Bajak Tayangan LaLiga, Aplikasi Magis TV Diblokir

Aplikasi tayangan pertandingan sepak bola ilegal terus diberantas. Yang terbaru Magis TV.

oleh Thomas diperbarui 23 Sep 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2024, 11:00 WIB
Selebrasi Real Madrid kala menghajar Espanyol 4-1 di arena LaLiga 2024/2025
Selebrasi Real Madrid kala menghajar Espanyol 4-1 di arena LaLiga 2024/2025 (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Pembajakan tayangan olahraga semakin marak di seluruh dunia. Tindakan hukum juga semakin gencar dilakukan. Seperti yang terjadi di Argentina. Pengadilan Argentina resmi mengeluarkan keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Amerika Latin. Pihaknya menjatuhkan hukuman pemblokiran semua domain yang terkait dengan layanan televisi internet ilegal, Magis TV.

Selain itu, Pengadilan Argentina memerintahkan Google untuk mencegah aplikasi tersebut digunakan pada sistem operasi Android. Keputusan ini dibuat dalam kerangka kerja kasus yang menyelidiki jaringan komersialisasi TV Box di Buenos Aires dan Misiones. Perangkat ini digunakan secara ilegal untuk menyiarkan saluran operator TV kabel, pada kasus ini telah memiliki aplikasi Magis TV yang telah terinstal.

Hukuman oleh Hakim Esteban Rossignoli dikeluarkan setelah investigasi oleh Kantor Kejaksaan Kejahatan Dunia Maya dari Unit Kejahatan Dunia Maya Khusus (UFEIC) untuk mengakhiri jaringan pembajakan audiovisual terbesar di wilayah tersebut, serta menyita TV Box dengan aplikasi bajakan yang dijual melalui internet dan jejaring sosial.

Magis TV merupakan layanan Internet Protocol Television (IPTV) ilegal terbesar di kawasan Amerika Latin berdasarkan jumlah pengguna, dengan 55 juta kunjungan dalam enam bulan terakhir di Argentina, Brasil, Chili, Kolombia, Ekuador, Meksiko, Peru, Uruguay, dan Venezuela.

Layanan ini menayangkan ulang siaran langsung televisi termasuk pertandingan olahraga seperti LaLiga melalui internet secara ilegal karena tidak memiliki hak transmisi ulang. Ini adalah aplikasi yang mencuri konten audiovisual dari berbagai perancang program dan distributor untuk menawarkannya secara langsung kepada pengguna.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Merugikan Pemegang Hak Siar

Foto: Barcelona Menang Tipis atas Mallorca Berkat Gol Bocah 16 Tahun di LaLiga, Gusur Girona dan Dekati Real Madrid
Selebrasi striker Barcelona, Lamine Yamal setelah mencetak gol ke gawang Mallorca pada laga pekan ke-28 LaLiga 2023/2024 yang berlangsung di Olimpic Lluis Companys Stadium, Barcelona, Sabtu (9/3/2024) dini hari WIB. (AP Photo/Joan Monfort)

Pemasangan aplikasi di ponsel, komputer, tablet, dan Smart TV juga mengakibatkan pengguna menjadi korban pengunduhan virus dan malware yang selanjutnya digunakan untuk melakukan berbagai jenis penipuan, mulai dari penipuan bank hingga komersialisasi data pribadi ke jaringan ilegal lainnya.

Keputusan tersebut diumumkan dalam kerangka Operasi 404 melawan pembajakan konten yang dilindungi oleh hak kekayaan intelektual, yang dipimpin secara internasional oleh Kementerian Hukum Brasil dari Brasilia, dengan partisipasi lembaga pemerintah dari Argentina, Peru, Inggris, dan Amerika Serikat.

Sementara di Brasil, aparat kepolisian dan tindakan hukum turun tangan terkait jaringan pembajakan lainnya. Kehakiman Argentina secara bersamaan merazia rumah-rumah yang terkait dengan toko “TodoTech” di Misiones dan “Kive” di Buenos Aires, atas penjualan TV Box.

Tempat yang terkait dengan layanan IPTV ilegal “Mospy TV” dan “Federico TV”, yang menawarkan konten dari berbagai platform, juga diserbu. Demikian juga, pemblokiran semua domain yang terkait dengan layanan ilegal dan penonaktifan aplikasi mereka di sistem operasi Android Google telah diperintahkan.


Penangkapan Besar-Besaran

Kasus ini dibawa oleh pengaduan yang diajukan oleh Alianza contra la Piratería Audiovisual (Alianza), berdasarkan tujuannya untuk Operasi 404. Presiden Alianza, Jorge Bacaloni, menjelaskan bahwa bukti-bukti telah dikumpulkan selama berbulan-bulan untuk membuktikan bahwa Magis TV, Mospy TV, dan Federico TV merupakan platform pembajakan.

“Kantor Kejaksaan Umum telah menyelesaikan investigasi dan bergerak maju secara proaktif untuk melindungi para pengguna,” katanya.

“Magis TV merupakan salah satu jaringan pembajakan audiovisual terbesar di dunia. Runtuhnya Magis TV di Argentina menunjukkan bahwa lembaga peradilan di negara tersebut bertindak untuk melindungi hak kekayaan intelektual dari jenis kejahatan terorganisir yang meraup ratusan juta dan membuat orang menjadi korban penipuan,” ujar perwakilan UFEIC yang melakukan perjalanan ke Brasilia untuk mengikuti Operasi 404 di Pusat Komando dan Kontrol Terpadu Nasional.

Argentina dan Brasil berhasil menangkap lima orang yang saat ini sedang menjalani hukuman. Selain itu Kementerian Kehakiman dan Keamanan Publik Brasil menyebutkan 675 situs web dan 14 aplikasi streaming, serta musik ilegal berhasil ditutup.


LaLiga Dukung Pemberantasan Pembajakan

Setelah vonis tersebut, LaLiga berkomitmen untuk mendukung dengan laporan teknis investigasi yang dikembangkan oleh UFEIC dan Alianza, karena kontennya dicuri oleh Magis TV dari distributor yang berbeda. Dari tim Antifraud AV di Spanyol dan perwakilan di Argentina, laporan dan bukti dikumpulkan untuk bekerja sama dalam kasus ini, yang telah diserahkan ke Kantor Kejaksaan.

“Keputusan pengadilan Argentina setelah penyelidikan oleh Jaksa Penuntut Musso, berdasarkan bukti yang disajikan oleh Alianza, merupakan contoh di seluruh dunia dalam memerangi pembajakan dan penipuan konten audiovisual. Tidak hanya pemblokiran semua domain yang terkait dengan layanan ilegal dan infrastruktur teknologinya yang berhasil dicapai, tetapi juga diputuskan bahwa Google harus mencegah penggunaan aplikasi ilegal yang telah terpasang di perangkat Android melalui mekanisme keamanan yang dimilikinya, sesuatu yang telah kami ajukan dalam beberapa kesempatan, “kata Javier Tebas, presiden LaLiga

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya