Simak Tips Memilih Hewan Kurban untuk Idul Adha 1444 Hijriah

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan masyarakat sebelum membeli hewan kurban. Simak tipsnya berikut ini.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 21 Jun 2023, 15:32 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2023, 15:30 WIB
Pemeriksaan Kesehatan Hewan Kurban
Dokter dari Tim Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok memeriksa kesehatan sapi di salah satu lapak hewan kurban di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Dokter hewan (drh), I Nyoman Sunita memberikan tips kepada masyarakat untuk memilih hewan kurban yang sehat menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan masyarakat sebelum membeli hewan kurban. Yang paling penting yaitu mengecek kesehatan dari hewan kurban tersebut.

"Pemeriksaan ante mortem atau sebelum dipotong yakni memenuhi syarat sehat, makan normal, tidak diare, tidak pincang, tidak pendarahan pada hidung, mulut, telinga, kelamin serta anus," kata Sunita dilansir dari Antara, Rabu (21/6/2023).

Hal lainnya yang perlu diperhatikan ketika memilih hewan kurban, lanjut dia, tidak ada pembengkakan pada kelenjar, mata bersih dan tidak ada kotoran pada mata.

Selain itu, imbuh dia, kulit hewan tersebut mulus misalnya tidak ada cacar, tidak ada bentol-bentol di seluruh tubuh untuk menghindari potensi hewan yang terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD).

Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan), LSD umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau, belum ada laporan terjadi pada kambing dan domba.

Penularan LSD secara langsung melalui kontak dengan lesi kulit, namun virus LSD juga diekskresikan melalui darah, leleran hidung, dan mata, air liur, semen dan susu.

Penularan dapat terjadi secara tidak langsung yakni melalui peralatan dan perlengkapan yang terkontaminasi virus LSD seperti pakaian kandang, peralatan di kandang, dan jarum suntik. Sedangkan penularan secara mekanis melalui vektor diantaranya nyamuk genus aedes, serangga, dan lalat.

"LSD tidak menular ke manusia," ujarnya.

Sunita juga memaparkan, tips lainnya bahwa hewan kurban tersebut harus cukup umur, yakni untuk sapi atau kerbau di atas dua tahun atau ditandai tumbuhnya sepasang gigi tetap. Sedangkan kambing atau domba berusia di atas satu tahun yang ditandai ada sepasang gigi tetap.

Tips sehat lain, kata dia, tidak kurus, tidak putus ekornya, tidak patah tanduk, hingga tidak mengalami kerusakan daun telinga.

"Berjenis kelamin jantan, tidak dikebiri, dan punya dua buah zakar lengkap, karena sesuai syarat secara Islam," katanya.

Sedangkan pemeriksaan setelah dipotong atau post mortem adalah daging kurban itu memenuhi syarat Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tuntunan Waktu Terbaik Sembelih Hewan Kurban

Hewan Kurban Idul Adha
Suasana penjualan hewan kurban di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (20/6/2023). Menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah, penjualan hewan kurban asal Bima Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut mulai bergeliat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kurban salah satu amalan penting dalam Islam yang dilakukan pada hari raya Idul Adha. Dalam pelaksanaannya, kurban melibatkan penyembelihan hewan ternak tertentu seperti sapi, kambing, atau domba. Berkurban dianjurkan dalam Islam sebagai bentuk syukur atas semua nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

Dalam Islam adakah aturan dalam Islam yang mengatur waktu terbaik untuk menyembelih hewan kurban, pagi siang atau malam hari?

Mengutip laman keislaman nu.or.id, ulama berbeda pendapat terkait awal waktu dan batas waktu penyembelihan hewan kurban, serta kebolehan menyembelih hewan kurban di malam hari. Akan tetapi, menurut Syeikh Wahbah Az-Zuhaily, seluruh ulama sepakat bahwa waktu paling baik menyembelih hewan kurban ialah hari pertama setelah Shalat ‘Id sampai sebelum tergelincir matahari atau sebelum masuk waktu shalat Zuhur.

Syeikh Wahbah Az-Zuhaily dalam Fiqhul Islami wa Adillatuhu mengatakan.

للفقهاء خلافات جزئية في أول وقت التضحية وآخره، وفي كراهية التضحية في ليالي العيد. لكنهم اتفقوا على أن أفضل وقت التضحية هو اليوم الأول قبل زوال الشمس؛ لأنه هو السنة

Artinya:

“Ada perbedaan pendapat ulama fikih terkait awal dan akhir waktu penyembelihan hewan kurban, serta kemakruhan menyembelih di malah hari. Tetapi, mereka seluruhnya sepakat bahwa waktu utama menyembelih kurban ialah hari pertama sebelum tergelincir matahari, karena hal itu sunah.”

Kesunahan waktu penyembelihan ini didasarkan pada hadits riwayat Al-Bara’ bin ‘Azib bahwa Rasulullah SAW berkata.

إن أول مانبدأ به يومنا هذا: أن نصلي، ثم نرجع، فننحر، فمن فعل ذلك، فقد أصاب سنتنا، ومن ذبح قبل ذلك، فإنما هو لحم قدمه لأهله، ليس من النُسُك في شيء

Artinya:

“Sungguh yang pertama kali kami lakukan pada hari ini ialah shalat, kemudian kami pulang dan setelah itu menyembelih hewan kurban. Siapa yang melakukan hal demikian (menyembelih setelah shalat), maka dia telah memperolah sunah kami. Tetapi siapa yang menyembelih sebelum itu, maka penyembelihannya itu sebatas menyembelih untuk keluarganya sendiri dan tidak dianggap ibadah kurban,” (HR Al-Bukhari).

Kendati waktu penyembelihan kurban ada empat hari, dimulai dari tanggal 10 sampai 13 Dzulhijah, tetapi lebih baiknya penyembelihan hewan kurban dimulai pada hari pertama sebelum tergelincir matahari agar memperoleh kesunahan.

Tetapi perlu diingat, seluruh ulama sepakat bahwa tidak boleh menyembelih hewan kurban sebelum Shalat Id dilaksanakan. Bagi siapa yang menyembelih pada waktu itu, maka penyembelihan itu tidak dianggap ibadah kurban. Wallahu a‘lam.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya