Cek Fakta: Hoaks Cerita Truk Pengangkut Ayam Membawa Korban Perdagangan Anak

Beredar kabar hoaks tentang sebuah truk pengangkut ayam membawa korban perdagangan anak

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 15 Mar 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2022, 19:00 WIB
ilustrasi Cek Fakta
ilustrasi Cek Fakta (Liputan6.com/Trie yas)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang sebuah truk pengangkut ayam membawa korban perdagangan anak beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook 14 Maret 2022.

Akun Facebook tersebut mengunggah narasi bahwa ada sebuah truk pengangkut ayam yang kedapatan membawa korban perdagangan anak. Selain itu, terdapat juga foto anak yang diikat di dalam kardus.

"Kemarin sore telah ditemukan di bukit Kayu Hitam. Polisi telah menahan 1 truk pengangkut ayam. Ternyata di atas truk tsb ada 6 anak-anak, 3 dari mereka sdh tdk dpt berbicara lagi. Mereka disuntik dgn zat bius & akan diekspor ke Thailand, di mana mereka akan dibunuh untuk diambil organnya. Mereka masing-masing dikemas dlm kotak & diletakkkan di tengah truk. Truk itu membawa ayam & kotak dgn anak-abak yg tersembunyi di dalamnya.

Utk keselamatan anak2, JANGAN biarkan mereka pergi sendirian atau hrs tahu tujjuan perginya serta cek keadaannya di tempat tujuan. Komunikasi dgn anak harus selalu on stand by.

Di copy dari grup kepolisian untuk diantisipasi & sampaikan kpd masyarakat !!!

ngeerriii banget deh.."

"WASPADA MAK..SBLUM TRJADI😭😭," tulis salah satu akuN Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 477 kali dibagikan dan mendapat 23 komentar warganet.

Benarkah ada sebuah truk pengangkut ayam yang membawa korban perdagangan anak? Berikut penelusurannya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6
CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar sebuah truk pengangkut ayam yang membawa korban perdagangan anak. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "di bukit kayu hitam. polisi telah menahan 1 truk pengangkut ayam" di kolom pencarian Google Search.

Hasilnya cerita tersebut ternyata tidak benar. Informasi ini dikutip dari unggahan yang dimuat akun Twitter Divisi Humas Polri, @DivHumas_Polri.

Akun Twitter @DivHumas_Polri memberikan stampel hoaks pada foto berisi narasi sebuah truk pengangkut ayam yang membawa korban perdagangan anak.

"Telah beredar sebaran pesan dan foto terkait adanya informasi telah dilakukan penahanan terhadap 1 truk pengangkut ayam dan setelah dilakukan pengecekan didapati 6 anak-anak yang sudah dibius dan akan diekspor ke Thailand untuk diambil organ tubuhnya adalah tidak benar/Hoax," tulis akun Twitter @DivHumas_Polri pada 26 September 2018.

Sementara, foto anak yang diikat dalam kardus merupakan foto lama. Anak tersebut merupakan korban pembunuhan di Kalideres, Jakarta Barat pada Oktober 2015.

Informasi ini dikutip dari artikel berjudul "Kronologi Hilangnya Bocah F hingga Ditemukan Tewas dalam Kardus" yang dimuat situs Liputan6.com pada 6 Oktober 2015 lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Bocah PNF atau F ditemukan tak bernyawa pada Jumat 2 Oktober 2015 di kawasan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat. Jasad anak 9 tahun itu dalam kondisi badan tertekuk, tangan dan kaki dilakban, dan dimasukkan ke dalam kardus.

Sebelum ditemukan tak bernyawa, F pamit berangkat sekolah pada pukul 06.00 WIB dan sempat meminta izin kepada ibunya untuk kerja kelompok selepas pulang sekolah pada Jumat 2 Oktober 2015. Ayah F, Asep Syaefullah, mengaku tak ada yang aneh pada hari itu.

"Almarhumah Jumat pagi berangkat sekolah pukul 06.00 karena dia pegang kunci kelas," kata Asep di rumah duka, Jalan Peta Barat, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (6/10/2015).

Selain pamit berangkat sekolah, F juga meminta izin kepada ibunya kerja kelompok di rumah temannya. "Pulang pukul 09.30 WIB, berhubung, dia sudah izin sama mamanya untuk pergi ke rumah kawannya. Enggak jauh dari sekitar sekolah," ujar dia.

Namun, hingga sore F tak juga memberi kabar. Padahal jika ingin bermain ke rumah temannya, F selalu pulang terlebih dahulu untuk mengganti pakaian dan makan siang.

Hingga malam hari, sambung Asep, F juga tak ada kabar berita. Istri Asep dan keluarga yang lain mencoba mencari F ke rumah temannya. Ternyata, F tak pernah mampir ke rumah itu.

"Saya kan sopir, kebetulan enggak ada di rumah. Ibunya cari-cari sampai malam ke rumah kawannya, sampai malam enggak ketemu," tutur dia.

Keesokan harinya, pada Sabtu 3 Oktober 2015, keluarga bersepakat mencari F dengan menyebar pamflet 'orang hilang' dan melapor ke polisi. Namun, keluarga malah mendapat kabar adanya temuan sesosok mayat bocah perempuan di daerah Kamal, Kalideres, Jakarta Barat. Penasaran, keluarga F langsung menuju polsek untuk mengkroscek jasad tersebut.

"Tadinya sempat rencana mau sebarkan pamflet buat cari anak saya. Tapi denger ada kabar begitu, langsung keluarga ke polsek," ucap Asep.

 

Referensi:

https://twitter.com/DivHumas_Polri/status/1044903642623426560/photo/1

 

Kesimpulan

Cerita sebuah truk pengangkut ayam membawa korban perdagangan anak ternyata tidak benar alias hoaks. Foto jasad anak dalam kardus merupakan kejadian pembunuhan pada Oktober 2015 lalu. Isu palsu tersebut pernah muncul pada 2018.

banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya