Bahas Perkembangan AI, Wamenkominfo Ingatkan Potensi Penyebaran Disinformasi

Wamenkominfo menyatakan bahwa pengembangan pola pikir atau mindset yang adaptif dan inovatif sangat dibutuhkan dalam era perkembangan teknologi AI.

oleh Alifah Budihasanah diperbarui 02 Mar 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2024, 16:00 WIB
ilustrasi Hoax{Liputan6.com/Abdillah)
ilustrasi Hoax{Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria meningkatkanya pemanfaatan teknologi AI harus dibarengi dengan kewaspadaan. Pasalnya tidak menutup kemungkinan bahwa teknologi AI ini digunakan untuk menyebarkan informasi palsu atau hoaks.

Wamenkominfo memberikan contoh ChatGPT dan Generative AI sebagai alat yang dimanfaatkan dalam mencari inspirasi, mengumpulkan informasi, membuat konten di sosial media dan artikel, serta media monitoring. Namun, di samping berbagai kemudahan yang telah dirasakan berkat adanya teknologi AI, perkembangannya juga dapat dinarasikan sebagai pisau bermata dua.

Dengan kata lain, kecanggihan teknologi AI juga membawa dampak buruk. Tidak hanya dimanfaatkan secara positif, AI juga berpotensi disalahgunakan sehingga menghasilkan konten-konten yang mengandung disinformasi.

"Kegiatan komunikasi menjadi salah satu sektor yang berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan AI, oleh karena itu saya mengajak untuk memiliki mindset yang adaptif dan inovatif. Namun penerapan hal ini juga perlu dibarengi dengan kehati-hatian, terutama ketika menerima suatu informasi," ujar Nezar beberapa waktu lalu.

"Kita juga perlu waspada akan potensi penyebaran disinformasi di media, hingga risiko keamanan data pelanggan akibat personalisasi berita sebagai hasil pengolahan data pelanggan secara masif oleh AI," ujarnya menambahkan.

 

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya