Liputan6.com, Jakarta - Pada tahun 2024, pesta demokrasi akan digelar di Indonesia yang meliputi Pemilu Legislatif, Pemilihan Presiden, dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Salah satu kunci sukses penyelenggaraan pesta demokrasi tersebut adalah dengan menciptakan ruang publik yang kondusif, sehat, dan bersih dari hoaks.
Berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya. Menjelang, setelah, dan pada tahun penyelenggaraan Pemilu, ruang publik dipenuhi informasi yang berpotensi memecah belah bangsa dan negara.
Sumber informasi tersebut berasal dari berbagai pihak. Media yang digunakan juga tidak terbatas pada media non-jurnalistik (media sosial), tetapi sebagian di antaranya juga media jurnalistik (media arus utama).
Advertisement
Oleh sebab itu, sebagai pilar keempat demokrasi, seperti yang dikatakan Edmund Burke, pers memegang peranan penting dan harus berada di garda terdepan dalam memenuhi ruang publik dengan berita-berita yang jelas dan terverifikasi kebenarannya.
“Hoaks, berita palsu, ujaran kebencian, dan informasi yang diskriminatif masih banyak ditemui. Maka dari itu, para awak media harus menghilangkan atau minimal menghindari hal-hal seperti itu,” ujar Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu dalam sambutannya saat membuka Kegiatan Lokakarya Peliputan Pemilu 2024 di Provinsi Jambi secara daring, Rabu (20/9).
Selain itu, pers juga harus bisa menggerakkan partisipasi warga dalam pemilu dan membangun demokrasi yang berkualitas dan bermartabat.
Ruang Publik yang Sehat
Namun, hal itu bisa terealisasi hanya jika para penjaga redaksi, narasumber, para penyelenggara pemilu, seperti peserta dan tim sukses memiliki kesadaran dalam menciptakan ruang publik yang sehat.
Melansir dari Antara, Rahayu juga mengatakan pers dapat menyajikan berita-berita yang dilengkapi dengan data, yang biasanya dikenal dengan istilah Jurnalisme Data. Ini diharapkan bisa menjadi rujukan bagi para pihak dalam mengambil keputusan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Dewan Pers merasa perlu menggelar lokakarya Peliputan Pemilu 2024 yang akan diadakan di 23 provinsi. Lokakarya ini telah digelar di Jambi pada hari Rabu (20/9/2023) dan diikuti oleh 44 media Jambi yang terverifikasi Dewan Pers.
Narasumber lokakarya tersebut berasal dari Dewan Pers, KPU, Bawaslu, KPI, dan organisasi profesi serta praktisi pers.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.