Ada yang Berniat Menjarah Jantung Diego Maradona?

Setelah hampir setahun berlalu, kontroversi kematian Diego Maradona masih terus berlanjut.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 23 Nov 2021, 18:47 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2021, 14:30 WIB
FOTO: Potret Heroik Diego Maradona saat Membawa Argentina Menjadi Juara Piala Dunia
Penyerang Argentina, Diego Maradona, mengangkat trofi Piala Dunia saat usai mengalahkan Jerman Barat pada laga final Piala Dunia 1986 di Meksiko, (29/6/1986). (Photo by - / AFP)

Liputan6.com, Jakarta KontroverslĀ masih menyelimuti kematian legenda sepak bola asal Argentina, Diego Maradona. Belakangan muncul dugaan bila mantan pemain Napoli itu dimakamkan tanpa organ jantungnya.Ā 

Maradona wafatĀ pada 25Ā November 2020 di usia 60 tahun setelah mengalami serangan jantung di rumahnya. Meski demikian, penyebab kematiannya masihĀ meninggalkanĀ berbagaiĀ pertanyaan. Investigas pihak berwajib masih berjalan dan menyeret sejumlah dokter yangĀ merawat Maradona.

Setelah hampir setahun berlalu,Ā kehebohan kembali muncul.Ā Nelson Castro, dokterĀ merangkap jurnalis menulis bukuĀ terkait kematian MaradonaĀ yang lebih detailĀ danĀ hal-hal janggal di baliknya.Ā 

Buku tersebut diberi judul "The health of Diego".Ā "Itu adalah upaya tim, dan itu sangat luas, sangat sulit, untuk dapat mengakses semua sumber medis yang ada hubungannya dengan Diego. Berkas medis akan menjadi sumber biografi masa depan,ā€ ujar CastroĀ mengenai bukunya tersebut.Ā 

Dalam wawancara denganĀ Ā El Trece, Castro jugaĀ mengungkapkan temuan yang membuat publik tercengang. Dia mengatakan bila suporter garis keras,Ā Gimnasia La Plata--tim terakhir yang ditangani Maradona-- ingin membongkar makam Maradona dan mengambil jantungnya.Ā Namun upaya yang butuh keberanian besar itu tidak akan membuahkan hasil karena sudah diantisipasi sejak awal.Ā 

"Sekelompok ultras Gimnasia La Plata berencana mendobrak danĀ mengambil jantungnya. Itu tidak membuahkan hasil karena itu butuh keberanian yang sangat besar," ujar Castro dalam wawancara itu.

"Hal ini sudah diprediksi akan terjadi, sehinggaĀ jantung (Maradona) dicabut, dipisahkan untukĀ digunakan juga dalam studi karena jantungnya sangat penting dalam menentukan penyebab kematian Maradona. Jelas, informasinya adalah dia dikubur tanpa jantung,"Ā kata Castro dilansir Marca.Ā 

Ā 

Ā 

Pengaruh Gaya Hidup

FOTO: Potret Kedekatan Lionel Messi dan Diego Maradona
Pelatih Argentina, Diego Maradona, menyemangati Lionel Messi usai ditaklukkan Jerman dengan skor 4-0 pada laga Piala Dunia di Stadion Green Point, Afrika Selatan, (3/7/2010). (AFP/Daniel Garcia)

Kesehatan Maradona memang kerap bermasalah dalam bulan-bulan terakhir kematiannya. Gaya hidup yang ugal-ugalan termasuk pemakaian narkotita danĀ obat-obatan terlarang di masa lalu membuat masalah kesehatan Maradona sulit ditangani dan tidak membaik dengan berbagai tindakan medis.Ā 

Castro jugaĀ mendukung teori ini.Ā "Sayangnya, dia memiliki kepribadian yang adiktif terhadap segala sesuatu yang merusak dirinya, orang lain akan mati jauh sebelumnya,"Ā kataĀ Castro.

"Diego Maradona memiliki tubuh yang istimewa dalam hal ketahanannya. Masalahnya adalah dia tidak pernah ingin membuat pemulihan yang berkelanjutan," beber Castro menambahkan.Ā 

Ā 

Ā 

Ukuran Jantung Maradona

Serangan jantung masih dianggapĀ sebagai penyebabĀ utama kematian Maradona. Namun temuan Castro terkait kondisi organ tubuh El Diego tetap sajaĀ mencolok. "Jantung Maradona beratnya hampir setengah kilo. Normalnya jantung hanya 300 gr. Meski jantung atlet biasanya lebih besar, tapi ini bukan karena itu tapi ini karena sesuatu yang lain. Ini karena penyakit jantung yang dideritanya."

Ā 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya