Liputan6.com, Jakarta - Kominfo mengajak mahasiswa untuk saling menjaga keamanan dalam era digital. Terlebih saat ini indeks digital safety (keamanan digital) masyarakat Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan tiga pilar literasi digital lainnya seperti, digital skill, digital culture dan digital ethics.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Pemberdayaan Informatika Kemkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto beberapa waktu lalu.
Baca Juga
"Menurut Indeks Literasi Digital Nasional kita di tahun 2022, pilar digital safety ini memiliki indeks terendah dibandingkan pilar lain, yaitu 3,12. Oleh karena itu, mari adik-adik mahasiswa ini menjadi garda terdepan untuk menjaga keamanan di dunia digital”, ujar Boni dilansir dari Aptika Kominfo.
Advertisement
Ia juga menekankan saat ini masih banyak kejahatan yang terjadi di era digital. Tak hanya pada sisi konten negatif, namun kejahatan lainnya semakin beragam. "Kejahatan dunia digital makin marak dengan berbagai teknik. Dari yang sifatnya fisik, scamming bahkan social engineering. Penting untuk kita berhati-hati," ujarnya.
Setidaknya ada empat hal yang dapat dilakukan mahasiswa untuk meningkatkan keamanan digital. Pertama, mereka harus mengamankan perangkat digital yang digunakan untuk menjaga akun secara rutin mulai dari mengubah password dan menghindari satu password untuk semua.
Selanjutnya, mengamankan identitas digital agar menjaga data yang dipakai di ruang digital tidak digunakan orang lain dan waspada terhadap berbagai modus penipuan di dunia digital. Serta para mahasiswa diimbau untuk berhati-hati dengan rekam jejak digital.
"Penting untuk mengaktifkan two-factor authentication di perangkat kita untuk menghindari phising. Lalu jangan mudah memberikan kode one-time password (OTP) kita ke orang lain serta jangan asal mengunduh aplikasi atau mengunjungi website yang tidak jelas untuk menghindari scam atau penipuan," ujarnya.
Terakhir, Boni mengajak para mahasiswa untuk aktif melaporkan konten negatif dan pola kejahatan yang mereka temukan di dunia digital. Menurutnya, itu juga salah satu cara untuk ikut menjaga keamanan digital.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement