[Cek Fakta] Benarkah 4 Unicorn di Indonesia Milik Singapura? Ini Faktanya

Viral, kabar tentang 4 unicorn Indonesia diaku milik Singapura. Begini duduk perkaranya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 02 Agu 2019, 18:56 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2019, 18:56 WIB
[Cek Fakta] Gambar Tangkapan Layar Tentang 4 Unicorn yang Diklaim Milik Singapura
[Cek Fakta] Gambar Tangkapan Layar Tentang 4 Unicorn yang Diklaim Milik Singapura

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang 4 unicorn Indonesia yang diklaim oleh Singapura, viral di media sosial. Kabar ini diunggah oleh akun Facebook, Anggi Anggex pada Rabu 31 Juli 2019 lalu. Akun ini mengunggah sebuah video pemberitaan dari CNBC Indonesia.

Akun Anggi Anggex kemudian menambahkan sebuah narasi dalam konten yang diunggahnya. Dia menyebut 4 unicorn Indonesia ternyata milik Singapura.

"Terbukti sudah Ucapan Presiden Prabowo Bahwa si Jokowi cuman ngaku" doang :v 😆

Buat 85 Juta dedemit yng milih Jokowi Malu ga ya ,Ternyata Gojek bikinan anak Singapore :v#Terbongkar sudah Bangsa dan negara ini udah di tipu habis" san ma dia :v 😂," tulis akun Facebook, Anggi Anggex.

Konten yang diunggah akun facebook Anggi Anggex telah 8.761 kali dibagikan dan mendapat 110 komentar warganet.

Penelusuran Fakta

Setelah ditelusuri, kabar yang diunggah akun facebook Anggi Anggex ternyata tidak didasarkan atas bukti sahih.

Kabar ini berawal pernyataan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong.

Ia mengatakan bahwa riset Google dan Temasek menyebutkan, empat unicorn milik Indonesia diakui sebagai milik Singapura. Empat unicorn itu adalah Bukalapak, Tokopedia, GoJek, dan Traveloka.

Belakangan, Lembong meralat pernyataannya itu. Ia mengaku, keliru membaca data hasil riset Google dan Temasek.

Fakta ini sebagaimana dikutip dari situs Liputan6.com dengan judul artikel "Kepala BKPM Klarifikasi Soal Investasi 4 Unicorn Lari ke Singapura".

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong meralat pernyataannya mengenai investasi ke empat startup unicorn yang ada di Indonesia lari ke Singapura. Dalam klarifikasi tersebut, Thomas menyebutkan bahwa aliran dana investasi ke unicorn sepenuhnya masuk ke PT PMA yang berbasis di Indonesia.

"Maaf & ralat: tokopedia dan bukalapak sudah klarifikasi ke saya, gojekindonesia sudah klarifikasi ke publik: mereka tidak pakai induk perusahaan di Singapura, tapi sepenuhnya PT PMA di Indonesia. Saya bicara terlalu jauh, mengomentari bahan Google-Temasek ini," tulis Thomas Lembong dalam akun twitter resminya, Selasa (30/7/2019).

Sebelumnya, Thomas menyebutkan bahwa investasi ke empat perusahaan rintisan (startup) dengan valuasi di atas USD 1 miliar atau sering disebut unicorn yang ada di Indonesia tidak pernah tercatat sebagai arus modal langsung ke Indonesia.

Menurutnya, induk usaha dari empat unicorn Indonesia berada di Singapura. Dengan demikian, pencatatan aliran modal tersebut masuk ke Singapura.

"Jadi, sedikit membingungkan, kan ada pengumuman Grab akan investasi sekian, Gojek baru fund raising baru dapet lagi berapa miliar dolar. Kok enggak nongol-nongol lagi dalam bentuk arus modal masuk berbentuk investasi. Jawabannya masuk berbentuk investasi ke Singapura, ke induknya," ucap dia dalam pernyataan sebelumnya.

Selain itu, salah satu unicorn yang diklaim milik Singapura, yaitu Tokopedia meluruskan kabar tersebut.

Fakta ini dikutip dari situs Liputan6.com dengan judul artikel "Disebut Unicorn dari Singapura, Ini Kata Tokopedia".

Liputan6.com, Jakarta - Tokopedia menegaskan perusahaannya berasal dari Indonesia. Manajemen tidak membantah kabar investasi terbesar ke salah satu unicorn di Indonesia ini berasal dari Singapura.

"Saat ini, Tokopedia terdaftar sebagai PMA, di mana seluruh perizinan dari BKPM sudah kami dapatkan. Kami juga berkomitmen untuk terus menjadi perusahaan Indonesia dan menaati seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia," ujar VP Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Selasa (30/7/2019).

Menurut Nuraini, Tokopedia memang memiliki kantor cabang di Singapura. Anak usaha tersebut bergerak di bidang riset dan pengembangan induk usaha di Indonesia.

"Kami tidak mempunyai induk perusahaan di negara lain. PT Tokopedia sejak awal selalu beroperasi di Indonesia," tuturnya.

Investasi ke Tokopedia, lanjutnya, merupakan foreign direct investment (FDI) atau investasi langsung. "Jadi, seluruh investasi yang diterima Tokopedia masuk melalui induk perusahaan kami di Indonesia," tutupnya.

 

Kesimpulan

Empat unicorn asal Indonesia, yakni Bukalapak, Tokopedia, GoJek, dan Traveloka bukan milik Singapura. Meski, diakui, mereka mendapat suntikan modal dari Negeri Singa.

Kepala BKP, Thomas Lembong telah memberikan klarifikasi. Ia mengaku salah membaca data dari Google dan Temasek.

Banner Cek Fakta - Klarifikasi
Banner Cek Fakta - Klarifikasi. (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya