Liputan6.com, Jakarta - Argentina lolos ke babak semi final Piala Dunia 2022 Qatar setelah mengalahkan Belanda lewat drama adu penalti. La Abicaleste unggul 4-3 dalam adu penalti setelah sebelumnya skor sama kuat 2-2 berakhir sampai menit ke-120.
Pada laga klasik itu, kedua tim bermain keras dan penuh drama. Wasit Antonio Mateu Lahoz yang memimpin laga sampai mengeluarkan 18 kartu kuning dan menjadi rekor kartu kuning terbanyak satu laga sepanjang sejarah Piala Dunia.
Baca Juga
Atas hal itu, FIFA membuka proses investigasi terhadap Asosiasi Sepak Bola Argentina untuk dua potensi pelanggaran Kode Disiplin Piala Dunia 2022. Sedangkan Belanda hanya berpotensi melanggar satu pasal aturan pada laga Belanda vs Argentina di Piala Dunia 2022.
Advertisement
"Komite Disiplin FIFA telah membuka proses investigasi terhadap Asosiasi Sepak Bola Argentina karena potensi pelanggaran pasal 12 (pelanggaran pemain dan ofisial) dan pasal 16 (ketertiban dan keamanan di pertandingan) dari Disiplin FIFA," tulis FIFA dilansir dari Sport Bible.
"Selain itu, Komite Disiplin FIFA juga telah membuka proses terhadap Asosiasi Sepak Bola Belanda karena potensi pelanggaran pasal 12 Kode Disiplin FIFA sehubungan dengan pertandingan yang sama," sambung FIFA.
Potensi pelanggaran Kode Disiplin FIFA ini diduga karena tendangan pemain Argentina Leandro Paredes ke arah bench pemain Belanda yang memicu perkelahian besar-besaran di lapangan dan mengakibatkan Paredes dijatuhkan oleh Virgil van Dijk.
Kemudian, pelanggaran lainnya kemungkinan karena komentar-komentar para pemain Argentina, seperti Emiliano Martinez dan Lionel Messi seusai laga yang menyudutkan wasit. Mereka bahkan menuding wasit Lahoz berat sebelah menguntungkan Belanda untuk mencetak gol.
Â
Minta Wasit Dicoret
Kapten sekaligus megabintang Argentina, Lionel Messi mendesak FIFA untuk mencoret Lahoz. Menurutnya, Lahoz tidak pantas memimpin pertandingan di Piala Dunia, terlebih pertandingan dengan tensi tinggi seperti Argentina vs Belanda.
"Kami takut sebelum pertandingan karena kami tahu bagaimana dia, dan saya pikir FIFA harus meninjau ini, FIFA tidak bisa menempatkan wasit seperti dia untuk pertandingan ini," kata Messi seusai laga.
"Pertandingan itu seharusnya tidak berakhir seperti ini. Tapi saya tidak ingin berbicara tentang wasit lebih jauh, karena mereka akan memberi kami sanksi, biarlah orang-orang yang menonton akan menilai," ucap Messi.
Sekarang, FIFA membuka peluang proses dengan melakukan investigasi untuk Federasi Argentina dan Belanda. Namun, nampaknya kemenangan Argentina tidak akan dibatalkan dan kemungkinan besar hanya akan mendapatkan sanksi teguran atau denda.
Â
Advertisement
Komentar Pedas
Senada dengan Messi, Kiper Argentina yang menjadi pahlawan di adu penalti Emiliano Martinez juga melontarkan komentar pedas untuk Wasit Antonio Mateu Lahoz. Menurutnya, Lahoz tidak berguna dan hanya ingin Belanda mencetak gol.
"Mudah-mudahan kita tidak memiliki wasit itu lagi, karena dia tidak berguna. Dia hanya menginginkan mereka (Belanda) mencetak gol," kata Martinez.
Ia menilai banyak keputusan wasit Lahoz yang tidak sesuai dan menguntungkan Belanda. Terutama, saat Argentina unggul 2-0 dan Lahoz dianggap memberikan upaya untuk Belanda agar mencetak gol.
"Itu adalah pertandingan yang sulit dan saya pikir kami mengendalikan permainan dengan sangat baik. Kami unggul 2-0, pada dasarnya kami mengendalikan permainan dan wasit memberikan segalanya kepada mereka," papar kiper Aston Villa ini.
“Tiba-tiba mereka (Belanda) mendapat sundulan yang bagus, gerakan yang bagus, yang tidak bisa saya lihat dan kemudian terbalik. Wasit memberikan segalanya untuk mereka. Dia memberi sepuluh menit (waktu tambahan) tanpa alasan," tutur dia.
Â
Bantahan Belanda
Pelatih Belanda Louis van Gaal membantah timnya bermain mata dengan wasit. Ia mengatakan wasit sudah bertugas dengan baik walaupun memang ada keputusan yang terkadang merugikan bagi salah satu tim, baik Argentina maupun Belanda.
Tapi, dia mengaku tidak ingin mempermasalahkan keputusan wasit. Van Gaal mengaku menerima kekalahan yang menyakitkan ini karena para pemainnya sudah berlatih penalti dalam satu tahun ke belakang, baik di klub dan di tim nasional.
"Jadi kami kalah bukan karena keputusan wasit. Kami kalah karena kami gagal menendang dua penalti awal, padahal saya sudah beri tahu kepada pemain agar mengambil penalti di klub sejak satu tahun terakhir ini," jelas van Gaal.
Selepas tugasnya di Piala Dunia 2022, Louis van Gaal sendiri akan pensiun dari dunia kepelatihan sepak bola. Dia ingin fokus melawan kanker yang dideritanya. Kursi arsitek The Oranje ke depannya akan diisi oleh Ronald Koeman yang akan menandatangani kontrak pada April 2023.
Advertisement