Liputan6.com, Jakarta - Crystal Palace baru saja memecat manajer mereka, Patrick Vieira setelah 18 bulan melatih The Eagles. Bukan tanpa sebab, Vieira tidak mampu mengarahkan timnya untuk meraih kemenangan sepanjang tahun 2023 berjalan.
Total dari 12 pertandingan di semua kompetisi, Wilfred Zaha dan rekan-rekannya hanya mampu raih lima hasil imbang dan harus menelan tujuh kekalahan. Terakhir mereka merasakan kemenangan adalah ketika mengalahkan Bournemouth 2-0 pada malam tahun baru kemarin.
Advertisement
Baca Juga
Catatan buruk itu membuat Palace harus keluar dari kompetisi Piala FA di putaran kala mereka harus menelan kekalahan memalukan 0-2 atas tim juru kunci Liga Premier, Southampton. Selain itu, klub yang berbasis di London tersebut juga harus turun ke posisi ke-12 klasemen liga dan hanya berjarak tiga poin dari zona degradasi.
Tidak sampai di situ, Crystal Palace torehkan rekor baru yang buruk bagi sejarah klub, yaitu gagal mencatatkan tembakan on target dalam tiga laga beruntun kala berhadapan dengan Liverpool, Aston Villa dan Manchester City. Rekor tersebut menjadikan Palace tim pertama yang melakukannya di Liga Premier sejak Opta mulai merekam data pada tahun 2003.
Pertandingan terakhir Patrick Vieira adalah ketika timnya bertandang ke Stadion Falmer untuk menghadapi Brighton & Hove Albion. Palace harus takluk 0-1 dari skuad besutan Roberto De Zerbi sekaligus memperpanjang rekor tanpa gol mereka menjadi empat match beruntun.
Pernyataan Resmi Bos Crystal Palace
Dilansir melalui situs resmi Crystal Palace, bos Crystal Palace Steve Parish mengeluarkan pernyataan resminya terkait dengan pemecatan Patrick Vieira.
“Dengan sangat menyesal keputusan yang sulit ini telah dibuat. Pada akhirnya, hasil dalam beberapa bulan terakhir telah menempatkan kami di posisi yang berbahaya di liga dan kami merasa perubahan diperlukan untuk memberi kami peluang terbaik untuk dapat terus berkompetisi di Liga Premier,” ujar Parish melalui pernyataan tersebut.
“Meskipun demikian, pengaruh yang diberikan Patrick (Vieira) sejak bergabung dengan kami pada musim panas 2021 sangat signifikan dan saya sangat menghormatiya serta rekannya. Ia membawa tim ini ke semifinal Piala FA dan finis di urutan ke-12 musim lalu dengan memainkan sepak bola yang menarik. Padahal musim itu adalah musim yang menantang dan krusial bagi klub mengingat perubahan yang kami lakukan pada skuad sebelum kedatangannya,” sambungnya.
“Patrick telah memberikan segalanya untuk klub dan kami berterima kasih kepadanya dan timnya untuk kerja keras mereka.
Sekadar informasi, tiga staf kepelatihan Vieira, Osian Roberts, Kristian Wilson dan Said Aigoun juga ikut meninggalkan klub.
Advertisement
Keputusan yang Salah
Mantan striker Crystal Palace, Clinton Morrison menilai memecat Patrick Vieira merupakan keputusan yang salah. Morrison menilai legenda Arsenal tersebut telah membangun hubungan yang baik di dalam timnya.
“Bagiku, itu adalah keputusan yang salah. Saya merasa ia (Vieira) tidak seharusnya dipecat. Saya mengerti hasil yang mereka peroleh belakangan sangat buruk, tanpa kemenangan sejak tahun baru. Namun, saya berbicara dengan banyak orang di Palace dan saya melihat adanya kebersamaan yang baik dan itu semua karena Patrick (Vieira),” kata Morrison kepada Sky Sports.