasi Liga Super Eropa. (Bola.com/Dody Iryawan)

Digagas klub-klub besar, pertandingan Liga Super Eropa menjanjikan kualitas. Hal itu pula, kata Perez, yang membuat Liga Super Eropa bakal lebih menarik.

Ia menilai Liga Super Eropa akan menarik banyak penonton lantaran kualitas pertandingan.

"Ada banyak pertandingan dengan kualitas buruk. Barcelona-Manchester United lebih menghibur ketimbang Manchester United melawan tim yang medioker," katanya

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya