Hoaks Kesehatan Terkini, Berikut Daftarnya

Hoaks seputar kesehatan harus hindari, sebab bisa menimbulkan masalah baru jika mempercayainya. Untuk mengenali hoaks seputar kesehatan, simak daftarnya dalam artikel berikut ini.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Jan 2025, 09:10 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2025, 09:10 WIB
Gambar tangkapan layar klaim tentang merendam kaki dengan metode ion elektrik bisa mengeluarkan racun dari tubuh. (sumber: Facebook)
Gambar tangkapan layar klaim tentang merendam kaki dengan metode ion elektrik bisa mengeluarkan racun dari tubuh. (sumber: Facebook)

Liputan6.com, Jakarta- Informasi seputar kesehatan bermunculan dimedia sosial dengan beragam jenis mulai dari pengobatan higga penyebab penyakit. Namun sebaiknya kita tidak langsung mempercayai kabar tersebut sebab kerap dijadikan bahan hoaks.

Bukan menjadi solusi untuk mengatasi masalah kesehatan, hoaks kesehatan justru bisa menimbulkan masalah baru. Sebab itu kita perlu mewaspadainya agar tidak terjebak oleh informasi palsu tersebut.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap beragam hoaks seputar kesehatan, berikut daftarnya.

Bawang Merah untuk Pertolongan Pertama Ketika Digigit Hewan Berbisa

Klaim tentang bawang merah dapat menjadi obat untuk pertolongan pertama ketika digigit hewan berbisa beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Instagram pada 23 Oktober 2024.

Akun Instagram tersebut mengunggah video berisi klaim menggunakan bawang merah sebagai pertolongan pertama ketika digigit hewan berbisa.

"Jika digigit hewan berbisa jangan panik. Pertama ambilah satu siung bawang merah lumatkan sampai halus dan tambahkan garam, kemudian tempelkan pada bagian tubuh yang terkena gigit. Diamkan selama dua jam," demikian narasi dalam video tersebut.

Konten yang disebarkan akun Instagram tersebut telah 483 kali disukai dan mendapat beberapa komentar dari warganet.

Benarkah bawang merah dapat menjadi obat untuk pertolongan pertama ketika digigit hewan berbisa? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini.....

 

Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.

Caranya mudah:

* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse

* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”

* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”

* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya

 

 

Paracetamol P-500 Mengandung Virus Beracun Berbahaya

Beredar kembali di media sosial postingan obat Paracetamol P-500 mengandung virus beracun berbahaya. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 18 Desember 2024.

Dalam postingannya terdapat foto obat Paracetamol P-500 dengan narasi sebagai berikut:

"Tolong jangan makan atau beli paracetamol ini. Jaspay ditulis P-500. Salah satunya virus beracun telah ditemukan. Mana salah satu yang paling berbahaya di dunia...Tolong kirimkan informasi ini ke semua orang. Terima Kasih..."

Lalu benarkah postingan obat Paracetamol P-500 mengandung virus beracun berbahaya? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini....

Merendam Kaki dengan Metode Ion Elektrik Bisa Mengeluarkan Racun dari Tubuh

 Klaim tentang merendam kaki dengan metode ion elektrik bisa mengeluarkan racun dari tubuh beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 6 Agustus 2024.

Akun Facebook tersebut mengunggah sebuah video mengenai terapi ion elektrik dengan merendam kaki. Video berdurasi 20 detik itu, memperlihatkan seseorang tengah merendam kakinya di dalam bak berisi air.

Selain air, di dalam bak itu ada juga sebuah alat mirip aki. Kemudian, orang dalam video itu mengklaim bahwa racun dalam tubuhnya sudah keluar setelah air di bak berubah warna menjadi keruh.

"25 Menit kemudian, racun yang di dalam tubuh keluar," kata seseorang dalam video tersebut.

Video yang diunggah akun Facebook tersebut telah beberapa dibagikan dan telah direspons sejumlah warganet.

Benarkah merendam kaki dengan metode ion elektrik bisa mengeluarkan racun dari tubuh? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini.....

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya