Cek Fakta: Tidak Benar Perusak Polsek Ciracas Adalah Polisi untuk Pengalihan Isu Bantuan Sosial yang Dirampok Rezim Jokowi

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim perusak Polsek Ciracas untuk pengalihan isu bantuan sosial yang dirampok rezim Jokowi

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Sep 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2020, 17:00 WIB
Penelusuran Klaim Perusak Polsek Ciracas Adalah Polisi untuk Pengalihan Isu
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim perusak Polsek Ciracas untuk pengalihan isu bantuan sosial yang dirampok rezim Jokowi

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim perusak Polsek Ciracas adalah Polisi untuk pengalihan isu bantuan sosial yang dirampok rezim Jokowi. Klaim tersebut dibagikan akun Facebook Putrie Zahra, pada 2 September 2020, hasil dari unggahan akun Facebook Yunus Anggoro.

klaim perusak Polsek Ciracas adalah Polisi untuk pengalihan isu bantuan sosial yang dirampok rezim Jokowi yang diunggah berupa foto pegawai toko swalayan yang mengunggah pernyataan sebagai berikut:

"ayoe2146 PERUSAK POLISI CIRACAS ADALAH POLISI SENDIRI.

POLISI SENGAJA MEMBUAT KEGADUHAN UNTUK MENGALIHKAN ISU BANTUAN SOSIAL YG DIRAMPOK REZIM JOKOWI.

POLISI CIRACAS LICIK ITULAH SIASAT JAHAT POLISI".

Benarkah perusak Polsek Ciracas adalah Polisi untuk pengalihan isu bantuan sosial yang dirampok rezim Jokowi? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim perusak Polsek Ciracas adalah Polisi untuk pengalihan isu bantuan sosial yang dirampok rezim Jokowi, menggunakan Google Seach dengan kata kunci 'perusakan polsek ciracas'.

Penelusuran mengarah pada artikel "Ternyata, Ini Penyulut Pembakaran Polsek Ciracas" yang dimuat situs liputan6.com, pada 30 Agustus 2020.

Dalam situs liputan6.com, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengungkapkan, perusakan dan pembakaran Polsek Ciracas ini dipantik dari informasi keliru. Informasi ini disampaikan prajurit MI kepada rekan-rekannya. Menurut Hadi, kepada teman-temannya, prajurit MI mengaku dikeroyok oleh orang tidak dikenal (OTK) hingga menyebabkan luka-luka.

Sementara, kejadian yang sebenarnya, prajurit MI menjadi korban kecelakaan tunggal.

"Dari keterangan saksi dan rekaman CCTV bahwa luka yang ada di prajurit MI bukan karena pengeroyokan tapi akibat kecelakaan tunggal," kata Hadi

Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Dipicu Keterangan Palsu, Kantor Polsek Ciracas Dirusak Oknum Tentara" yang dimuat situs dream.co.id, pada 30 Agustus 2020.

Dalam artikel situs dream.co.id Pangdam Jaya, Mayor Jenderal Dudung Abdurachman, mengungkapkan perusakan yang terjadi kantor Polsek Ciracas, Jakarta Timur pada Sabtu, 29 Agustus 2020 dini hari itu dipicu keterangan palsu oknum TNI, Prada MI.

Menurut dia, kepada rekan-rekannya Prada MI mengaku dikeroyok sementara kepada atasan bilang kecelakaan tunggal.

" Dari hasil investigasi untuk sementara dari handphone yang bersangkutan menyampaikan di grup angkatannya 2017 dari Tamtama menyampaikan yang bersangkutan itu adalah dikeroyok, bukan kecelakaan tunggal," ujar Dudung, dikutip dari Liputan6.com.

Dudung mengatakan di lokasi kejadian, Dandim 0505/JT, Kolonel Inf Rahyanto Edy Yuniarto sempat memberikan penjelasan keterangan awal yang diterimanya adalah kecelakaan tunggal. Tetapi, hal itu malah membuat massa semakin marah.

" Dandim di lokasi dia menyampaikan bahwa Prada MI ini betul-betul kecelakaan tunggal dan mereka nggak terima informasi dari Dandim tersebut, dan mereka melarikan diri menuju Polsek Pasar Rebo melakukan pengerusakan dan lanjut ke Polsek Ciracas," ucap Dudung.

Selanjutnya, Dudung menerangkan sudah memeriksa Prada MI yang dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan keterangan valid. Dari hasil CCTV, visum, dan pengakuan Prada MI, semua mengara pada kecelakaan tunggal.

Menurut Dudung beberapa anggota TNI yang melakukan pengerusakan berusaha mencari pelaku pengeroyokan. Lalu berkembang informasi menyebut pelaku ada di Polsek Ciracas.

" Padahal sebetulnya tidak ada sama sekali dan tidak ada kaitannya dengan kepolisian karena kepolisian pun saat kejadian itu tidak ada di tempat, tapi dari CCTV yang bersangkutan kecelakaan tunggal," kata Dudung.


Kesimpulan

Klaim perusak Polsek Ciracas adalah Polisi untuk pengalihan isu bantuan sosial yang dirampok rezim Jokowi tidak benar.

Pengerusakan Polsek Ciracas disebabkan perusakan dan pembakaran Polsek Ciracas ini dipantik dari informasi keliru.

 

 

 

 

 

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya