Penguasaan Literasi Digital Bantu Cegah Kekerasan Gender Berbasis Online

Kemampuan literasi digital yang baik akan mencegah kita dari risiko-risiko dalam bermedia sosial bagi perempuan dan anak.  

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jan 2022, 18:30 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2022, 18:30 WIB
Ilustrasi Literasi Digital
Ilustrasi Literasi Digital (Liputan6.com/Trie Yasni)

Liputan6.com, Jakarta - Kemampuan literasi digital yang memadai dapat mencegah kekerasan gender berbasis online (KGBO). Hal itu diungkap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati.

Pernyataan ini didukung dengan data oleh Komnas Perempuan mengenai peningkatan angka kekerasan gender berbasis online. Per tahun 2021 saja telah mengalami peningkatan hingga empat kali lipat dibanding tahun 2019. Bintang menilai peningkatan ini juga dipicu oleh pandemi.

Menurut Menteri Bintang, akses internet yang tak terbatas akan berisiko pada keselamatan dan keamanan bermedia sosial bagi perempuan dan anak. Dengan memiliki kemampuan literasi digital yang baik akan mencegah kita dari risiko-risiko yang ada.

"Karakteristik dunia digital yang tak terbatas membuka akses pada berbagai kejahatan yang kita harus waspadai, contohnya kekerasan gender berbasis online,” ujarnya, seperti dikutip Antara.

Bahkan Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat per 2020 terdapat sekurangnya 621 laporan terkait pornografi anak di Indonesia. Angka ini menunjukkan bahayanya dunia digital terhadap anak dan juga perempuan.

Sebagai orang tua, literasi digital penting untuk mampu bermedia sosial yang bijak. Bermedia sosial yang bijak di sini berarti harus selalu waspada terhadap konten yang akan di-posting dan juga berkomentar di media sosial.

Perlu dipahami bahwa tidak hanya perempuan saja yang harus meningkatkan literasi digitalnya. Lelaki juga perlu memiliki kompetensi literasi digital yang baik. Dalam hal ini, kita saling melindungi satu sama lain dari risiko bahayanya internet. Utamanya bagi orang tua yang sudah memiliki anak.

Menteri PPPA tersebut juga menegaskan, kedua orang tua dan anak-anak harus memahami berbagai risiko ketika berinternet, apa saja kejahatan-kejahatan yang sering terjadi, serta kenali apa saja tools dapat dimanfaatkan untuk melindungi diri ketika berselancar di internet.

Viona Pricilla/Universitas Multimedia Nusantara

Sumber: https://en.antaranews.com/news/202849/women-should-demonstrate-digital-literacy-competence-minister

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya