Indonesia dengan Setumpuk Masalah di Konferensi FISIP UI

Mahasiswa FISIP UI menyelenggarakan Konferensi Nasional IV yang dihadiri oleh seluruh Mahasiswa FISIP dari berbagai perguruan tinggi.

oleh Maria Flora diperbarui 10 Mar 2014, 18:40 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2014, 18:40 WIB
FISIP UI
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia

Citizen6, Jakarta Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI),  menyelenggarakan Konferensi Nasional IV yang dihadiri oleh seluruh Mahasiswa FISIP dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia, Senin (10/3/2014).
 
Konferensi tersebut dibuka oleh Dekan Fisip UI, yang diwakili oleh Manajer Riset dan Pengembangan Masyarakat Fisip UI Dwi Ardanariswari Sundrijo.

Dalam sambutannya Dwi menyampaikan harapannya kepada segenap peserta agar yang didiskusikan dalam konfrensi ini, tidak berakhir di dalam ruangan saja akan tetapi dapat diimplementasikan diberbagai segmen kegiatan. Yaitu mahasiswa dapat mengambil bagian dalam membangun Indonesia, termasuk dalam upaya mendorong daya saing  Indonesia, yang saat ini berada pada peringkat ke 38.

Dwi juga menambahkan, potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia sangat kontrakdiktif dengan kondisi yang ada di republik ini, termasuk kemiskinan, pengangguran, dan berbagai permasalahan bangsa yang lain.

Bertindak selaku key note speaker dalam acara konfrensi tersebut adalah Ir Arlinda, Staf Ahli Kebijakan Luar Negeri dan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Kementrian Perdagangan. Ia menyampaikan saat ini Indonesia belum keluar dari permasalahan yang selama ini mewarnai rencana kerja pemerintah secara berjenjang.

Namun di sisi lain pemberlakuan ASEAN Community 2015, pada prinsipnya menjadi tantangan baru dalam upaya mendorong daya saing Indonesia. Oleh karena itu sangat diharapkan adanya aktor-aktor kreatif selaku penyelenggara negara baik dari pemerintah pusat, provinsi maupun Kabupaten/Kota.

Pada acara sesi diskusi, berlaku sebagai narasumber adalah Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementrian Perindustrian, Dra Euis Saedah dan Drs Akmal Malik dari Dirjen Otonomi Daerah Bidang Hubungan antar daerah dan assosiasi kementrian Dalam Negeri RI. Sedangkan pembicara pembanding dari Pemerintah Kabupaten adalah Bupati Bantaeng Prof  H M Nurdin Abdullah.

Kedua narasumber mewakili pemerintah pusat sangat berharap, agar para kepala daerah dapat secara maksimal memanfaatkan segala potensi untuk mendukung daya saing Indonesia. Oleh karena itu apa yang dilakukan oleh Bupati Bantaeng merupakan praktik cerdas untuk membangun Republik ini. (Junaedi Bakri/Mar)

Penulis
Riesa Meylani
Jakarta, riesasyahrul0xxx@gmail.com

Baca juga:

Mahasiswa UMY Berikan Senyuman pada Penderita Bibir Sumbing
UTY Gelar `Kelas Integritas` Bagi Siswa SDN Banombo


Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya