Termasuk Mengoptimalkan Fungsi Otak, Ini Manfaat Melakukan Senam Ritmik Secara Rutin!

Senam ritmik merupakan disiplin yang rangkaian gerakannya dilakukan dengan mengikuti iringan musik. Disiplin senam ini telah diangkat sebagai kompetisi resmi sejak Olimpiade 1984. Senam ritmik memiliki beragam manfaat bagi fisik dan otak. Simak penjelasan lengkapnya melalui artikel di bawah ini!

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 08 Mei 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2022, 09:00 WIB
Keindahan Senam Ritmik di Olimpiade Rio 2016
Aksi pesenam ritmik asal Jepang pada final Olimpiade Rio 2016 di Olympic Arena, Rio de Janeiro, Brasil. (AP/Rebecca Blackwell)

Liputan6.com, Jakarta - Senam ritmik merupakan disiplin yang rangkaian gerakannya dilakukan dengan mengikuti iringan musik. Menurut Syarifudin dan Sudrajat Wiradihardja dalam bukunya Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (2017), senam ritmik juga bisa disebut senam irama.

Senam ritmik pertama kali digagas oleh Jean-Georges Noverre (1727–1810), Francois Delsarte (1811–1871) dan Rudolf Bode (1881–1970). Ketiganya mempromosikan penggabungan ekspresi atau mimik wajah dengan gerakan tubuh demi menciptakan koreografi yang indah.

Seiring dengan perkembangan zaman, olahraga senam ritmik mulai mengalami kemajuan. Pada tahun 1929, Hinrich Medau menciptakan rangkaian gerak gimnastik modern dengan menggunakan properti pendukung seperti bola, tali, pita, dan sebagainya.

Tak heran jika senam ritmik yang populer saat ini juga banyak dilakukan dengan mengombinasikan peralatan olahraga. Melansir Liputan6.com, senam ritmik yang dilakukan dengan bantuan alat-alat tersebut kerap dikenal dengan istilah senam ritmik sportif.

Pandangan lain juga menyebut senam ritmik merupakan olahraga yang terkait dengan senam artistik wanita dari abad ke-18. Pada 1963, senam ritmik memperoleh pengakuan sebagai disiplin resmi dari Federasi Senam Internasional (FIG). Tak lama berselang, kejuaraan dunia senam ritmik pun mulai digelar.

Dilansir dari laman Britannica, senam ritmik pertama kali diangkat sebagai kompetisi resmi dalam Olimpiade 1984. Selanjutnya pada Olimpiade 1996, perlombaan senam ritmik juga diadakan secara kelompok.

Layaknya disiplin senam lain, senam ritmik memiliki sejumlah manfaat jika dilakukan secara rutin. Simak penjelasan lengkap mengenai manfaat senam ritmik pada halaman selanjutnya!

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Manfaat Fisik

Senam Ritmik-SEA Games 2017
Pesenam Malaysia, Amy Kwan beraksi dengan pita pada pertandingan Senam Ritmik Putri di kejuaraan SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia (28/8). (AP Photo/Vincent Thian)

1. Menurunkan berat badan

Melakukan senam ritmik secara teratur akan membantu seseorang menurunkan berat badan. Pasalnya, berbagai gerakan dalam olahraga ini dipercaya mampu membakar lapisan lemak dalam tubuh. Pembakaran lemak pada gilirannya juga akan mengurangi risiko terjadinya kolesterol.

2. Menjaga massa otot

Selain menurunkan bobot tubuh, senam ritmik juga bermanfaat untuk menjaga massa otot seseorang. Rangkaian gerakan dan aktivitas dalam olahraga ini diyakini akan meningkatkan massa otot jika dilakukan secara rutin dan berkala. Di samping itu, stamina juga makin meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas senam ritmik.

3. Menjaga kesehatan tulang

Latihan senam ritmik secara rutin akan membantu seseorang merawat kesehatan tulang. Pasalnya, mayoritas gerakan dalam senam ritmik berfokus pada upaya menahan bobot tubuh. Aktivitas ini secara tidak langsung akan berdampak pada meningkatnya kepadatan dan komposisi tulang, sehingga kesehatan tulang makin terjaga.


Manfaat bagi Otak

Pesenam Ritmik Indonesia di Babak Penyisihan
Pesenam Indonesia, Nabila Evandestiera saat laga nomor bola penyisihan senam ritmik putri Asian Games 2018 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Senin (27/8). Nabila Evandestiera hanya mampu mengumpulkan 36,350 poin. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

4. Mengoptimalkan fungsi otak

Senam irama mampu mengoptimalkan dan merawat fungsi otak. Alasannya, senam irama terdiri atas paduan musik dan gerakan yang efektif menurunkan kadar hormon epinefrin dan kortisol. Hormon tersebut berperan sebagai faktor pencetus stres dalam tubuh.

Meningkatnya fungsi kerja otak juga bakal berdampak pada bertambahnya fokus dan daya ingat seseorang. Hal ini pada gilirannya akan mengurangi risiko terjadinya penyakit kognitif seperti Alzheimer. 

5. Meningkatkan konsentrasi

Senam ritmik yang dilakukan secara teratur akan meningkatkan daya konsentrasi. Pasalnya, senam ritmik melatih seseorang untuk bertindak fokus dan bergerak mengikuti iringan musik. Perlahan namun pasti, daya konsentrasi menjadi kian meningkat dan terjaga dengan melakukan olahraga senam ritmik.

6. Membangun kreativitas

Senam ritmik juga bermanfaat untuk mengasah kreativitas seseorang. Alasannya, olahraga ini akan mendorong pesenam untuk menciptakan tema, konsep, dan koreografi yang menarik demi mendukung aktivitas senam ritmik.


Kategori Pertandingan

Kompetisi senam ritmik dipertandingkan dalam dua kategori, yakni individu dan kelompok. Kategori individu dilakukan oleh pesenam tunggal yang menggunakan satu alat dalam kurun waktu satu hingga satu setengah menit.

Sementara itu, kategori kelompok dilakukan oleh enam pesenam beserta enam peralatan selama dua setengah sampai tiga menit. Tiap-tiap kategori dalam senam ritmik dilakukan dengan iringan alat musik, seperti piano.

Terdapat pula aturan khusus untuk alat yang digunakan sebagai properti dalam senam ritmik. Dilansir dari Liputan6.com, panjang tali senam ritmik dapat disesuaikan dengan tinggi masing-masing pesenam. Akan tetapi, apabila peserta menggunakan bola plastik atau karet, properti tersebut harus memiliki diameter 18–20 cm dan berat minimal 400 gram.

Selanjutnya, properti berupa pita harus memiliki ukuran setebal satin, yakni 4 cm dengan panjang 7 meter. Pita ditempelkan pada tongkat kayu yang ramping dan fleksibel dengan panjang kurang lebih 50–60 cm. Untuk aparatusnya, peserta dapat memilih warna selain emas, perak, atau perunggu.

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya