Anak Nelayan Mesuji UN di Sekolah Terapung

Pelaksanaan ujian nasional ( UN ) tingkat sekolah dasar yang di dilaksanakan serempak

oleh Karmin Winarta diperbarui 21 Mei 2014, 15:07 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2014, 15:07 WIB
Anak Nelayan Mesuji UN di Sekolah Terapung
Pelaksanaan ujian nasional ( UN ) tingkat sekolah dasar yang di dilaksanakan serempak

Citizen6, Mesuji Pelaksanaan ujian nasional ( UN ) tingkat sekolah dasar yang di dilaksanakan serempak terhitung mulai senin, 19 mei
sampai rabu 21 Mei di akhiri dengan mata pelajaran ilmu pengetahuan alam ( IPA ). Raynaldo ( 12 ) salah satu peserta didik yang mengikuti pelaksanaan UN di SDS Kuala Sidang sempat dibincangi usai menyelesaikan ujian.

Kata dia," Materi soal ujian nasional untuk hari terakhir, Rabu ( 21/05 ) adalah ilmu pengetahuan alam ( IPA ). Alhamdulillah, saya dapat menyelesaikan materi soal yang ada, dan mudah-mudahan jawaban saya mendekati 90 persen benar," Ungkapnya optimis.

Saya mewakili teman - teman lainnya merasa sangat berterima kasih kepada guru-guru yang telah tanpa pamrih memberikan
ilmu pengetahuan kepada kami anak-anak nelayan di perkampungan
terisolir ini," imbuhnya.

Deri ( 13 ) menambahkan, kata dia," Kami sangat bangga dengan apa yang kami jalani beberapa hari ini. Meski pun anak nelayan dan bangunan sekolah sangat tidak layak, namun selama 3 hari ini, kami dapat serta mampu melaksanakan dan menyelesaikan ujian dengan baik," jelasnya.

Semoga tahun ke depan, pemerintah memberikan gedung sekolah yang layak dan berdiri di atas tanah, tidak lagi berada
di atas air , untuk kami anak - anak nelayan," Tandasnya.

Demikian juga harapan tenaga pendidik yang hadir bertugas mengawasi pelaksanaan ujian. Adalah Ernawati, Yuharlis, Rika, dan Vinalia  menerangkan. Kata mereka," SDS Kuala Sidang merupakan satu - satunya sekolah terapung
yang berdiri di atas sungai mesuji.

Penyelenggaraan pendidikan di perkampungan nelayan ini telah berlangsung sejak tahun 1851, dan secara resmi terdaftar kementerian pendidikan dan kebudayaan pada tahun 1999.

Bangunan sekolah ini berdiri atas swadaya masyarakat setempat. Memasuki usia-nya yang ke-15 tahun, bangunan sekolah ini
kondisinya sangat parah, karena fisik bangunan, bahan bakunya dari papan. Harapan masyarakat, pemerintah harus memprioritaskan bantuan untuk pengadaan gedung sekolah yang permanen.

Dengan demikian dapat meningkatkan hasil proses pembelajaran dan menciptakan suasana yang kondusif," Pungkasnya".

Pengirim:

Indra Darmawan

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya keCitizen6@liputan6.com.

Mulai Selasa, 9 Mei  2014 sampai dengan 25 Mei 2014, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Pengalaman Pertama Berinternet". Ada 2 router DLink (DIR-605L) untuk 2 orang pemenang  dan 4 merchandise ekslusif dari Liputan6. com. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.  Program menulis bertopik kali ini disupport oleh @DlinkID

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya