Beberapa waktu lalu, tak kunjung mendapatkan prestasi di dunia sepakbola, PSSI mengambil jalan pintas dengan menjalankan program naturalisasi. Program ini digalakkan oleh PSSI dengan cara memanggil semua pemuda berdarah Indonesia yang berada di Eropa.
Puluhan anak bangsa yang ingin mengharumkan nama Indonesia berhasil dinaturalisasi. Tak ketinggalan pemain asing yang sudah terlanjur betah dan memiliki keluarga di sini, serta bersedia mengabdi pada sang saka merah putih ikut dinaturalisasi menjadi WNI.
Tapi tahukah anda, program naturalasi itu gagal dan tak membawa manfaat sama sekali. Jika, ingin melakukan program naturalisasi sebaiknya PSSI menaturalisasi empat pemain bintang yang sudah unjuk gigi di kompetisi Indonesia sejauh ini.
Berikut empat bintang yang berlaga di kompetisi Indonesia yang layak menjadi pemain timnas Indonesia, seperti yang dikutip dari berbagai sumber, Rabu (27/11/2013):
Puluhan anak bangsa yang ingin mengharumkan nama Indonesia berhasil dinaturalisasi. Tak ketinggalan pemain asing yang sudah terlanjur betah dan memiliki keluarga di sini, serta bersedia mengabdi pada sang saka merah putih ikut dinaturalisasi menjadi WNI.
Tapi tahukah anda, program naturalasi itu gagal dan tak membawa manfaat sama sekali. Jika, ingin melakukan program naturalisasi sebaiknya PSSI menaturalisasi empat pemain bintang yang sudah unjuk gigi di kompetisi Indonesia sejauh ini.
Berikut empat bintang yang berlaga di kompetisi Indonesia yang layak menjadi pemain timnas Indonesia, seperti yang dikutip dari berbagai sumber, Rabu (27/11/2013):
1. Emanuel De Porras
De Porras merupakan bomber haus gol ketika bermain di Persija Jakarta tahun 2004 lalu pindah ke PSIS Semarang semusim berselang. Dia juga pernah bermain di seri C2 Italia dengan Ferro Carril Oeste dengan mencetak 15 gol dari 9 kali penampilannya.
Banyak orang melihat, jika De Porras berhasil menjadi pemain naturalisasi ketika era PSSI Nurdin Halid mungkin timnas Indonesia bisa menjadi juara AFF dengan mudah mengingat De Porras merupakan pemain yang sangat tajam di depan gawang.
De Porras merupakan bomber haus gol ketika bermain di Persija Jakarta tahun 2004 lalu pindah ke PSIS Semarang semusim berselang. Dia juga pernah bermain di seri C2 Italia dengan Ferro Carril Oeste dengan mencetak 15 gol dari 9 kali penampilannya.
Banyak orang melihat, jika De Porras berhasil menjadi pemain naturalisasi ketika era PSSI Nurdin Halid mungkin timnas Indonesia bisa menjadi juara AFF dengan mudah mengingat De Porras merupakan pemain yang sangat tajam di depan gawang.
Advertisement
2. Bio Paulin
Bek tangguh Persipura Jayapura itu memang sangat pantas untuk dinaturalisasi dan membela timnas Indonesia. Dia sudah bermain sejak tahun 2006 atau sekitar tujuh tahun bersama Persipura. Pemain yang bertipe "sangar" menjaga pertahanan memang belum pernah bermain untuk timnas Kamerun.
Apabila dia berhasil dinaturalisasi, mungkin menjadi tandem yang ideal bagi Victor Igbonefo yang terlebih dahulu dinaturalisasi oleh PSSI era Nurdin Halid beberapa waktu lalu.
3. Javier Rocha
Timnas Indonesia selalu kekurangan talenta sebagai playmaker. Nama Javier Rocha pantas mengisi posisi playmaker timnas Indonesia. Bermain di Indonesia sejak 2003, dia tahun banyak mengenai kondisi sepakbola nasional. Dia juga telah menjadi mualaf setelah sekian lama hidup di Indonesia.
Kemampuan dalamn mengeksekusi bola mati, memipin rekannya di lapangan, dan sikap di luar dan di dalam lapangan pantas untuk dinaturalisasi PSSI. Mantan pemain Persitara Jakarta Utara itu, sempat ingin memperkuat timnas Indonesia namun beritanya tak kunjung terdengar lagi setelahnya.
Advertisement
4. Zah Rahan
Masalah klasik timnas Indonesia dari tahun ke tahun adalah kekurangan pemain di posisi playmaker. Nama Zah Rahan sepertinya akan membantu kekurangan timnas Indonesia di posisi itu.
Wasit senior yang telah malang melintang di kancah sepakbola tanah air, Jimmy Napitupulu juga angkat suara mengenai Zah Rahan sangat pantas menjadi pemain timnas Indonesia.
"Dia sangat menguasai daerah tengah dan sangat bagus mengatur permainan, jadi kalau Indonesia mau Naturalisasi pemain, saya sarankan Zah Rahan yang harus di Naturlaisasi," ungkap Jimmy ketika itu.
Zah Rahan sudah bermain dalam 28 pertandingan bersama Mutiara Hitam pada musim lalu. Rinciannya, 26 kali sebagai strater, dan dua menjadi cadangan. Mantan penggawa Sriwijaya FC itu pun mampu mencetak tujuh gol sepanjang musim ini.
Saat ini, penggawa timnas Liberia tersebut sudah memutuskan untuk hengkang pada musim 2013/14 ke Malaysian Super League. Berdasarkan data PT Liga Indonesia, Zah Rahan menjadi pemain dengan menit bermain yang cukup banyak yakni 2.445 menit. (Jef)
Lanjutkan Membaca ↓