Ragam Hoaks Seputar Konsumsi Garam, dari Sembuhkan Asam Urat hingga Netralisir Vaksin Covid-19

Garam merupakan salah satu bumbu yang paling banyak digunakan dalam masakan. Ironisnya, garam kerap dijadikan salah satu hoaks untuk pengobatan alternatif.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 19 Apr 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2023, 14:00 WIB
Ilustrasi Sea Salt / Garam Laut (sumber: unsplash)
Ilustrasi garam (sumber: unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Garam merupakan salah satu bumbu yang paling banyak digunakan dalam masakan. Ironisnya, garam kerap dijadikan salah satu hoaks untuk pengobatan alternatif.

Lalu apa saja hoaks pengobatan yang memakai garam? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Tidak Benar Rebusan Daun Jeruk dan Air Garam Merupakan Obat Sakit Gigi Seumur Hidup

Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim rebusan daun jeruk dan garam merupakan obat sakit gigi seumur hidup. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 6 April 2023.

Dalam postingannya terdapat video berjudul "Gempar seumur hidup gak sakit gigi lagi. Kenapa baru tau!!! Ramuan sakit gigi gratisss"

Di dalam video ditunjukkan cara untuk membuatnya yakni 4 helai daun jeruk diremas lalu dimasukkan ke gelas dan diberikan garam sebelum diberikan air panas. Lalu rebusan tersebut dikumur-kumur selama tiga atau empat menit dalam dua kali sehari secara rutin.

Akun itu menambahkan narasi "Bismillah obat sakit gigi"

Lalu benarkah postingan video yang mengklaim rebusan daun jeruk dan garam merupakan obat sakit gigi seumur hidup? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Hoaks Mengonsumsi Garam Laut dan Air Kelapa Muda Mampu Menetralisir Vaksin COVID-19

Klaim mengonsumsi garam laut dan air kelapa muda dapat menetralisir vaksin COVID-19 beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 18 Januari 2022.

Akun Facebook tersebut menulis narasi berisi tata cara mengonsumsi garam laut dan air kelapa muda untuk menetralisir efek vaksin COVID-19.

Berikut isinya:

"Jika anda ragu dan ingin menghilangkan vaksin yg sdh masuk ke tubuh ....

*ALHAMDULILLAH. Sekarang ada penangkal/ menetralisir vaksin itu.*

*SILAHKAN DICOBA RAMUAN INI YAKIN LAH,,SYARAT.

1 BASMALLAH,.

2.BACA SHOLAWAT NABI,

3.BACA ALFATIHAH*

INI RAMUAN NYA*

*"GARAM LAUT" DAN AIR KELAPA MUDA tapi bukan Garam Dapur.*

*Biasa disebut Garam Krosok (karungan).

*- 1/2 Sendok makan Garam*

*- SeGelas Air Kelapa Muda.*kemudian keduanya diaduk. Tunggu sampai mengendap, baru diminum.

*2 X Sehari (pagi + malam), selama seminggu

*Ditambah "Bekam" lebih bagus lagi

*IN SYAA ALLAH... VAKSIN yang bersarang itu lenyap," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons dan mendapat 1 komentar warganet.

Benarkah mengonsumsi garam laut dan air kelapa muda dapat menetralisir vaksin COVID-19 dari dalam tubuh? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Benarkah Merendam Kaki dengan Minyak Tanah, Garam, dan Es Bisa Sembuhkan Asam Urat?

Klaim tentang merendam kaki menggunakan minyak tanah, garam dapur, dan es batu bisa mengobati asam urat hingga darah tinggi beredar di media sosial. Klaim ini disebarkan akun Facebook Ayo Hidup Sehat pada 19 Juni 2017.

Akun Facebook Ayo Hidup Sehat mengunggah narasi berisi tata cara mengobati asam urat hingga es batu. Berikut narasinya:

"Begni cara mengobati penyakit asam urat,kolestrol,tekanan darah tinggi..

Bahan yg di gunakan..

1.minyak tanah 1 liter

2.garam dapur 1 bks

3.es batu 2 bungkus di hancurkan..

Diaduk didalam tempat seperti Poto diatasi lalu rendam kaki kita sampai semampu kita menahan rasa sakitnya..di ulang trus sampai 4 kali setiap hari..

Selamat mencoba..Sudah terbukti," tulis akun Facebook Ayo Hidup Sehat.

Konten yang disebarkan akun Facebook Ayo Hidup Sehat telah 6.600 kali dibagikan dan mendapat 598 komentar warganet.

Lalu benarkah postingan tersebut? Simak dalam artikel berikut ini...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya