Kumpulan Hoaks Catut Nama Siti Fadilah Supari, Simak Daftarnya

Hoaks kerap mencatut nama eks pejabat tak terkecuali mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 16 Mei 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2024, 15:00 WIB
Ilustrasi Cek Fakta
Ilustrasi Cek Fakta

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks kerap mencatut nama eks pejabat tak terkecuali mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari. Hoaks ini menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.

Lalu apa saja hoaks catut nama Siti Fadilah Supari? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Informasi Pengobatan Covid-19 untuk Isolasi Mandiri Ini Bukan Tulisan dr Siti Fadillah

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim tulisan mantan Menteri Kesehatan dr Siti Fadillah tentang pengobatan Covid-19 untuk isolasi mandiri di rumah.

Klaim tersebut klaim tulisan mantan Menteri Kesehatan dr Siti Fadillah tentang pengobatan Covid-19 untuk isolasi mandiri di rumah beredar lewat jejaring sosial WhatsApp.

Berikut informasi tersebut:

*Pertama kita harus tahu bahwa batuk bukan penyakit utama, demam bukan penyakit utama, tapi itu hanya reaksi tubuh terhadap perlawanan infeksi atau lainnya, termasuk sakit tenggorokan.

*Kalau kita beli obat flu, isinya adalah pereda nyeri tenggorokan, pereda batuk kering, pereda demam, ada pengencer dahak juga kadang kadang

*Dari sini kita belajar, untuk penyembuhan flu diobati sesuai dengan gejala sakitnya apa.Katakanlah Covid-19 gejala sakitnya adalah radang tenggorokan, batuk kering, demam, sesak nafas

*Maka pengobatan nya adalah :

*1. Istirahat Total (ini wajib apapun jenis sakit flu nya, karena virus dilawan oleh antibodi ). Benar-benar istirahat sampai fit, bukan sampai badan terasa enakan. Harus sampai fit, bisa 7 hari istirahatnya.

*2. Suplai vitamin dengan dosis double, kalau saya biasanya kena flu minum Farmaton Vit 2x sehari, Ester C 1000 mg 2x sehari, Madu 5 sendok, Habbats Cair 5 kapsul, Zaitun 3 sendok.

3. Jika sesak nafas (karena semua jenis flu yang menyerang manusia memang menyebabkan atau dibarengi sesak nafas, apalagi untuk orang yang punya asma seperti saya). Jadi tidak usah heran kalau Covid-19 katanya bikin sesak nafas, karena semua flu memang begitu.*Nah lanjut lagi, kalau sudah sesak nafas, pengobatan yang mujarab adalah dengan alat uap Nebulizer + obat Ventolin cair + cairan infus ( bisa dilakukan sendiri di rumah, sangat mudah dan tidak berbahaya ). Diuapi sehari 3x sampai hilang sesak nafasnya, biasanya 1-3 hari hilang sesaknya seiring dengan semakin membaiknya kondisi tubuh.

*3. Jika batuk ada dahaknya, dengan diuapi ikutan sembuh batuknya, masalahnya dahak akan keluar banyak dan pasti membuat iritasi tenggorokan, sehingga membuat sakit tenggorokan.

*4. Sakit tenggorokan diobati dengan Metyl Predynoasolon dan pereda nyeri nya Asam MaFenamat, biasanya 1 sampai 3x minum sudah sembuh.

*5. Kalau demam tinggal panasnya diturunkan dengan Paracetamol (perlu diingat demam di sini berhubungan dengan infeksi, biasanya infeksi di tenggorokan atau radang tenggorokan). Kalau tidak ada radang tenggorokan yang parah, biasanya tidak akan demam.

*6. Hindari makan buah yang bergetah seperti melon, nanas, semangka. *Makan buah Jeruk saja, jeruk itu bagus.

*7. Selama pengobatan ini, istirahat total dengan mengisolasi diri. Tidak usah mikir kerjaan, tidak usah mikir lain-lain (ini yang akan bantu buat percepat sembuhnya).

*Coba dipelajari cara penyembuhan diatas isolasi di rumah saja. Apakah perlu kalian ke rumah sakit / klinik kalau cuma sakit flu ?

*Tidak kasihan kah dengan para dokter, tenaga medis dan pasien sakit berat lainnya ?

*Resep sederhana tanpa banyak teori, semoga bisa membantu...

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=151577800100017&id=100057433937943&sfnsn=wiwspwa

*Sekilas info. Silahkan mana yg cocok utk pencegahan C19 scr mandiri ????????Kalau ada yg kena covid tdk panik dan tdk harus ke RS kalau memang tdk terlalu parah sesak napas sampai perlu ICU dan ventilator, krn saat ini RS khusus covid semua penuh.

*Bisa diobati sendiri, obat di RS untuk pasien covid seperti ini:

- Antibiotik: azitromycin atau zitrothromax 500 mg diminum 10 hari

- Antivirus: fluvir 75- anti batuk dan kluarin dahak: fluimucil 200mg

- anti radang: dexamethasone 0,5- turun panas: paracetamol, sanmol

- jgn panik, berdoa dan tetap bersyukur, semangat dan gembira, krn Hati yg Gembira Adalah Obat. Selalu percaya dan yakin akan sembuh ????

*Tetap hrs minum multi vitamin C D E Zinc dan usahakan berjemur matahari pagi hari setidaknya 15 menit.

*Silahkan di share ke semua yg membutuhkan, semoga dapat membantu dan cepat sembuh????."

Benarkah klaim tulisan mantan Menteri Kesehatan dr Siti Fadillah tentang pengobatan Covid-19 untul isolasi mandiri di rumah? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Eks Menkes Siti Fadilah Supari Sarankan RI Tidak Pakai Vaksin COVID-19 Bill Gates?

Pernyataan mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari yang menyarankan Indonesia tidak menggunakan vaksin Bill Gates untuk mengatasi pandemi virus corona COVID-19 beredar di media sosial.

Kabar ini beredar lewat sebuah artikel berjudul "Vaksin Bill Gates Jangan Digunakan di Indonesia. Mengapa?" yang ditayangkan situs independensi.com pada 19 April 2020.

Berikut isinya:

"JAKARTA (Independensi.com) – Bill Gates telah menyiapkan vaksinasi corona sebanyak 7 milliar penghuni dunia. Bahkan sudah mulai akan dilakukan uji coba nya.

Yang lebih mengkhawatirkan untuk mencapai obsesinya Bill Gates telah menjalin hubungan dengan pemerintah negara-negara seluruh dunia termasuk Indonesia agar vaksinnya menjadi program resmi pemerintah. Maka bersama ini saya sampaikan kewaspadaan terhadap hal tersebut.

Untuk menghadapi wabah Corona di Indonesia, sebaiknya pemerintah tidak menggunakan vaksin yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan farmasi yang berkaitan dengan Bill Gates.

Karena ada beberapa hal yang harus menjadi concern kita:

Satu, Kapan dia (Bill Gates-red) mulai membuat vaksin? Pembuatan vaksin memerlukan waktu yang tidak sebentar.

Kalau Billgates sudah siap dengan vaksin Corona sekarang kapan dia punya seed virus nya? Apa sebelum pandemic Corona? Apalagi pada tahun 2015 dia telah mengumumkan akan ada pandemik besar di 2020.

Dua, Seed virus Corona dari strain negara mana yang digunakan oleh Bill Gates dan kawan-kawan untuk membuat vaksin? Menurut para ahli di dunia virus corona sampai sekarang masih terus berubah-ubah, bermutasi terus dan kabarnya sekarang menjadi 3 clade bahkan ada yang mengatakan telah menjadi 6 clade. Maka seed virus yang mana yang dijadikan vaksin oleh Billgates? Sampai sekarang tidak jelas

Tiga, Vaksin Billgates akan dipasang microchip. Konon digunakan untuk memantau orang yang diberi vaksin tersebut. Sedangkan kita tidak tahu dampak negatif apa dari microchip tersebut terhadap tubuh kita dalam jangka panjang? Apa betul microchip itu hanya untuk tanda seperti yang dia katakan? Tidak ada bukti sama sekali. Kita wajib waspada karena Bill Gates mempunyai proyek ambisius yaitu depopulasi demi mengatur populasi sedunia.

Empat, pertanyaan yang menggelitik muncul. Kalau Bill Gates sudah mulai membuat vaksin saat ini apakah dia telah memiliki virus Corona sebelum pandemi terjadi?Maka tidak heran bila beberapa peneliti dunia mengatakan bahwa pandemi Corona saat ini tidak natural.

Menurut saya Indonesia saat ini tidak perlu vaksin Corona karena virusnya sangat labil. Dan kita tidak punya data yang valid mana orang yang positif corona dan negatif.

Demi ketahanan nasional kita, andaikan kita pada suatu saat memerlukan vaksin (ada syarat tertentu),– (maka-red) kita harus mampu membuat vaksin mandiri dengan strain kita sendiri, dengan keamanan yang bisa kita percaya tidak ditumpangi kepentingan politik bangsa lain. Saatnya kita mandiri dalam melindungi rakyat kita. Ingat kesehatan adalah kunci utama Ketahanan Nasional

Vaksinasi dan Microchip Bill Gates

Sebelumnya, dikabarkan sebuah vaksin anti-corona akan diuji coba secara klinis setelah mendapat restu dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Vaksin itu diajukan oleh perusahaan bio teknologi yang berbasis di Pennsylvania, AS bernama Inovio Pharmaceuticals. Pengembangan vaksin ini, turut disokong oleh pendiri Microsoft, Bill Gates, beserta sang istri, Melinda Gates melalui yayasan Bill and Melinda Gates Foundation. Hal ini disiarkan dalam https://tekno.kompas.com/read/2020/04/08/16030077/vaksin-anti-corona-yang-didanai-bill-gates-siap-diuji-coba

Sambil melakukan vaksinasi Bill Gates akan memasang microchip ke dalam tubuh orang yang divaksinasi. Hal ini seperti yang diberitakan di dalam https://nypost.com/2020/04/13/roger-stone-bill-gates-may-have-created-coronavirus-to-microchip-people/

Padahal beberapa penemuan terakhir menunjukkan bahwa virus Corona tidak stabil dan sudah berkali-kali terjadi mutasi, seperti diberitakan di dalam https://nypost.com/2020/04/14/newly-found-coronavirus-mutation-could-threaten-vaccine-race-study-says/

Beberapa tahun sebelumnya, dalam beberapa kali pertemuan Bill Gates sudah sering menyampaikan rencananya untuk melakukan depopulasi untuk mengontrol penduduk dunia dengan menggunakan vaksinasi, seperti yang terekam dalam akun youtube https://www.youtube.com/watch?v=iMl0ty6evhU.

*Penulis adalah Menteri Kesehatan RI, 2004-2009."

Benarkah tulisan itu berasal dari mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Hoaks Video Eks Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

Beredar di media sosial postingan video mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mempromosikan obat nyeri sendi. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 11 Februari 2024.

Dalam postingannya terdapat video Siti Fadilah Supari berbicara terkait obat yang ia promosikan membantu mengatasi nyeri sendi. Hingga saat ini video tersebut telah dilihat lebih dari 346,8 ribu kali, mendapat 73 ribu likes dan 4,6 ribu kali dibagikan.

Lalu benarkah postingan video mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mempromosikan obat nyeri sendi? Simak dalam artikel berikut ini...

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya