Tips Melawan Hoaks dengan Memanfaatkan YouTube Shorts

Memberantas hoaks bisa dilakukan dengan memanfaatkan YouTube Shorts. Simak tipsnya.

oleh Alifah Budihasanah diperbarui 01 Mei 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2024, 14:00 WIB
Ilustrasi tampilan YouTube di laptop (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)
Ilustrasi tampilan YouTube di laptop (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Liputan6.com, Jakarta - Seiring dengan peredaran hoaks yang merajalela di media sosial, perusahaan raksasa Google mendorong agar berbagai pihak dapat ikut andil memberantas hoaks dengan menyebarkan informasi yang terpercaya, khususnya jurnalis, serta para konten kreator.

Dalam melawan hoaks, Google Filipina merekomendasikan pemanfaatan fitur YouTube Shorts yang disediakan oleh platform media sosial YouTube untuk memproduksi dan membagikan konten-konten informatif yang tentunya berbasis fakta.

YouTube Shorts memungkinkan pengguna untuk mengunggah atau membagikan video secara luas berdurasi singkat, durasinya tidak lebih dari 60 detik.

"Kami percaya bahwa media dan konten kreator digital memainkan peran penting dalam memastikan keterhubungan masyarakat dengan informasi terpercaya di ruang digital," ujar Kepala Komunikasi dan Urusan Publik Google Filipina, Mervin Wenke dilansir dari ABS-CBN News, Rabu (1/5/2024).

Manajer Mitra Strategis YouTube, Nica Policarpio dalam kesempatan yang sama membagikan serangkaian tips dalam membuat YouTube Shorts yang berkualitas.

"Gunakan judul yang menarik dan teks di dalam video sebagai subtitle supaya konten lebih inklusif bagi pengguna disabilitas yang memiliki keterbatasan pendengaran," tutur Policarpio.

Tips selanjutnya adalah terkait informasi yang ditampilkan pada 3 detik pertama. Menurut Policarpio, durasi 3 detik awal memiliki peran krusial dalam menarik minat pengguna, sama halnya dengan thumbnail yang ditampilkan.

"Bukan hanya memperhatikan kualitas grafik video, coba ikuti juga tren yang sedang hangat dibicarakan karena konten kreator perlu memasukkan humor yang nyambung dengan netizen," tuturnya menambahkan.

Policarpio juga menyarankan agar konten kreator dapat memanfaatkan fitur arsip atau perpustakaan konten (content library) yang disediakan oleh YouTube Shorts. Jangan sampai lupa juga untuk menambahkan konteks dan tanggal agar penonton mengetahui bahwa konten tersebut berasal dari arsip.

Policarpio juga menyarankan agar konten kreator dapat memanfaatkan fitur pengeditan yang disediakan oleh YouTube Shorts seperti klip dan trim untuk mengedit konten.

"Gunakan juga hashtag atau tagar agar jangkauannya lebih luas. Selain itu, manfaatkan fitur kalender agar pengunggahannya teratur dan tepat waktu. Konten kreator juga dapat membuat playlist supaya penonton lebih mudah mencari dan menemukan video terkait," kata Policarpio.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya