Liputan6.com, Jakarta- Indonesia begitu dominan di cabang olahraga balap sepeda nomor MTB-Cross Country Olympic (XCO) putra pada SEA Games 2021 Vietnam. Indonesia sukses menyandingkan medali emas dan perak.
Medali emas didapat oleh Zaenal Fanani, sedangkan perak direbut Muhammad Ihza. Fanani yan merupakan atlet senior menjadi yang terbaik usai mencatatkan waktu 1 jam 16,41 menit.
Sedangkan Ihza yang baru berusia 23 tahun finis di urutan kedua dengan 1 jam 19,14 menit atau terpaut 2 menit 33 detik dari Fanani.
Advertisement
Setidaknya ada dua faktor utama yang menjadi kunci sukses balap sepeda XCO putra Indonesia pada pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara edisi ke-31 tersebut.
Hal ini disampaikan sang pelatih Oki Raspati setibanya di Tanah Air dan mendapat sambutan hangat dari jajaran PB ISSI, Kemenpora, KOI, dan KONI di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Kamis (19/5/2022).
Pertama, kata Oki, adalah pelatnas berkesinambungan. Meski SEA Games Vietnam sempat ada penundaan, PB ISSI tetap melanjutkan pelatnas hingga penyelenggaran bergulir.
Selain itu, atlet juga memiliki motivasi tinggi setelah pada SEA Games 2019 di Filipina belum berhasil meraih hasil terbaik. Mereka tak terganggu dengan adanya penundaan SEA Games Vietnam dan tetap fokus berlatih meningkatkan kemampuan.
"Kami mendapat target dari PB ISSI untuk mendapatkan emas. Kami berusaha dengan menjalankan sejumlah program. Bagaimana caranya agar prestasi atlet meningkat dari SEA Games sebelumnya di Filipina," kata Oki.
Kunci Sukses
Kemudian kunci sukses kedua, PB ISSI selaku induk organisasi balap sepeda di Tanah Air memberikan fasilitas yang baik untuk atlet selama pelatnas.
Saat ini, atlet mendapat perhatian lebih dengan adanya tim sports science, ahli gizi, masseur, dan tim pendukung lainnya.
"Sehingga kami bisa maksimal dalam mempersiapkan diri. Kami ada alat untuk mengukur kemampuan dan power atlet. Selama pandemi, kita ketahui tidak ada kompetisi. Kami siasati dengan tes dan selalu berlatih," ujar Oki seperti dikutip dari Antara.
Advertisement
TC
Kedua atlet membenarkan pernyataan Oki. Mereka menilai dukungan PB ISSI sangat bagus untuk memenuhi kebutuhan selama persiapan.
"Tidak ada masalah selama training camp (TC), karena tim support seperti fisik, ahli gizi, masseur, dan semua tim memberikan yang terbaik. Kami berterima kasih karena kami mendapat fasilitas yang bagus," ujar Fanani.
Pembinaan yang bagus membuat Indonesia memiliki banyak potensi di XCO. "Lapis bawahnya juga masih ada dan Indonesia punya banyak potensi di XCO. Misalnya ada adik Fanani (Feri Yudoyono) yang masih junior dan yang lainnya," kata Oki.
Pembinaan
Selain atlet putra, hal tersebut juga berlaku untuk sektor putri. Menurutnya, meski Sayu Bella Sukma Dewi belum mampu menyumbang medali SEA Games Vietnam setelah finis di urutan kelima dengan membukukan 1 jam 25,46 menit, potensi kedepan sangat bagus.
"Bella masih berusia 19 tahun. Perjalannya masih panjang. Selain itu ada juga atlet putri lainnya yang memiliki talenta," kata pelatih asal Jawa Barat tersebut.
Oki berharap prestasi atlet XCO Indonesia bisa terus meningkat. Salah satu cara untuk mencapainya adalah memperbanyak mengikuti kompetisi di level Asia dan bahkan dunia.
"Karena kami ingin dan optimistis atlet Indonesia mampu berasing di tingkat yang lebih tinggi seperti Asian Games dan Olimpiade," ujarnya.
Setelah SEA Games Vietnam, atlet akan rehat sejenak. Setelah itu, tambah Oki, mereka akan bersiap untuk menghadapi Kejuaraan Asia di Tajikistan yang dijadwalkan bergulir Juli.
"Pelatnas akan tetap berlanjut untuk persiapan Kejuaraan Asia. Selain itu juga ada Asian Games 2022 (Hangzhou, China) dan SEA Games 2023 di Kamboja. Kami akan mempersiapkan diri lagi," tutur Oki.
Advertisement