Liputan6.com, Jakarta- Lini belakang Manchester United begitu keropos di paruh pertama musim 2023/2024. MU pun berencana merekrut setidaknya satu bek tengah baru ketika bursa transfer pemain dibuka lagi pada Januari 2024.
Tambahan pemain belakang baru memang dibutuhkan manajer MU Erik ten Hag karena pertahanan sangat rapuh di awal musim 2023/2024. Gawang Andre Onana sudah kebobolan 30 gol dari 18 pertandingan di berbagai ajang yang diikuti.
Baca Juga
Keroposnya pertahanan MU tak lepas dari absennya bek asal Argentina Lisandro Martinez yang masih dalam perawatan cedera cedera. Kemudian menyusul Jonny Evans masuk ruang perawatan
Advertisement
Raphael Varane juga beberapa kali cedera sehingga performanya belum kembali seperti sedia kala. MU praktis lebih sering mengandalkan duet Harry Maguire dan Victor Lindelof. Celakanya kedua pemain ini penampilannya tidak konsisten.
Sederet pemain belakang sudah dikaitkan dengan MU. Pada penghujung November 2023, muncul nama baru yang sudah tidak perlu beradaptasi lagi dengan kerasnya Premier League yakni Jarrad Branthwaite dari Everton.
Pemuda 21 tahun itu secara mengejutkan mampu tampil reguler di tim utama Everton musim ini. Branthwaite selalu dimainkan Sean Dyche sejak awal musim Liga Inggris 2023/2024. Branthwaite mendepak Michael Keane yang lebih kenyang pengalaman.
Bidikan Utama MU untuk Bek Baru di Januari 2024
TEAMtalk melaporkan petinggi MU terkesan dengan perkembangan Branthwaite. Mereka kini menjadikan penggawa Inggris U-21 itu sebagai buruan utama untuk menambal pertahanan pada Januari 2024 nanti.
Harga Branthwaite diperkirakan tidak akan terlalu mahal. Biaya 30 juta poundsterling akan cukup untuk menebusnya dari Everton. Apalagi hubungan kedua tim cukup baik. MU kerap membeli pemain dari Everton. Sebelumnya ada Wayne Rooney hingga Marouane Fellaini.
Advertisement
Kondisi Everton Bisa Untungkan MU
Branthwaite tidak akan terlalu mahal karena Everton sedang dalam masalah finansial sehingga perlu menjual pemain dalam waktu dekat untuk menyeimbangkan neraca keuangan. Everton juga terancam terdegradasi setelah terkena pemotongan 10 poin.
Everton mendapat sanksi pengurangan poin terbesar dalam sejarah Liga Premier karena telah terbukti melakukan pengeluaran yang lebih besar dari kemampuan mereka. Kerugian yang dialami Everton melebihi ambang batas yang ditetapkan.
Klasemen Liga Inggris
Advertisement