Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Garuda Indonesia Lulusan Akademi Angkatan Udara

RUPSLB Tahun 2024 kali ini resmi menyetujui penunjukan Wamildan Tsani Panjaitan sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru, menggantikan Irfan Setiaputra yang menjabat sejak Januari 2020 lalu.

oleh Septian Deny diperbarui 15 Nov 2024, 17:51 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2024, 17:45 WIB
Mantan Plt CEO Lion Air Group, Wamildan Tsani Panjaitan, resmi menggantikan Irfan Setiaputra sebagai Direktur Utama maskapai Garuda Indonesia
Pesawat Garuda Indonesia. Mantan Plt CEO Lion Air Group, Wamildan Tsani Panjaitan, resmi menggantikan Irfan Setiaputra sebagai Direktur Utama maskapai Garuda Indonesia, dari hasil RUPSLB, Jumat (15/11/2024). (Foto: Garuda Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) bertempat di Auditorium Gedung Manajemen Garuda pada hari ini, Jumat (15/11).

Adapun pada RUPSLB Tahun 2024 kali ini resmi menyetujui penunjukan Wamildan Tsani Panjaitan sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru, menggantikan Irfan Setiaputra yang menjabat sejak Januari 2020 lalu. 

Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani menyampaikan ungkapan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Presiden Prabowo Subianto. Dia berkomitmen untuk bersama-sama dengan manajemen dan karyawan Garuda Indonesia memperkuat akselerasi kinerja Garuda Indonesia.

“Bapak Presiden memberi perhatian khusus terhadap Garuda Indonesia, dan beliau memberi arahan agar kami dapat melanjutkan proses untuk membawa maskapai nasional ini kembali menjadi kebanggaan kita semua," ujar Wamildan

Profil Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan

Sebelum penugasan beliau di Garuda Indonesia, Capt. Wamildan Tsani Panjaitan adalah Acting CEO di PT Lion Air, posisi yang diembannya sejak 2022. Beliau bertanggung jawab untuk mengembangkan perusahaan tersebut menjadi maskapai dengan jaringan terluas se-Indonesia serta jumlah penumpang terbanyak se-Asia Tenggara.

Sebelumnya, Capt. Wamildan berkarir di PT. Batik Air Indonesia sejak 2013, dengan posisi terakhir sebagai Director of Safety, Security, and Quality. Beliau bertugas untuk meningkatkan kualitas layanan serta standar keamanan dan keselamatan di salah satu maskapai full service terbesar di Indonesia tersebut.

Selain menduduki posisi manajemen di kedua maskapai tersebut, Capt. Wamildan juga berprofesi sebagai pilot. Profesi tersebut telah dijalaninya sejak 2003, saat beliau berdinas di TNI Angkatan Udara sebagai pilot pesawat patroli Boeing 737-200 di Skadron Udara 5 Intai Strategis di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar. Beliau juga pernah menjadi Flying Instructor di Lanud Adisucipto Yogyakarta.

Lahir di Wamena pada 1981, Capt. Wamildan menghabiskan masa kecil di Jayapura. Setelah lulus dari SMA Taruna Nusantara pada 1998, beliau meneruskan pendidikan di Akademi Angkatan Udara, dan lulus dari Air Force Flying School pada 2003.

Ia juga telah menyelesaikan beberapa pelatihan, antara lain Aviation Medicine Couse (Republic of Singapore Air Force, 2007), Instructor Course (Royal Australian Air Force, 2008), dan Squadron Officer School (US Air Force, 2011).

 

Sesunan Komisaris dan Direksi Garuda Indonesia

Pesawat Garuda Indonesia (Foto: Garuda Indonesia)
Pesawat Garuda Indonesia (Foto: Garuda Indonesia)

Berikut susunan Komisaris dan Direksi Garuda Indonesia sesuai keputusan RUPSLB 2024:

Susunan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk :

• Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen : Fadjar Prasetyo

• Komisaris : Chairal Tanjung

• Komisaris Independen : Timur Sukirno

• Komisaris : Glenny Kairupan

Susunan Direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk: 

• Direktur Utama : Wamildan Tsani Panjaitan

• Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Prasetio

• Direktur Niaga : Ade R Susardi

• Direktur Operasi : Tumpal Manumpak Hutapea

• Direktur Teknik : Rahmat Hanafi

• Direktur Human Capital & Corporate Service : Enny Kristiani 

Irfan Setiaputra Dicopot dari Dirut Garuda Indonesia, Ucapkan Salam Perpisahan Menyentuh

Komut dan Dirut Paparkan Semangat Baru Garuda Indonesia
Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra saat berkenalan kepada media di Jakarta, Jumat (24/1/2020). Dalam perkenalan tersebut Triawan dan Irfan memaparkan program program baru untuk pembenahan Garuda Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menyelesaikan jabatannya dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), di Gedung Managemen Garuda Indonesia Kantor Pusat, Bandara Soekarno Hatta, Jumat (15/11/2024).

Irfan yang diangkat kembali menjadi Dirut Garuda Indonesia melalui RUPS pada tahun 2023, harus menyelesaikan jabatannya dengan cepat. Dia pun sempat mengucapkan salam perpisahannya di Instagram pribadinya.

"Tibalah saatnya untuk menyelesaikan tugas di Garuda Indonesia. Sebuah kehormatan dapat bekerja sama dengan seluruh insan Garuda Indonesia Group, juga kehormatan bisa melayani begitu banyak penumpang dengan penuh rasa hormat. Salam sehat dan terima kasih," ujarnya dalam keterangan fotonya yang berbalik badan sembari melambaikan tangan.

Irfan Setiaputra, pria kelahiran Jakarta pada 24 Oktober 1964., dia memulai perjalanan kariernya di sektor teknologi setelah meraih gelar Sarjana Teknik Informatika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1989. Lulus dari salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia, Irfan segera berkiprah di sejumlah perusahaan teknologi internasional, termasuk IBM, LinkNet, dan Cisco.

Di Cisco, Irfan Setiaputra berhasil membuktikan kemampuan manajerialnya dengan mencapai prestasi yang signifikan. Sebagai Managing Director, ia sukses meningkatkan pendapatan Cisco Indonesia dari USD 25 juta menjadi USD 125 juta dalam kurun waktu tujuh tahun. Ia pun meraih berbagai penghargaan seperti IBM STAR of the STARS Award dan IBM Professional Achievement Award.

 

Garuda Indonesia Bakal Tambah 4 Unit Pesawat pada Akhir 2024

Pesawat Garuda Indonesia (Foto: Garuda Indonesia)
Pesawat Garuda Indonesia (Foto: Garuda Indonesia)

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, pada sisa tahun 2024 maskapai pelat merah tersebut menargetkan penambahan 4 unit pesawat. Sejauh ini, maskapai mengoperasikan dua tipe pesawat, yaitu narrow body dan wide body. 

"Tahun ini kita berharap bisa mendatangkan 4 buah pesawat lagi. Mudah-mudahan menjelang akhir tahun sehingga bisa memastikan pelayanan menjelang libur Nataru (Natal dan Tahun Baru)," kata Irfan, dalam Public Expose Garuda Indonesia 2024 yang disiarkan secara daring pada Senin (11/11/2024).

Hingga Oktober 2024, Garuda Indonesia secara keseluruhan memiliki 96 pesawat yang siap beroperasi. Jumlah itu berkurang dibandingkan ketika Garuda Indonesia memiliki 97 pesawat siap terbang pada September 2024.Adapun 96 pesawat ini mencakup operasional dua maskapai yakni Garuda Indonesia dan anak usahanya, Citilink.

"Di Oktober 2024 pesawat Garuda Indonesia itu ada 56 yang siap selalu operasi. Sementara di Citilink ada 40, sehingga total Garuda dan Citilink itu ada 96 pesawat yang selalu siap beroperasi," kata Direktur Teknik Garuda Indonesia, Rahmat Hanafi.

Dengan kekurangan satu unit pesawat pada periode September ke Oktober, pesawat yang tak beroperasi tersebut adalah jenis Airbus 330-300.

Pada September 2024, Garuda Indonesia memiliki 10 pesawat jenis tersebut, sedangkan pada Oktober 2024 pesawat Airbus 330-300 yang dimiliki Garuda Indonesia tinggal sembilan unit.Di sisi lain, jumlah pesawat yang dioperasikan Citilink antara periode September dan Oktober tetap stabil yakni 40 unit.

Saat ini, Garuda Indonesia mengoperasikan 38 pesawat narrow body berupa Boeing 737-8OONG.  Adapun 18 pesawat wide body yang terdiri dari 6 unit Boeing 777-300ER, 1 unit Airbus 330-200, 9 unit Airbus 330-300 dan 2 unit Airbus 330-900 Neo.

Infografis Krisis Kepak Sayap Garuda Indonesia
Infografis Krisis Kepak Sayap Garuda Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya