Mardiono Beri Isyarat Maju Jadi Ketua Umum PPP di Muktamar 2025

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono belum menyatakan secara gas untuk maju atau tidak sebagai ketua umum PPP periode berikutnya.

oleh Aries Setiawan diperbarui 17 Nov 2024, 04:05 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2024, 04:05 WIB
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono di Harlah ke-26 PKB di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa malam (23/7/2024). (Liputan6.com/Winda Nelfira)
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono. (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono belum menyatakan secara gas untuk maju atau tidak sebagai ketua umum PPP periode berikutnya.

Namun bila diberi amanah pada Muktamar ke-10 yang rencananya digelar pada 2025, Mardiono mengaku siap.

"Begini, saya ini selama 77 tahun berangkat mulai dari DPC, di wilayah jadi bendahara, ketua wilayah, wakil ketua umum, koordinator wilayah seluruh Indonesia. Saya tidak pernah merebut jabatan. Kalau amanah, saya analogikan sebagai seorang prajurit. Prajurit kalau diberi tugas, jalan. Tetapi tidak akan memperebutkan tugas itu. Itu jiwa seorang prajurit," kata Mardiono usai Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) PPP NTB di Mataram, Sabtu (16/11/2024) dilansir Antara.

Mardiono mengatakan bahwa kepemimpinan adalah amanah. Oleh sebab itu, kalau diberi amanah oleh pemegang mandate, Mardiono siap mengemban amanah tersebut.

Namun Mardiono menyatakan tidak ingin memburu jabatan, karena sepanjang kariernya di partai berlambang kabah tersebut dirinya tidak pernah seperti itu.

"Dulu waktu ketua di wilayah Banten juga saya tidak pernah rebut, saya enggak pernah nyalon, tapi saya dapat 98 persen secara voting. Tetapi kalau pemegang kedaulatan memberi amanah (muktamar PPP), saya bismillah," ucap Mardiono diplomatis.

Desakan Muktamar Dipercepat

Terkait adanya kabar bahwa desakan muktamar agar dipercepat, Mardiono menyatakan tidak ada desakan itu. Sebab, menurut dia, pelaksanaan muktamar di PPP ditentukan oleh para pemegang kedaulatan dalam hal ini wilayah dan cabang.

"DPP itu hanya menyelenggarakan. Kalau mengacu pada masa khidmat kepemimpinan kepengurusan di PPP akan berakhir Desember 2025. Tetapi saya inginkan dipercepat supaya konsolidasi partai bisa diselesaikan lebih awal, sehingga kita punya waktu lebih panjang untuk mempersiapkan diri menuju Pemilu 2029," terang Mardiono.

Mardiono mengeklaim bahwa PPP adalah partai yang paling demokratis. Tidak bisa ditekan dan diintervensi oleh pihak manapun.

"Muktamar tidak semata-mata memilih ketua umum, tetapi bagaimana membangun tatanan, kerangka untuk kepentingan lima tahun ke depan. Yang lebih penting adalah memperkuat konsolidasi," kata Mardiono.

Jadwal Mukernas PPP Dimajukan

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi (Awiek).
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi (Awiek). (Merdeka.com/Lydia Fransisca)

Sebelumnya Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan jadwal muktamar partainya akan digelar lebih awal agar memiliki waktu untuk mengonsolidasikan persiapan menghadapi Pemilu 2029.

"PPP menggelar muktamar lebih awal dari jadwal agar memiliki waktu yang cukup untuk melakukan konsolidasi menghadapi Pemilu 2029," kata Awiek, sapaan karibnya, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (15/11/2024).

Dia menyebut Muktamar ke-10 PPP akan dimajukan dari rencana awal yang semula dijadwalkan dihelat pada Desember 2025. "Tetap tahun 2025, tapi tidak di akhir tahun," ucapnya.

Adapun jadwal muktamar PPP akan ditentukan saat pelaksanaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ​​yang digelar antara 10-15 Desember 2024.

"Agenda utama mukernas adalah menentukan jadwal dan waktu pelaksanaan Muktamar X," kata Awiek.

Hal tersebut, kata dia, sebagaimana keputusan yang disepakati saat Rapat Pengurus Harian DPP PPP ke-23 pada Kamis malam (7/11/2024).

Rapat tersebut menyepakati pula penunjukan Musyafa Nur sebagai Ketua Steering Committee (SC) Mukernas PPP, dan Amri M Ali sebagai Ketua Organizing Committee (OC) Mukernas PPP.

Kemudian, Ermalena sebagai Ketua SC Muktamar PPP, dan Arya Permana Graha sebagai Ketua OC Muktamar PPP serta Achmad Baidowi sebagai Ketua Panitia Harlah ke-52 PPP.

Infografis PPP dan PSI Gagal, 10 Parpol Tidak Masuk ke DPR. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis PPP dan PSI Gagal, 10 Parpol Tidak Masuk ke DPR. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya