FIFA Puas dengan Kualitas Seluruh Lapangan Piala Dunia U-17 2023, Termasuk JIS!

Curah hujan yang mulai meningkat di beberapa tempat jadi tantangan bagi venue-venue Piala Dunia U-17 Indonesia 2023.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 14 Nov 2023, 14:30 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2023, 14:30 WIB
Timnas Jepang, Piala Dunia U-17
Jepang memetik kemenangan tipis 1-0 lawan Polandia di Piala Dunia U-17 2023 (Doc. LOC WCU17/SBN)

Liputan6.com, Jakarta FIFA memuji kualitas lapangan yang digunakan pada Piala Dunia U-17 Indonesia. Lewat pernyataan resminya, otoritas sepak bola dunia itu menilai, seluruh venue telah memenuhi leve untuk turnamen internasional. 

Curah hujan yang mulai tinggi di sejumlah tempat diakui FIFA menjadi tantangan tersendiri, seperti di Si Jalak Harupat ketikaa Polandia bertanding melawan Jepang. Meski demikian, kesigapan panitia lokal dan pengawas lapangan dibantu tim pengawas dari FIFA membuat lapangan bisa tetap dalam kondisi terbaik. 

"Kualitas baik di semua lapangan di turnamen piala dunia U-17 (lapangan pertandingan maupun Latihan) dicapai berkat kerja paripurna dari para manajer lokal lapangan dan penjaga rumput lapangan. Pencapaian ini tak lepas dari arahan dan dukungan tim manajemen lapangan FIFA yang selalu memastikan kondisi terbaik lapangan disetiap penyelenggaraan pertandingan," tulis FIFA dalam pernyataan resminya. 

Piala Dunia U-17 2023 telah berlangsung sejak 10 November lalu. Sebanyak 24 tim, termasuk Indonesia ikut ambil bagian pada kejuaraan ini. Terdapat empat venue yang digunakan sepanjang babak penyisihan grup, yakni Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Manahan (Solo), Stadion Si Jalak Harupat, Soreang (Bandung), dan Jakarta International Stadium atau JIS yang berada di ibu kota Jakarta. 

"Semua tim yang bertanding baik di Jakarta, Kab. Bandung, Surakarta dan Surabaya memuji kualitas stadion. Mereka menyatakan kepuasannya atas kualitas lapangan, baik di stadion pertandingan maupun di tempat Latihan," tulis FIFA.

"FIFA juga telah mengungkapkan kepuasannya atas pencapaian ini serta mengapresiasi segala usaha PSSI dan pemerintah Indonesia yang telah memenuhi segala tugas dan standard renovasi semua stadion, termasuk untuk JIS," FIFA menambahkan. 

 

Warisan Terbaik Bagi Sepak Bola Indonesia

Prancis vs Burkina Faso, Piala Dunia U-17
Prancis saat menghadapi Burkina Faso pada laga grup E Piala Dunia U-17 di stadion JIS (Doc. LOC WCU17/BRY)

Sementara terkait dengan lapangan stadion JIS, FIFA juga mengapreseasi kerja cepat PSSI dan kementerian PUPR dalam meningkatkan kualitas stadion. Standard yang mesti tercapai adalah setidaknya memenuhi standard minimum FIFA sebagai lokasi penyelenggaraan laga sekelas turnamen resmi FIFA.

Jenis rumput yang digunakan di lapangan adalah Zoysia, rumput yang biasa tumbuh di negara tropis. Menurut Alan Ferguson, manajemen lapangan senior FIFA, meskipun ada faktor tantangan kelembaban dan curah hujan, kualitas rumput Zoysia yang dipakai di sepanjang turnamen ini terbilang baik.

Faktor kelembaban dan curah hujan (tinggi) di musim hujan khususnya, akan selalu menjadi tantangan yang spesifik. Namun semua ini telah tertangani dengan sangat baik dengan level terinterupsi yang minimum. Pemeliharaan rumput di semua stadion, pemotongan rumput dengan ketinggian yang tepat serta penggunaan mesin pengelolaan rumput, yang merupakan hal baru bagi Indonesia, tak hanya membuat turnamen lebih baik tapi juga menghasilkan warisan terbaik melalui wadah stadion-stadion berkelas dunia.

 

 

 

Pengelolaan Rumput Lapangan JIS

Dalam keterangan resminya, FIFA menyebut rumput Zoysia yang digunakan di JIS merupakan hasil panenan dari rumput di lapangan kampus Universitas Pelita Harapan. Pemanenan rumput menggunakan mesin khusus yang dapat menggulung rumput seperti karpet dengan ketebalan lebih dari 4 cm. Proses penggantian rumput lapangan sangat dimonitor dengan ketat oleh tim manajemen lapangan FIFA. Diantaranya dengan pengecekan kualitas rumput dan lapangan setiap harinya.

Dengan berlangsungnya turnamen Piala Dunia U-17, para penjaga rumput lapangan di setiap stadion dan juga manajer lapangan akan mendapat banyak keuntungan melalui knowledge-sharing atau proses berbagi pengetahuan. Hal ini tercapai melalui kerja sama yang baik dengan tim manajemen lapangan FIFA.

"Dengan kolaborasi ini, maka selanjutnya mereka akan memiliki nilai tambah dalam hal keahlian merawat permukaan lapangan untuk kompetisi tingkat dunia selanjutnya. Hal yang sangat penting dan berarti bagi masa depan sepak bola Indonesia," tulis FIFA.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya