Liputan6.com, Jakarta - Senam ritmik merupakan disiplin yang rangkaian gerakannya dilakukan dengan mengikuti iringan musik. Menurut Syarifudin dan Sudrajat Wiradihardja dalam bukunya Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (2017), senam ritmik juga bisa disebut senam irama.
Senam ritmik pertama kali digagas oleh Jean-Georges Noverre (1727–1810), Francois Delsarte (1811–1871) dan Rudolf Bode (1881–1970). Ketiganya mempromosikan penggabungan ekspresi atau mimik wajah dengan gerakan tubuh demi menciptakan koreografi yang indah.
Seiring dengan perkembangan zaman, olahraga senam ritmik mulai mengalami kemajuan. Pada tahun 1929, Hinrich Medau menciptakan rangkaian gerak gimnastik modern dengan menggunakan properti pendukung seperti bola, tali, pita, dan sebagainya.
Advertisement
Tak heran jika senam ritmik yang populer saat ini juga banyak dilakukan dengan mengombinasikan peralatan olahraga. Melansir Liputan6.com, senam ritmik yang dilakukan dengan bantuan alat-alat tersebut kerap dikenal dengan istilah senam ritmik sportif.
Pandangan lain juga menyebut senam ritmik merupakan olahraga yang terkait dengan senam artistik wanita dari abad ke-18. Pada 1963, senam ritmik memperoleh pengakuan sebagai disiplin resmi dari Federasi Senam Internasional (FIG). Tak lama berselang, kejuaraan dunia senam ritmik pun mulai digelar.
Dilansir dari laman Britannica, senam ritmik pertama kali diangkat sebagai kompetisi resmi dalam Olimpiade 1984. Selanjutnya pada Olimpiade 1996, perlombaan senam ritmik juga diadakan secara kelompok.
Layaknya disiplin senam lain, senam ritmik memiliki sejumlah manfaat jika dilakukan secara rutin. Simak penjelasan lengkap mengenai manfaat senam ritmik pada halaman selanjutnya!
Manfaat Fisik
1. Menurunkan berat badan
Melakukan senam ritmik secara teratur akan membantu seseorang menurunkan berat badan. Pasalnya, berbagai gerakan dalam olahraga ini dipercaya mampu membakar lapisan lemak dalam tubuh. Pembakaran lemak pada gilirannya juga akan mengurangi risiko terjadinya kolesterol.
2. Menjaga massa otot
Selain menurunkan bobot tubuh, senam ritmik juga bermanfaat untuk menjaga massa otot seseorang. Rangkaian gerakan dan aktivitas dalam olahraga ini diyakini akan meningkatkan massa otot jika dilakukan secara rutin dan berkala. Di samping itu, stamina juga makin meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas senam ritmik.
3. Menjaga kesehatan tulang
Latihan senam ritmik secara rutin akan membantu seseorang merawat kesehatan tulang. Pasalnya, mayoritas gerakan dalam senam ritmik berfokus pada upaya menahan bobot tubuh. Aktivitas ini secara tidak langsung akan berdampak pada meningkatnya kepadatan dan komposisi tulang, sehingga kesehatan tulang makin terjaga.
Advertisement
Manfaat bagi Otak
4. Mengoptimalkan fungsi otak
Senam irama mampu mengoptimalkan dan merawat fungsi otak. Alasannya, senam irama terdiri atas paduan musik dan gerakan yang efektif menurunkan kadar hormon epinefrin dan kortisol. Hormon tersebut berperan sebagai faktor pencetus stres dalam tubuh.
Meningkatnya fungsi kerja otak juga bakal berdampak pada bertambahnya fokus dan daya ingat seseorang. Hal ini pada gilirannya akan mengurangi risiko terjadinya penyakit kognitif seperti Alzheimer.Â
5. Meningkatkan konsentrasi
Senam ritmik yang dilakukan secara teratur akan meningkatkan daya konsentrasi. Pasalnya, senam ritmik melatih seseorang untuk bertindak fokus dan bergerak mengikuti iringan musik. Perlahan namun pasti, daya konsentrasi menjadi kian meningkat dan terjaga dengan melakukan olahraga senam ritmik.
6. Membangun kreativitas
Senam ritmik juga bermanfaat untuk mengasah kreativitas seseorang. Alasannya, olahraga ini akan mendorong pesenam untuk menciptakan tema, konsep, dan koreografi yang menarik demi mendukung aktivitas senam ritmik.
Kategori Pertandingan
Kompetisi senam ritmik dipertandingkan dalam dua kategori, yakni individu dan kelompok. Kategori individu dilakukan oleh pesenam tunggal yang menggunakan satu alat dalam kurun waktu satu hingga satu setengah menit.
Sementara itu, kategori kelompok dilakukan oleh enam pesenam beserta enam peralatan selama dua setengah sampai tiga menit. Tiap-tiap kategori dalam senam ritmik dilakukan dengan iringan alat musik, seperti piano.
Terdapat pula aturan khusus untuk alat yang digunakan sebagai properti dalam senam ritmik. Dilansir dari Liputan6.com, panjang tali senam ritmik dapat disesuaikan dengan tinggi masing-masing pesenam. Akan tetapi, apabila peserta menggunakan bola plastik atau karet, properti tersebut harus memiliki diameter 18–20 cm dan berat minimal 400 gram.
Selanjutnya, properti berupa pita harus memiliki ukuran setebal satin, yakni 4 cm dengan panjang 7 meter. Pita ditempelkan pada tongkat kayu yang ramping dan fleksibel dengan panjang kurang lebih 50–60 cm. Untuk aparatusnya, peserta dapat memilih warna selain emas, perak, atau perunggu.
Advertisement