Liputan6.com, Jakarta - Keputusan Rafael Benitez menerima pinangan Everton untuk menggantikan Carlo Ancelotti memancing polemik. Maklum, sosok asal Spanyol itu pernah menangani rival sekota The Toffees.
Penolakan pun bermunculan dari dua kubu. Pendukung Everton tidak sudi tim kesayangan ditangani eks musuh bebuyutan.
Sementara suporter The Reds kesal dengan sikap Benitez. Padahal sebelumnya mereka mengelu-elukan sang manajer karena mempersembahkan trofi Liga Champions kelima sepanjang sejarah klub pada 2004/2005.
Advertisement
Tidak tanggung-tanggung, Benitez mendapat ancaman terhadap keselamatannya. Meski begitu, dia layak membela diri.
Setelah terbiasa memimpin klub besar, Benitez mengalami kemunduran dalam karier. Tanpa bermaksud meremehkan, dua nama terakhir yang dilatihnya adalah klub besar Inggris tapi minim ambisi Newcastle United (2016-2019) dan tim asal Tiongkok Dalian Professional (2019-2021).
Maka wajar jika Benitez menyambut tawaran Everton agar bisa kembali berkompetisi di level tertinggi.
Banyak Contoh
Benitez jelas bukan satu-satunya manajer yang rela berkhianat dengan melatih musuh terbesar mantan. Semua atas nama pekerjaan.
Sudah banyak yang melakukannya. Daftarnya mencakup Ernest Mangnall, Terry Neill, Ron Saunders, Radomir Antic, George Graham, Harry Redknapp, Brian Clough, Alex McLeish, Billy Davies, Jorge Jesus, dan Steve Bruce.
Di antara mereka, cerita Saunders dan Bruce barangkali paling menarik disimak.
Advertisement
Peruntungan Saunders tak Kunjung Membaik
Saunders membawa Villa menuju takhta Liga Inggris pertama setelah menunggu 71 tahun pada 1980/1981. Setelahnya dia sukses membantu klub mencapai perempat final Piala Champions.
Alih-alih terus mengembangkan klub, Saunders hengkang dari Villa Park karena urusan kontrak. Dia lalu menyeberang enam kilometer untuk melatih Birmingham City.
Manuver ini terbukti salah besar. Pada laga pertama bersama The Brummies, dia menderita kekalahan 0-1. Menambah dramatis, hasil itu diderita dari Aston Villa.
Saunders juga hanya bisa pasrah melihat mantannya bersinar. Tim yang diciptakan Saunders menjuarai Piala Champions berkat polesan eks asistennya, Tony Barton. Pada saat bersamaan, dia gagal mencegah Birmingham City tergusur ke kasta kedua.
Musim berikutnya Saunders memang berhasil membawa Birmingham City kembali naik kasta. Namun dia kembali enggan bertahan dan hengkang ke klub Midlands lainnya, West Bromwich Albion.
Tragisnya, Saunders kembali merasakan degradasi pada musim pertamanya di The Hawthorns.
Â
Spesialis Berkhianat
Cerita Bruce lain lagi. Tidak hanya satu, dia melakoni tiga derby di enam kubu berbeda.
Eks bek Manchester United itu melatih Sheffield United dan Sheffield Wednesday, Birmingham City dan Aston Villa, serta Newcastle United dan Sunderland.
Advertisement