Dinkes Sinjai Sebut Hoaks Jadi Kendala Sukseskan Imunisasi Anak

Dinkes Sinjai terus menyosialisasikan dan penyuluhan melawan hoaks dalam rangka mendorong dan meningkatkan cakupan imunisasi pada anak.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 12 Okt 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2022, 15:00 WIB
banner cek fakta vaksin mr
Ilustrasi Imunisasi (Liputan6.com/Triyasni)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai, Sulwesi Selatan, Akhriani menyebut bahwa informasi palsu atau hoaks menjadi salah satu kendala pihaknya menyukseskan imunisasi pada anak.

Karena itu, Dinkes Sinjai terus menyosialisasikan dan penyuluhan melawan hoaks dalam rangka mendorong dan meningkatkan cakupan imunisasi campak-Rubella Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022.

"Salah satu kendala yang kita alami itu yakni hoaks di masyarakat yang menyebut imunisasi atau vaksin campak itu bagian dari vaksinasi COVID-19. Inilah yang membuat keluarga tidak mau melalukan vaksin wajib bagi bayi dan balita ini," kata Akhriani dilansir dari Antara, Rabu (12/10/2022).

Dalam menghadapi kondisi itu, pihaknya terus memperkuat koordinasi dengan para camat agar masyarakat bersedia membawa bayi dan anak mereka untuk mengikuti imunisasi di puskesmas.

Termasuk tentunya melaksanakan sosialisasi di sekolah-sekolah, puskesmas bahwa vaksin atau imunisasi campak itu bukan vaksinasi COVID-19.

"Kami itu punya grup WA dengan camat se-Sinjai dan kita minta dukungan untuk menyampaikan informasi yang benar tentang imunisasi campak," ucap Akhriani.

Dinkes Sinjai akan terus berusaha untuk mempercepat cakupan imunisasi BIAN hingga 18 Oktober sesuai target yang diharapkan Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan.

Selain Sinjai, cakupan imunisasi BIAN yang belum mencapai 95 persen sesuai data per 7 Oktober 2022 yakni Kabupaten Bulukumba (93,31 persen), Palopo (94,32 persen), Wajo (92,23 persen), dan Kabupaten Bone sebanyak 88,78 persen.

Selanjutnya Kabupaten Luwu Utara (87,87 persen), Kabupaten Kepulauan Selayar (85,25 persen), Toraja Utara (83,52 persen), Tanah Toraja (81 persen), Kabupaten Enrekang (78,10 persen) dan Luwu Timur yang baru mencapai 75,57 persen.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya