5 Fakta Suster Rusia Viral Gara-Gara Pakai Bikini di Balik APD

Perawat yang dikabarkan berasal dari Tula, daerah di selatan Moskow, Rusia ini jadi viral setelah fotonya berbikini di balik APD dengan cepat tersebar di media sosial.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Mei 2020, 08:05 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2020, 08:05 WIB
Ilustrasi perawat.
Ilustrasi perawat. (iStockphoto)

Liputan6.com, Moscow - Seorang perawat yang mengenakan bikini dibalik Alat Pelindung Diri (APD) saat merawat pasien di Rusia sempat viral dan jadi buah bibir. Ia pun jadi sorotan, berawal dari pemberitaan harian Rusia lalu merambah ke situs berita di negara lain.

Perawat yang dikabarkan berasal dari Tula, daerah di selatan Moskow, ini jadi viral setelah fotonya dengan cepat tersebar di media sosial. Potret yang beredar memperlihatkan dirinya mengenakan bikini dibalik APD dengan latar seorang pria lanjut usia.

Berikut ini sejumlah fakta di balik viralnya suster tersebut, dikutip dari The Moscow Times, Jumat (22/5/2020): 

1. Menurut media lokal, perawat tersebut menggunakan bikini karena APD itu membuatnya gerah.

2. Surat kabar Rossiiskaya Gazeta yang dikelola pemerintah melaporkan bahwa perawat tersebut bekerja di zona merah pasien terinfeksi Corona COVID-19.

"Para pria di bangsal itu tidak keberatan dengan pakaian pekerja medis itu," Newstula.ru mengutip dari orang yang tidak disebutkan namanya itu.

Tiga Fakta Lain...

Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

3. Namun departemen kesehatan di wilayah Tula tidak tinggal diam. Mereka mengambil tindakan disiplin, karena perawat itu dinilai melanggar aturan berpakaian. 

4. Pihak berwenang juga mengadakan rapat untuk membahas tentang persyaratan untuk pakaian sanitasi dan penampilan luar dan meningkatkan kontrol staf yang bertanggung jawab untuk APD. 

5. Sementara itu, dokter aktivis Anastasia Vasilyeva mengatakan bahwa daerah itu memberikan APD berkualitas rendah untuk tenaga medis. 

"Anda harus dapat melihat dalam gambar dia mengenakan semacam pakaian jas plastik," Daily Storm mengutip Vasilyeva.

"Setelan APD tidak boleh transparan dan harus terbuat dari kain yang berbeda," lanjut Vasilyeva.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya