Liputan6.com, Jakarta Kabar duka menyelimuti klub La Liga, Real Madrid. Salah seorang pemain yang pernah memperkuat tim Los Blancos tersebut, Freddy Rincon tewas mengenaskan akibat kecelakaan mobil di negaranya.
Seperti dilansir dari Metro.co.uk, Rincon meninggal dunia di rumah sakit, Rabu malam waktu Kolombia. Rincon mendapat perawatan setelah mobil yang dikendarainya bertabrakan dengan bus di Cali, Kolombia, Senin lalu. Akibat insiden ini, Rincon mengalami luka parah di bagian kepala.
Dia kemudian dilarikan ke salah satu klinik kesehatan, Laureano Quintero, untuk menjalani serangkaian operasi. Sayang, nyawa Freddy Rincon tidak tertolong dan dinyatakan meninggal pada Rabu malam.
Advertisement
"Meski kami sudah melakukan semua upaya medis, pasien Freddy Eusebio Rincon Valencia telah meninggal hari ini 13 April," bunyi pernyataan resmi klinik kesehatan, Laureano Quintero.
"Kami sangat menyesali hasil ini, dan pada saat yang sama menyampaikan belasungkawa yang paling tulus kepada kerabat, teman, kenalan, dan penggemar," Quintero menambahkan.
Rincon berusia 55 tahun saat meninggal dunia. Saat masih aktif, Rincon merupakan sosok yang populer di negaranya, Kolombia. Bakatnya sebagai pemain sepak bola bersinar terang hingga ke Eropa.
Semasa hidupnya, Rincon suda memperkuat timnas Kolombia di 3 Piala Dunia dan mencetak 17 gol bersama timnas. Salah satu aksi Rincon yang paling memukau adalah saat menjebol gawang Jerman Barat di Milan pada Piala Dunia 1990 lalu. Saat itu, dia berhasil melewatkan bola dari sela-sela kaki penjaga gawang lawan dan mengamankan skor imbang untuk menghindari eliminasi di babak penyisihan grup.
Pernah Memperkuat Real Madrid
Rincon juga pernah bermain untuk sejumlah klub elite Eropa, termasuk Real Madrid. Dia memperkuat Los Blancos tahun 1995-1996 dan bermain di posisi gelandang. Selain itu, Rincon juga sempat membela klub seperti America de Cali, Napoli, Palmeiras, Corinthians, Santos, dan Cruzeiro.
Setelah gantung sepatu pada tahun 2004 lalu, Rincon sempat menjajal kemampuannya sebagai pelatih. Namun kariernya tidak terlalu cemerlang dan tidak bertahan lama. Terakhir kali, Rincon dipercaya menjadi asisten pelatih di klub Atletico Mineiro pada tahun 2010 lalu.
Advertisement
Buronan Interpol
Di luar lapangan hijau, jejak Rincon pernah ternoda oleh sejumlah kasus kriminak. Namanya bahkan sempat masuk dalam daftar orang yang dicari oleh Interpol, sebuah organisasi kepolisian terbesar di dunia. Rincon diincar atas tuduhan keterlibatan dalam kejatahan narkoba di Panama.
Interpol mengumumkan nama Rincon dalam daftar buronan mereka selama ini. Sekarang, Interpol bekerja sama dengan otoritas yudisial Panama demi bisa menangkap pria berusia 48 tahun tersebut.
Rincon, yang juga merupakan gelandang andalan Timnas Kolombia pada eranya, menolak ditangkap. Menurut Rincon, pihak otoritas Panama tidak memiliki bukti cukup yang kuat atas tuduhan itu.
Pria yang dulunya bermain di posisi gelandang ini tampil 84 kali bagi timnas Kolombia dan mencetak 17 gol. Dia ikut membela negaranya di Piala Dunia edisi 1990, 1994 dan 1998.
Pencucian Uang
Selain narkoba, Rincon juga melakukan pelanggaran cukup berat lainnya, seperti pencucian uang dan konspirasi terkait perdagangan obat-obat terlarang di Panama. Rincon pun terang-terangan membela diri terkait tuduhan polisi kepadanya.
"Panama tidak memiliki sejumlah bukti terhadap saya. Itu juga alasan mengapa otoritas Brasil menutup kasus mereka terhadap saya," kata Rincon, seperti dilansir Goal. .
Selain pernah membela Real Madrid pada 1995-1996, Rincon sempat memperkuat klub lainnya seperti America de Cali, Napoli, Palmeiras, Corinthians, Santos dan Cruzeiro. Namun, sudah sejak lama dia memilih untuk gantung sepatu. (Simak berita selengkapnya pada tautan ini).
Advertisement