Cek Fakta: Ujaran Ahok soal Bubarkan Pertamina Sudah Dimanipulasi

Dua akun yang mengunggah foto video Ahok bakal membubarkan Pertamina adalah Hartono Ahmad Jaiz dan Rumusan.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 28 Agu 2020, 09:24 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2020, 14:00 WIB
Hoaks video Ahok
Hoaks video Ahok. (Facebook/Rumusan)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Cek Fakta Liputan6.com menemukan video yang sedang viral. Video itu membahas soal Komisaris Utama (Komut) Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang bakal membubarkan Pertamina setelah rugi Rp 11,327 triliun.

Dengan data dari CrowdTangle, fitur insight publik yang dimiliki dan dioperasikan oleh Facebook, Tim Cek Fakta Liputan6.com menemukan dua akun di Facebook yang mengunggah video Ahok bakal membubarkan Pertamina.

Dua akun yang mengunggah foto video Ahok bakal membubarkan Pertamina adalah Hartono Ahmad Jaiz dan Rumusan. Bahkan, video yang ada di akun Rumusan sudah dilihat sebanyak 14.731 kali sejak diposting pada Rabu (26/8/2020).

Berikut ini narasi yang dibubuhkan Rumusan untuk judul video unggahannya:

"VIRAL.. Video Sesumbar Ahok: 7 Bulan Pertamina Gak Untung Gua Bubarin.. Ehh Sekarang Tekor 11 Triliun".

Lalu, benarkah Ahok bakal membubarkan Pertamina seperti yang ramai dibicarakan?

 

 

Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6
CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba menelusuri video berdurasi 22 detik tersebut. Bisa dipastikan kalau Ahok sendiri yang berbicara seperti itu. Berikut ini ucapan Ahok dalam video Rumusan:

"Gak ada lagi cerita APBN setor duit ke BUMN. Yang ada BUMN harus setor duit ke APBN dong. Kalau gak beres ya dibubarin atau digabung gitu.

Tujuh bulan juga sudah mulai kelihatan kok. Gue udah bilang kalo gak jalan gue bubarin, gue berhentiin lu."

Kemudian, Tim Cek Fakta Liputan6.com membuat tangkapan layar dari video viral ucapan Ahok tersebut. Selanjutnya, tangkapan layar itu dimasukkan ke mesin pencari, Google Image.

 

Hasil penelusuran Google Image
Hasil penelusuran Google Image.

Hasilnya, tim menemukan foto yang sama. Diketahui juga kalau video tersebut pertama kali muncuk di akun YouTube Kick Andy Show pada 3 Juli 2020. Video menggunakan judul: "IG LIVE - APA KABAR PAK AHOK? [2/4]", yang sudah dilihat lebih dari 20 ribu kali.

Dalam video tersebut, Andy F. Noya yang merupakan pemilik akun Kick Andy Show bertanya kepada Ahok tentang program yang dirancangnya apakah bisa berjalan di Pertamina. Hanya saja, dia berseloroh akan ada pembubaran atau pemberhentian jika itu tidak berjalan di Pertamina.

Ahok di awal menjabat di Pertamina menerapkan sistem e-procurement yang dia klaim bisa menghemat anggaran itu bisa jadi dicontoh dan diberlakukan di seluruh BUMN.

"Ya 7 bulan (di Pertamina) udah mulai kelihatan kok, gua udah bilang, kalau enggak (jalan) gua bubarin, gua berhentiin nih gua bilang. Di dalam (Pertamina) bisa jalan, kalau di luar (BUMN) ya (nanti)... Tapi lumayan lah,..." ujar Ahok.

Anda bisa melihat video lengkapnya melalui tautan berikut ini.

 

Kesimpulan

Altered dan Missing Context
Altered dan Missing Context (Liputan6.com/Abdillah)

Video yang menyebut Ahok bakal membubarkan Pertamina setelah tujuh bulan adalah salah. Video tersebut sudah diedit dan tidak lengkap.

Faktanya, Ahok menyebut jika program e-procurement yang dia rancang tidak berjalan, maka akan ada pembubaran atau pemberhentian.

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya