Liputan6.com, Manchester- Manchester United berhasil meraih kemenangan meyakinkan 4-1 pada leg pertama 16 besar Liga Europa yang berlangsung di stadion Old Trafford, Jumat (10/3/2023). Gol MU dicetak oleh Marcus Rashford, Antony, Bruno Fernandes dan Wout Weghorst.
Ini menjadi kebangkitan sempurna bagi Man Utd. Sebelumnya, MU kena mental karena kalah 0-7 dari Liverpool di Anfield pada lanjutan Liga Inggris.
Baca Juga
Salah satu pemain yang disorot yaitu Bruno Fernandes. Kini kapten Manchester United ini menampilkan permainan yang berbeda dan menunjukkan sikap kepemimpinannya lewat 1 gol dan 1 assist.
Advertisement
Legenda MU, Paul Scholes sepakat kritikan kepada Bruno Fernandes terlalu berlebihan. Meski begitu, dia mengakui kalau gelandang asal Portugal itu masih mengkhawatirkan.
Scholes mengkhawatirkan kapasitas gelandang asal Portugal itu saat jadi kapten di laga-laga besar MU. Ini sesuai dengan pendapat legenda Man Utd lainnya Gary Neville dan Roy Keane.
Usai kalah lawan Liverpool, fans MU mendesak Erik Ten Hag untuk mencopot ban kapten Fernandes. Bahkan dikabarkan pemain Man Utd juga tak suka Fernandes jadi kapten.
Kurangi Emosi Main di Liga Europa
Scholes berpendapat Fernandes bisa lebih baik kalau bisa mengurangi emosinya saat bermain. Ini bisa membuatnya menjadi kapten yang lebih baik.
"Kapten Anda harus bisa memberi pengaruh yang menenangkan, benar. Seorang kapten harus merupakan sosok yang bisa menenangkan pemain lain," kata Scholes seperti dikutip Metro.
"Saya khawatirkan penampilan Fernandes di MU pada Maret atau April. Dimana ini momen untuk mengejar gelar Liga Inggris. Saya berpikir Fernandes belum ideal jadi kapten."
Advertisement
Wakil Kapten Manchester United
Terpilihnya Fernandes jadi kapten disebabkan absennya Harry Maguire. Bek MU ini sudah tak mendapatkan tempat sehingga jarang dimainkan.
"Ke depan di laga besar, momen lebih penting di musim ini, saat mengejar trofi atau final Liga Europa dan sebagainya, saya pikir kapten yang tak emosional lebih baik," ujarnya.
Berlebihan
Scholes sepakat kalau kritikan yang diarahkan kepada Fernandes sudah berlebihan.
"Anda harus ingat kalau dia diminta untuk main di posisi dimana dia kurang nyaman dan saya pikir dia sudah korbankan dirinya sendiri untuk tim," kata Scholes.
"Dia sangat frustrasi dengan rekan setimnya. Saya pikir dia akan belajar dari kesalahannya. Dia juga datang dari budaya berbeda dimana pemain bisa lakukan itu sepanjang waktu, di Inggris itu tak bisa diterima."
Advertisement