Presiden PSG, Nasser Al Khelaifi Terang-terangan Ingin Pertahankan Kylian Mbappe

Presiden PSG, Nasser Al Khelaifi mengaku punya perjanjian khusus dengan Kylian Mbappe.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 10 Jan 2024, 19:30 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2024, 19:30 WIB
Hasil Revel vs PSG di Piala Prancis
Kylian Mbappe tampil tajam dengan raihan tiga golnya. Sementara itu Randal Kolo Muani mencatatkan brace. (Valentine CHAPUIS / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Presiden PSG, Nasser Al Khelaifi secara terang-terangan menyampaikan keinginannya mempertahankan Kylian Mbappe. Dia berharap, pemain Prancis itu bisa mewujudkan mimpinya bersama Les Parisiens.

Kontrak Mbappe bersama PSG akan berakhir pada Juni 2024. Sejauh ini belum ada tanda-tanda, masa bakti bersama Les Parisiens bakal diperpanjang. Bahkan, spekulasi yang berkembang belakangan ini justru semakin mendekatkan mantan pemain AS Monaco itu dengan raksasa La Liga, Real Madrid

Namun Al Khelaifi sepertinya belum rela Mbappe berpindah klub. Dalam sebuah program olahraga di RMC Sport, Rothen s'enflamme, Al Khelaifi secara terang-terangan berharap Mbappe bertahan di PSG. 

"Lihat, saya tidak menyembunyikan apapun," kata Al Khelaifi kepada RMC. 

"Yang pasti, saya ingin Mbappe bertahan. Bagi saya, dia yang terbaik di dunia dan bagi saya, klub terbaik yang cocok untuk Mbappe adalah di Paris," beber Al Khelaifi menambahkan. 

 

"Dia jadi pusat proyek hari ini. Karena itu, normal membahas tentang dia. Bagi saya, dia yang terbaik di dunia. Saya punya hubungan sangat bagus dengannya. Bukan hanya sebagai pemain tapi personal."

 

Kylian Mbappetelah memperkuat PSG sejak 2017 lalu. Awalnya, pemain kelahiran 20 Desember 1998 itu didatangkan dari AS Monaco sebagai pemain pinjaman sebelum dipermanenkan setahun kemudian.

Bersama PSG, Mbappe telah merasakan berbagai gelar domestik. Sayang hingga saat ini, pemain yang membawa Prancis ke final Piala Dunia 2022 itu belum sekalipun merasakan trofi Liga Champions. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perjanjian Al Khelaifi dengan Kylian Mbappe

Foto: Termasuk Newcastle United, 5 Klub Eropa yang Dimiliki oleh Pengusaha Asal Timur Tengah
Paris Saint-Germain dibeli oleh Qatar Sports Investments pada 2011 silam. Grup yang dipimpin oleh Nasser Al-Khelaifi merupakan anak usaha dari Otoritas Investasi Qatar, yang mengelola kekayaan negara. Tak heran jika PSG memiliki dana yang melimpah. (AFP/Kenzo Tribouillard)

Musim lalu, Mbappe sempat mengagetkan jagat sepak bola saat mengumumkan tidak akan memperpanjang kontrak di PSG. Sikap ini menurutnya sudah disampaikan kepada klub pada 15 Juli 2022. Meski demikian, Mbappe masih membantah saat dia mulai dikaitkan dengan Real Madrid. 

Saat perkenalan manajer PSG yang baru, yakni Luis Enrique pada 5 Juli 2023, presiden PSG Nasser Al-Khelaifi dengan tegas menyatakan Mbappe harus memperpanjang kontraknya bila ingin tetap bertahan di PSG. Setelah itu, Mbappe kemudian dikeluarkan dari tur pramusim Les Parisiens di Jepang.

Real Madrid hingga saat ini masih disebut-sebut sebagai tim terdepan yang siap menampung Mbappe. 

"Seperti yang dikatakannya, dia punya perjanjian dengan saya," kata Al Khelaifi.

"Tidak ada negosiasi, tapi saya pikir dia masih muda. Dia ingin memenangkan banyak trofi dan saya berharap dia bisa meraih itu bersama kami," ujar pria asal Qatar itu menambahkan. 


PSG Berusaha Bangkit dengan Pemain Muda

Sementara itu, PSG sampai saat ini masih merajai sepak bola Prancis. Les Parisiens yang mendominasi di Ligue 1 tapi selama satu dekade terakhir, sangat sulit dikalahkan tim-tim Prancis saat tampil di liga ataupun Piala lokal lainnya. Satu-satunya yang bisa terwujud hanyalah gelar Eropa, Liga Champions.

Pencapaian terbaik PSG di Benua Biru adalah final Liga Champions 2020. Sayang, PSG yang diperkuat trio Mbappe, Neymar, dan Lione Messi harus menelan kekalahan dari wakil Jerman, Bayern Munich.

“Banyak hal yang sudah kami lakukan, ada yang berhasil dan ada yang belum,” kata Al Khelaifi.

“Kami melakukan kesalahan, itu normal," bebernya. 

“Sekarang kami telah membuat tim yang muda, dengan orang-orang Prancis, untuk jangka panjang, kami tidak terburu-buru. Kami telah membuat tim dengan teknik yang bagus dan sistemnya juga telah berubah dan senang melihat tim ini. Kami bermain sepak bola, mereka bermain sebagai tim, mereka bertahan bersama, atmosfernya luar biasa," tutup pria berusia 50 tahun tersebut.  

   

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya