PT LIB Ungkap Kunci Kelancaran BRI Liga 1 di Tengah Pandemi COVID-19

Meski berlangsung di tengah pandemi, BRI Liga 1 sukses bergulir tanpa menimbulkan klaster penyebaran COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Nov 2021, 12:30 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2021, 12:30 WIB
BRI Liga 1 2021: Bali United vs Persik Kediri
Pemain Persik Kediri, Vava Mario Yagalo dalam laga pembukaan BRI Liga 1 2021/2022 melawan Bali United di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (27/8/2021). Persik kalah 0-1. (Foto: Bola.com/Ikhwan Yanuar)

Liputan6.com, Jakarta BRI Liga 1 Indonesia telah resmi bergulir mulai 27 Agustus 2021 lalu. Meski dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19, pihak pengelola memastikan tidak ada klaster penyebaran sepanjang kejuaraan.

Terkait hal tersebut, Direktur PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Akhmad Hadian Lukita mengeklaim, konsistensi dan komitmen dalam pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) merupakan kunci keberhasilan Liga 1.

“Karena ini (Liga 1) sudah berlangsung mulai 27 Agustus, sudah dua bulan lebih, sekarang kita menjalankannya (prokes) sudah seperti menjalankan hal-hal rutin. Jadi kita konsisten, komitmen, bahwa protokol kesehatan itu jangan sampai kendor,” ujarnya dalam sesi bincang-bincang virtual yang disiarkan melalui Youtube MNC Trijaya, pada Selasa (16/11/2021) pagi.

Lebih lanjut, Lukita menegaskan bahwa pihaknya senantiasa melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan turnamen guna memastikan tidak ada klaster COVID-19, baik di area pertandingan, maupun di akomodasi hotel dan sarana tranportasi.

“Kami pantau terus-menerus, kami melakukan evaluasi, dan (sejauh ini) tidak ada klaster COVID-19 di (lokasi) pertandingan sepak bola. Demikian pula di akomodasi, baik hotel maupun sarana transportasi. Hasil komitmen dan fokus, baik semua, tidak ada yang positif COVID-19,” sambung Lukita pada kesempatan yang sama.

Protokol Pemain

BRI Liga 1 2021: Borneo FC vs Bali United
Pemain Bali United, Ilija Spasojevic (tengah) melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Borneo FC dalam laga pekan ke-5 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Selasa (28/09/2021). Kedua tim bermain imbang 1-1. (Bola.com/Bagaskara

BRI Liga 1 memang diketahui menjalankan protokol ketat. Para pemain yang akan bertanding harus melalui tahap pemeriksaan di daerahnya masing-masing. Jika tes menunjukkan hasil negatif COVID-19, pemain baru diizinkan datang ke lokasi penyelanggaraan.

“Di tempat (pelaksanaan), kita periksa lagi, (kita lakukan) crosscheck, jangan sampai datanya ada yang tidak valid atau sudah berubah. Di dalam bubble pun kita lakukan pemeriksaan berkala, baik melalui aplikasi PeduliLindungi, kemudian PCR setiap tiga hari sekali. Kondisi pemain, ofisial semua kita tracking,” papar Direktur PT LIB.

Sebagai bentuk komitmen penyelenggaraan kegiatan olahraga yang sejalan dengan protokol kesehatan, Lukita juga menyebut pihaknya telah menandatangani pakta integritas untuk diteruskan kepada Kepala BNPB, Menpora, dan Menkes.

“(Dengan pakta tersebut) Liga bisa diberhentikan kapan saja kalau kami melanggar (aturan atau prokes). Saya juga turunkan pakta integritas ini kepada klub. Kalau ada klub yang tidak ikut aturan, akan kami berhentikan atau klubnya tidak boleh bermain,” pungkasnya.

Kehadiran Penonton

Ilustrasi logo bri liga 1 liputan6
BRI Liga 1 2021/2022 (Liputan6.com/Abdillah)

Meski terbilang sukses mengendalikan penyebaran COVID-19 selama berlangsungnya Liga 1, Akhmad Hadian Lukita mengaku belum berani membuka pertandingan secara komersial. Pasalnya, sistem pemesanan tiket secara online belum terbangun dengan sempurna.

“Saya sudah dapat rekomendasi dari BNPB, dari Menpora juga, tetapi memang kami katakan bahwa kami akan mengadakan secara bertahap. Kami belum berani membuka secara komersial karena sistemnya belum terbangun.”

“Pada saat penonton hadir, tidak bisa lagi membeli tiket di tempat (pertandingan). Harus online. Mungkin satu hari sebelum pertandingan, (slot pembelian tiket) sudah ditutup. Nanti sistemya one man one ticket, ada ID-nya, harus sudah vaksin dua kali dan akan kita periksa lagi, karena pemerintah mensyaratkan (penonton) minimal harus sudah antigen,” paparnya.

Protokol Penonton

Di sisi lain, Ketua Sub Bidang Komunikasi Publik Satgas Penanganan COVID-19 Troy Pantouw mengungkapkan, situasi dan level PPKM di daerah penyelenggaraan juga menjadi poin penting yang harus diperhatikan sebelum mendatangkan penonton.

Menurutnya, situasi daerah akan memengaruhi keputusan persentase penonton yang boleh hadir di lokasi penyelanggaraan. Selain itu, penonton yang hadir juga perlu diberi persiapan dan informasi terkait hal-hal yang harus dilakukan sebelum menyaksikan pertandingan.

“Mereka (penonton) harus lolos (scan) lewat aplikasi PeduliLindungi. Untuk bisa lolos juga ada ketentuannya, yakni sudah divaksin. Kemudian kalau mau menonton, (masyarakat) harus dalam keadaan sehat. Jangan memaksakan diri kalau sedang demam, flu, dan batuk. Status kesehatannya harus clear,” tegas Troy dalam sesi virtual, Selasa (16/11/2021) pagi.

 

Penulis: Melinda Indrasari

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya