Liputan6.com, Jakarta- Penipuan penukaran uang baru kembali menjadi ancaman, terutama saat mendekati hari raya besar seperti Lebaran. Modus penipuan yang beragam membuat masyarakat harus ekstra waspada agar tidak menjadi korban.
Bank Indonesia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penipuan dengan modus penukaran uang menjelang lebaran Idul Fitri, yang beredar lewat aplikasi percakapan dan media sosial.
Advertisement
Penawaran jasa penukaran uang mengatasnamakan Bank Indonesia tersebut memungut biaya layanan. Modus penukaran uang mengatasnamakan Bank Indonesia dengan meminta biaya layanan sudah pasti penipuan.
Advertisement
Padahal, dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat Bank Indonesia tidak memungut biaya layanan dan untuk penukaran uang tidak melayani melalui metode transfer. Bank Indonesia tidak bekerja sama dengan perorangan terkait penukaran uang.
Modus penipuan ini memanfaatkan keinginan masyarakat untuk mendapatkan uang baru. Mereka menawarkan kemudahan penukaran uang baru dengan cara yang tidak resmi, seperti melalui transfer digital atau penukaran di tempat-tempat yang tidak terverifikasi. Kejahatan ini semakin meresahkan karena kerugian yang ditimbulkan dapat sangat signifikan, terutama bagi mereka yang tidak waspada.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami modus-modus penipuan yang beredar dan mengetahui cara aman untuk menukarkan uang baru. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari praktik penipuan yang merugikan ini. Mari bersama-sama mencegah penipuan penukaran uang baru dan menciptakan lingkungan transaksi yang aman dan terpercaya.
Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Caranya mudah:
* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
Modus Penipuan Penukaran Uang Baru
Beberapa modus penipuan penukaran uang baru yang perlu diwaspadai antara lain:
- Penukaran uang melalui transfer: Pelaku biasanya mengatasnamakan Bank Indonesia atau lembaga resmi lainnya. Mereka meminta korban mengirimkan uang melalui transfer digital dengan iming-iming penukaran uang baru. Padahal, penukaran uang resmi tidak dilakukan melalui transfer.
- Penipuan dengan modus penukaran uang di pinggir jalan atau oleh perorangan tidak resmi: Penipu menawarkan kemudahan tanpa antrean, tetapi berisiko menerima uang palsu atau uang yang jumlahnya kurang dari yang seharusnya.
- Modus penipuan dengan mengalihkan perhatian: Pelaku mengalihkan perhatian korban dengan meminta mengecek uang, kemudian mengambil sebagian uang korban saat korban lengah.
- Penipuan melalui SMS atau pesan digital: Modus ini seringkali menggunakan nama bank atau lembaga keuangan untuk mengelabui korban. Jangan pernah mengklik tautan atau memberikan informasi pribadi melalui pesan yang mencurigakan.
Advertisement
Cara Aman Menukarkan Uang Baru
Untuk menghindari menjadi korban penipuan, berikut beberapa langkah aman menukarkan uang baru:
- Tukarkan uang di lembaga resmi seperti Bank Indonesia (BI) atau bank-bank umum.
- Konfirmasi terlebih dahulu ketersediaan layanan penukaran uang baru.
- Pastikan Anda membawa identitas diri yang sah, seperti KTP.
- Perhatikan batas maksimal penukaran yang ditetapkan oleh bank.
- Ikuti prosedur yang diberikan oleh petugas bank.
- Periksa uang yang diterima dengan teliti sebelum meninggalkan tempat penukaran.
- Jangan mudah percaya pada tawaran penukaran uang yang terlalu mudah dan tidak masuk akal.
- Waspadai penawaran yang dilakukan di tempat-tempat yang tidak resmi.
Selalu waspada dan berhati-hati. Jika ragu, jangan ragu untuk bertanya kepada petugas bank atau menghubungi lembaga resmi untuk memastikan keabsahan penawaran penukaran uang. Kehilangan uang akibat penipuan sangat merugikan, jadi selalu prioritaskan keamanan dan kehati-hatian. Ingat, penukaran uang resmi selalu dilakukan secara langsung, bukan melalui transfer online.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti langkah-langkah di atas, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari praktik penipuan yang merugikan dan dapat merayakan Lebaran dengan tenang dan nyaman.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement
