Liputan6.com, Jakarta- Posisi Graham Potter sebagai manajer Chelsea berada di ujung tanduk. Eks arsitek Brighton and Hove Albion itu bisa dipecat The Blues jika gagal menang di dua laga mendatang.
Potter gagal membawa Chelsea kembali ke kejayaannya. Sejak bergabung September 2022 menggantikan Thomas Tuchel, Potter justru membuat klub yang bermarkas di Stamford Bridge itu semakin terpuruk.
Baca Juga
Di awal kariernya di Chelsea, Potter sebenarnya cukup menjanjikan. Mereka menang enam kali dan imbang tiga kali di sembilan laga pada berbagai ajang. Namun sejak akhir Oktober, Potter tak berdaya.
Advertisement
Chelsea cuma menang tiga kali dari 17 laga terakhir. Praktis Chelsea tak menang di enam laga terakhir. Selain itu mereka juga kesulitan mencetak gol. Chelsea cuma membuat satu gol di enam pertandingan terakhir.
Di tiga laga terakhirnya bahkan Chelsea selalu kalah dari Borussia Dortmund, Southampton dan Tottenham Hotspur. Situasi ini membuat Potter semakin tersudut dan terancam dipecat.
Chelsea mulai gerah. Pasalnya mereka sudah membelanjakan banyak pemain untuk Potter di Januari 2023 lalu. Chelsea sampai mengucurkan dana lebih dari 200 juta poundsterling.
2 Laga Penentu
Menurut laporan media Inggris, The Telegraph, Potter kini diultimatum oleh petinggi Chelsea untuk segera membangkitkan Joao Felix dan kawan-kawan di dua laga selanjutnya.
Potter wajib membawa Chelsea menang atas Leeds United di Liga Inggris dan kemudian atas Borussia Dortmund di Liga Champions untuk menyelamatkan pekerjaannya.
Advertisement
Calon Pengganti
Chelsea perlu menang dua gol kala menjamu Dortmund agar bisa lolos ke babak perempat final Liga Champions setelah kalah 0-1 di leg pertama berkat gol tunggal Karim Adeyami.
Calon pengganti Potter kabarnya sudah disiapkan Todd Boehly. Kandidat terkuatnya adalah eks pelatih Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino. Kebetulan pria Argentina itu sedang menganggur usai dipecat Paris Saint Germain.
Klasemen
Advertisement