Ketum PSSI Erick Thohir: Tak Ada yang Bisa Gantikan Kehilangan Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan

Erick Thohir juga menegaskan PSSI siap berdiskusi dengan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.

oleh Thomas diperbarui 26 Jul 2023, 10:15 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2023, 09:21 WIB
Erick Thohir Hadiri Konser Solidaritas untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan saat acara doa bersama dan konser amal Salam Satu Jiwa di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (8/1/2023). Konser ini merupakan bentuk dukungan dan solidaritas terhadap korban tragedi Kanjuruhan Malang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta- Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menegaskan bahwa sebesar apapun upaya yang dilakukan seluruh pihak, tidak ada yang dapat mengobati rasa kehilangan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, Malang yang merenggut nyawa 135 orang.

Erick memahami bahwa tidak ada hal apapun yang dapat mengimbangi kesedihan mendalam para keluarga korban.

"Kehilangan keluarga bukan hal mudah, itu perlu diakui. Apapun effort-nya tidak ada imbangannya. Saya bikin konser amal ke Bekasi, kita kumpulkan dana sumbangan, dan sumbangannya telah kami sampaikan, bahkan keluarga korban pun kami undang. Apakah itu bisa cukup? Tentu tidak," ungkap Erick kepada media di Jakarta, Selasa (25 Juli 2023).

Oleh karena itu, Erick menegaskan, PSSI mendukung langkah hukum yang saat ini tengah berjalan. PSSI mendukung penegakan sanksi hukum yang maksimal.

"Kami akan dorong adanya hukuman maksimal, tanpa harus berpolemik siapa. Kita ada sistem pengadilan, pengadilan lah yang memproses. Kami tidak dapat mengintervensi sistem peradilan, tetapi kami mendorong sanksi itu," tutur Erick.

Erick juga menekankan bahwa proses perbaikan pasca Tragedi Kanjuruhan perlu terus dilanjutkan.

Dimana salah satunya adalah rencana perbaikan. Dimana Pemerintah Pusat telah memasukan Stadion Kanjuruhan sebagai salah satu dari 22 stadion yang diperbaiki.

PSSI Perbaiki Akses Suporter di Tribun

Foto: Suasana Mencekam Kericuhan usai Laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya Pada Laga Lanjutan BRI Liga 1 2022/2023
Polisi dan tentara pun akhirnya turun untuk mengamankan situasi. Kalah jumlah personil, mereka pun terlihat beberapa kali menembakkan gas air mata dalam kerusuhan suporter usai laga Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Salah satu targetnya adalah perbaikan akses suporter di stadion. Tujuannya adalah untuk memastikan suporter pulang dengan selamat.

"Memang ada yang menginginkan agar stadion ini tidak direnovasi. Namun, keputusan harus diambil, Stadion ini mau diapakan. Karena pemerintah pusat sendiri telah memasukan Stadion Kanjuruhan sebagai salah satu dari 22 Stadion yang dibangun," katanya.

Erick juga menyampaikan bahwa dampak Tragedi Kanjuruhan sangat besar pada langkah - langkah perbaikan persepakbolaan Indonesia.

Pertama diawali dengan kehadiran FIFA ke Indonesia. Presiden FIFA Giani Infartino bertemu Presiden Joko Widodo. Saat itu Indonesia menyampaikan keinginan untuk membangun sepak bola secara serius.

Kemudian, diputuskan bahwa selama kompetisi liga, untuk sementara tidak dihadiri oleh suporter dari tim tamu. Keputusan tersebut diambil untuk mencegah terulangnya kembali Tragedi Kanjuruhan.

"Dengan kerendahan hati kami memohon suporter bersabar. Kami tidak bermaksud mengekang. Itu bagian dari regulasi," ujarnya.

PSSI Siap Diskusi dengan Keluarga Korban

Program - program baru lainnya adalah perbaikan di sistem perwasitan, sistem keamanan stadion, hingga sistem perizinan kompetisi.

Erick pun membuka diri jika ada pihak keluarga korban yang ingin berdiskusi dengan PSSI. "Kami terbuka. Saya pastikan PSSI hadir. Kami hadir untuk perbaiki sepak bola, saya tidak ingin PSSI disebut terus berdiam diri," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya