Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno ikut menjalani rangkaian acara wisuda di Balairung Universitas Indonesia. Waketum PAN ini hadir sebagai wisudawan dari Program Doktor Ilmu Politik FISIP Universitas Indonesia yang dinyatakan lulus Desember 2024 lalu.
Dalam acara tersebut, Eddy dianugerahi gelar cumlaude karena berhasil mempertahankan disertasi tentang Transformasi PAN yang ditempuh dalam 3,5 tahun.
Advertisement
Baca Juga
Selain meraih gelar cumlaude, Eddy juga masuk dalam jajaran wisudawan terbaik FISIP UI dengan raihan IPK 3,84. Capaian ini membuat Eddy masuk dalam jajaran wisudawan dengan IPK tertinggi di FISIP UI.
Advertisement
Ditemui setelah menjalani proses Wisuda, Eddy mengaku bersyukur bisa meraih capaian cumlaude dan lulus tepat waktu dari UI.
“Bersyukur karena berhasil menyelesaikan kuliah tepat waktu dan juga dengan nilai yang memenuhi kriteria cumlaude. Harapannya tentu semoga capaian ini bisa berdampak dan memberi manfaat dalam amanat sebagai wakil rakyat,” kata Eddy.
Mengenai namanya yang masuk jajaran wisudawan terbaik di FISIP UI, Eddy berharap lulusan UI bisa menjalankan peran masing-masing nantinya untuk memajukan bangsa.
“Semoga lulusan UI bisa menjalankan peran strategis dan peran kepemimpinan yang baik di semua sektor. Sesungguhnya yang paling penting adalah bagaimana nanti kita memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” lanjutnya.
Diketahui, Eddy Soeparno dinyatakan lulus dari Program Doktoral Ilmu Politik FISIP UI pada Desember 2024 lalu. Eddy lulus dengan IPK 3,84 dengan masa studi 3,5 tahun yang membuatnya berhak mendapatkan gelar dengan pujian atau cumlaude
Disertasi Eddy Soeparno
Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno meraih gelar Doktor Ilmu Politik dari Universitas Indonesia (UI) setelah menjalani ujian terbuka Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik di Kampus UI Depok, Kamis (12/12/2024).
“Saudara Mohammad Eddy Dwiyanto Soeparno, kami telah mempelajari disertasi yang saudara ajukan kepada kami serta memperhatikan pembelaan saudara atas pertanyaan dan sanggahan dari kami, berdasarkan semua itu tim penguji Universitas Indonesia memutuskan untuk mengangkat saudara menjadi doktor dari program studi ilmu politik dengan yudisium cumlaude dan mendapatkan nilai 3.84,” kata Ketua Sidang Promosi Doktor, Prof Adrianus Eliasta Meliala.
Eddy menyelesaikan studi doktoralnya selama tiga tahun dan menyusun disertasi dengan judul “Transformasi Perubahan Partai di Indonesia: Studi Kasus Partai Amanat Nasional Periode 2016-2022”.
“Secara umum, penelitian ini berargumentasi bahwa PAN telah bertransformasi dari partai ideologis-konfrontatif yang berfokus pada kebijakan (policy-seeking) menjadi partai pragmatis-kooperatif yang berorientasi pada perolehan suara dan jabatan (vote & office seeking),” kata Eddy saat membacakan naskah disertasi pada pelaksanaan Sidang Terbuka, di Juwono Sudarsono Auditorium, UI Depok.
Wakil Ketua Umum PAN ini memaparkan dalam disertasinya bahwa PAN memutuskan untuk melakukan perubahan-perubahan signifikan sepanjang periode 2016-2022 untuk beradaptasi dengan tuntutan lingkungan politik agar dapat menjamin keberlangsungan partainya (party continuity).
“Dalam penelitian saya ditemukan faktor faktor yang mendorong terjadinya perubahan PAN sepanjang periode penelitian seperti pengaruh sistem presidensialisme-multipartai di Indonesia, kebangkitan dan kemudian meredupnya gerakan populisme Islam, dan perubahan kepemimpinan di internal partai,” jelasnya.
Advertisement
Infografis
