Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dinilai menjadi satu dari lima kementerian yang berkinerja terbaik. Hal ini terungkap dari hasil rilis Lembaga Survei Independen Nasional (LSIN) terkait persepsi dan kepuasan publik atas kinerja para menteri Kabinet Indonesia Maju.
Menurut Direktur Eksekutif LSIN, Yasin Mohammad, dalam keterangan resminya menyebut kinerja menteri Kabinet Indonesia Maju dinilai publik baik dengan prosentase 54 %. Namun, angka buruknya cukup tinggi yaitu 13% dan ini menjadi catatan tersendiri bagi para menteri.
Menurut dia, dalam survei yang dilakukan ditemukan lima kementerian yang dinilai publik berkinerja baik. Saat survei dilakukan, para responden diajukan pertanyaan menteri siapa dan kementerian apa yang kinerjanya paling baik dan paling buruk?
Advertisement
“Temuan survei LSIN menunjukkan bahwa terdapat lima menteri terbaik kinerjanya menurut publik yaitu di urutan pertama diduduki Kemendikbud, kedua Kemen PUPR, ketiga Kemenparekraf, keempat Kemenhan, dan kelima Kemenpora,” kata Yasin Mohammad menambahkan.
Dijelaskan Yasin, Kemendikbud menempati urutan pertama sebagai kementerian terbaik menurut responden dengan 9,0%. Disusul Kementerian PUPR dengan 8,4%. Selanjutnya ada Kemenparekraf dengan 7,5%, Kemenhan 6,0% dan Kemenpora 4,8% persen.
Banyak Prestasi
"Kemenpora diberikan hasil terbaik lantaran mencetak banyak prestasi dari para atlet, sedangkan Kemendikbud banyak memberikan bantuan kepada masyarakat stimulus kepada siswa," katanya menjelaskan.
Sementara itu, lima menteri terburuk saat ini paling atas ditempati Kementerian Sosial, kedua Kementerian Kesehatan, ketiga Kemenkumham, keempat Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Kementerian Agama.
Advertisement
Tingkat Kepercayaan
Survei ini dilakukan dalam rentang waktu 8-15 Oktober 2021dan melibatkan 1.200 responden dari 34 Provinsi di Indonesia dengan metode pengambilan data melalui telepolling. Adapun margin of error sekitar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Hadir sebagai narasumber saat survei ini dirilis antara lain, Prof. Dr. Lili Romli, M.A (Peneliti Pusat Riset Politik, BRIN), Abdul Aziz, M.A ( Direktur Riset Dialektika Institute).(Ant)