Liputan6.com, Jakarta - Performa kontras Marcus Rashford pada derby Manchester adalah gambaran nyata dari kinerjanya sepanjang musim ini. Sempat membawa timnya unggul, kontribusinya perlahan memudar hingga akhirnya ditarik keluar.
Rashford mencetak gol spektakuler yang membawa Manchester United unggul atas rival sekota akhir pekan lalu. Dia seakan ingin menunjukkan kepada dunia kalau kapasitasnya tidak sepenuhnya menghilang, setelah sukses mencetak 30 gol pada musim 2022/2023.
Baca Juga
Namun setelah itu dia gagal menjaga momentum dan melewatkan dua peluang untuk memperbesar keunggulan MU. Hal tersebut kemudian terbukti fatal dengan Manchester City kemudian mencetak tiga gol untuk meraih kemenangan. Rashford sendiri digantikan Antony pada menit ke-75 karena dianggap tidak lagi efektif.
Advertisement
Transformasi penampilan Rashford pun menjadi sorotan utama dalam pertandingan tersebut. Meskipun bakat dan potensinya mencuat dalam momen-momen penting, Rashford dianggap masih terlalu inkonsisten sehingga layak membuat MU khawatir.
Sebab, pertandingan melawan Manchester City seharusnya menjadi momen penting bagi MU untuk memperbaiki posisi di klasemen. Nyatanya mereka kembali tumbang dan memperlihatkan kekurangan tim secara keseluruhan.
Pelajaran yang Harus Diambil Marcus Rashford
Saat tim berjuang untuk finis empat besar pada persaingan Liga Inggris, Rashford kerap tidak mengambil tanggung jawab sebagai salah satu pemain andalan. Setan Merah pun merasakan dampaknya di lapangan.
Rashford harus belajar dari kesalahan dan berusaha memperbaiki performa di masa depan. Kekalahan di derby bisa dijadikannya sebagai pendorong motivasi untuk tampil lebih baik di pertandingan selanjutnya.
Advertisement