Cek Fakta: Hoaks Video Suster Dianiaya dan Dibunuh saat Menuju Rumah Sakit

Video suster diperkosa dan dibunuh menarik sejumlah pengungjung Youtube. Tercatat, video ini sudah ditonton sebanyak 5.441 kali dan sudah di-share hingga lebih dari 900 kali.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 22 Jul 2020, 17:33 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2020, 16:00 WIB
Video suster diperkosa dan dibunuh hoaks
Video suster diperkosa dan dibunuh menarik sejumlah pengungjung Youtube. Tercatat, video ini sudah ditonton sebanyak 5.441 kali dan sudah di-share hingga lebih dari 900 kali. (Youtube)

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan orang di Youtube telah menonton video tentang seorang suster wanita yang menuju ke rumah sakit dihadang seorang pria. Wanita tersebut kemudian diperkosa dan dibunuh.

Video itu dipublikasikan oleh channel News and Celebrities Update pada 13 Juni 2020. Channel itu memberikan judul dengan bahasa daerah Filipina, Tagalog: 'frontliner nurse ginahasa at pinagsasaksak ng isang lalaki dead on arrival sa hospital'.

Bila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi: 'Seorang suster diperkosa dan ditikam hingga meninggal dunia oleh seorang pria saat dalam perjalanan ke rumah sakit'.

Video itu menarik sejumlah pengungjung Youtube. Tercatat, video ini sudah ditonton sebanyak 5.441 kali dan sudah di-share hingga lebih dari 900 kali.

Benarkah video seorang suster diperkosa saat menuju ke rumah sakit? Simak penjelasannya di halaman berikut.

 

Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6
CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Tim Cek Fakta Liputan6.com mencari kebenaran fakta soal video tersebut. Tim menemukan sebuah artikel di AFP yang dipublikasikan pada 22 Juni 2020 dengan judul: 'This clip was taken from a sexual harassment awareness campaign video in India'.

Dalam artikelnya, AFP menyebut video suster yang diperkosa kemudian dibunuh adalah hoaks. Dalam penelusuran di Yandex menggunakan video keyframes yang diekstraksi InVid-WeVerify, sebuah alat verifikasi online, ditemukan kalau video itu telah dipotong.

Aslinya, video tersebut merupakan kampanye kesadaran pelecehan seksual yang kerap terjadi di India. Video itu dibuat di India dan dipublikasikan melalui Youtube pada 17 Maret 2017.

Video aslinya di Youtube berjudul: 'Mumbai Girl molesting CCTV Footage'. Video tersebut dipublikasikan oleh channel The Bakchod yang mendapat tanda centang dari Youtube dan sudah ditonton hampir 6 juta kali.

Durasi video aslinya pun sangat panjang, yakni 4 menit 12 detik. Sedangkan video yang diunggah oleh channel News and Celebrities hanya berdurasi 44 detik.

"Kami membawa Anda ke video yang keras mengenai dan melawan pelecehan yang dialami oleh wanita di dunia nyata. Ini adalah video dengan skrip yang dibuat untuk pesan sosial tentang pelecehan yang terjadi di seluruh dunia," bunyi penjelasan The Bakchod saat memberikan keterangan kepada AFC melalui pesan di Facebook pada 18 Juni 2020.

Video aslinya bisa Anda lihat melalui tautan ini.

 

Kesimpulan

banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Video mengenai suster yang diperkosa kemudian dibunuh saat dalam perjalanan menuju rumah sakit adalah berita hoaks. Faktanya, video itu merupakan kampanye untuk melawan pelecehan sosial yang terjadi di seluruh dunia.

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya