Kolaborasi Jadi Kunci Ruang Digital Damai Selama Pemilu 2024

Kominfo mengungkapkan bahwa kolaborasi dari semua pihak selama pesta demokrasi Pemilu 2024 menjadi kunci terwujudnya ruang digital yang damai.

oleh Alifah Budihasanah diperbarui 21 Mei 2024, 14:23 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2024, 21:00 WIB
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria mengungkapkan bahwa kolaborasi dari semua pihak selama pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 menjadi kunci terwujudnya ruang digital yang damai.

Perkembangan teknologi telah mengantarkan masyarakat pada era digitalisasi dan diseminasi informasi yang masif, terutama di ruang digital seperti media sosial. Dalam hal ini, momen Pemilu dijadikan sebagai sarana penyebaran hoaks bagi para oknum tidak bertanggung jawab atas dasar kepentingan pribadi dan kelompok (politik). 

"Internet never sleep maka data never sleep. Beberapa lembaga mencatat bagaimana data diproduksi di platform digital. Sebut Facebook dalam satu menit ada 1,7 juta posting. Google 6,5 juta search. Hampir 70 ribu orang mengunggah foto di Instagram setiap menit. YouTube ada 500 jam video tiap 60 detik," kata Nezar Patria dilansir Antara.

Kementerian Kominfo menegaskan komitmennya dalam menjaga ruang digital agar lebih sehat dan damai bagi masyarakat meskipun hal tersebut hal tersebut terbilang tidak mudah untuk dilaksanakan. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo berupaya melibatkan semua pihak dalam menjaga ruang digital nasional.

"Menjaga ruang digital tugas yang tidak mudah, terutama di Kementerian Kominfo karena harus balance dalam menjaga kepentingan nasional, dan balance juga dalam memberikan ruang kebebasan sipil dan ruang kebebasan bicara. Tentu kami mengapresiasi media yang berpartisipasi dalam jaringan antimisinformasi dan disinformasi bersama sejumlah platform digital," tuturnya lebih lanjut.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya